

Dana Awal Rp 2,5 M

Ilustrasi gempa


Dana bantuan gempa untuk Kabupaten Kerinci yang terjadi pada tahun 1995 lalu, ternyata masih disimpan di rekening bank atas nama mantan Bupati Kerinci Fauzi Si’in. Itu disampaikan Bupati Kerinci H Murasman, kemarin (5/11). Sebagian besar dana tersebut tersimpan di rekening Fauzi Si’in.
Menurut Murasman, dana tersebut berjumlah Rp 2,5 miliar, yang sebenarnya sudah diserahkan kepada kaum empat jenis. “Dana yang sudah dipindahkan atas nama saya hanya Rp 200 juta, selebihnya masih dengan Fauzi,” kata Murasman.
Kabarnya lanjut Murasman, dana tersebut sudah bertambah menjadi Rp 2,9 miliar dari hasil bunga bank. “Hingga saat ini belum ada serah terima antara pejabat sekarang dengan pejabat yang lama,” tambah Murasman.
Murasman mengatakan, sebenarnya Fauzi Siin tidak menahan dana tersebut, hanya saja kaum empat jenis yang belum mengurusnya. “Saya minta kepada kaum empat jenis untuk segera mengurus pengalihan dana gempa tersebut, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di masyarakat,” tegasnya.
Sebelumnya, dana bantuan gempa bumi tahun 1995 dari pusat untuk Kabupaten Kerinci, yang sudah ditetapkan sebagai dana abadi, sempat dipertanyakan oleh Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kerinci.
Dewan mengatakan, hingga saat ini keberadaan dana tersebut dinilai misterius, lantaran tidak jelas siapa yang memegangnya. Meski sempat keluar pernyataan dari Fauzi Si’in mantan Bupati Kerinci, bahwa uang tersebut sudah diserahkan kepada kaum empat jenis. Namun, sampai detik ini, tidak diketahui siapa kaum empat jenis yang memegangnya.
Ketua DPRD Kerinci H Liberty, saat dikonfirmasi kemarin mengatakan akan menghadirkan Fauzi Si’in untuk mempertanyakan dimana uang Rp 4,5 miliar tersebut berada. “Tidak jelas dimana uang itu berada, padahal itu kan uang rakyat,” ujarnya.
Dikatakan Liberty, meski Fauzi Si’in sempat mengatakan uang tersebut sudah diserahkan kepada kaum empat jenis Kabupaten Kerinci, tapi siapa sosok empat jenis yang menerima uang tersebut. “Ini yang belum kita ketahui sampai saat ini,” imbuhnya.
Bukan hanya Fauzi Si’in yang akan dihadirkan kata Ketua DPRD Kerinci, kaum empat jenis juga akan dihadirkan. “Ini harus ada kejelasan, karena uang itu tidak sedikit,” sebutnya lagi. Dikatakan Liberty, jika dana tersebut disimpan di bank, bunganya diperkirakan sudah mencapai Rp 600 juta.
“Kasihan kita melihat gedung empat jenis yang hingga saat ini masih dalam keadaan rusak, kalau uang itu ada bisa kita perbaiki,” terangnya.
Ditanya bukankah uang itu sudah diserahkan kepada Pemkab Kerinci. Dengan tegas Liberty mengatakan, jika uang tersebut sudah diserahkan kepada Pemkab Kerinci, sangat tidak mungkin pihaknya tidak mengetahui hal itu.

“Selain tiga orang korban meninggal dunia, juga ada 12 orang luka berat, 17 orang luka ringan dan tiga mengalami syok,” kata Bupati Kerinci, Murasman, dalam laporannya kepada Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin di Sungaipenuh, Sabtu.
Kemudian, lanjut dia, ada seribu rumah warga di empat Kecamatan yakni Kecamatan Gunung Raya, Batang Merangin, Danau Kerinci dan Siulak yang mengalami rusak berat dan ringan.
Sekolah Dasar (SD) yang rusak ada 15 sekolah, SMP (3), SMA (2) dan 16 Masjid diantaranya empat masjid rusak parah tidak bisa dipergunakan.
“Pendataan terakhir oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci menyebutkan, untuk sementara kerugian material mencapai Rp98 miliar,” kata Murasman.
Berdasarkan laporan dari posko kesehatan PMI Jambi di Kerinci, ketiga korban meninggal dunia tersebut adalah Hernawati (41) warga Desa Gungai Hangat dan Srifudin (52) warga Desa Lolo Gedang keduanya akibat sakit jantung setelah mengalami gempa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar