Laman

Rabu, 21 April 2010

AMI TAHER JAGO TUNGGAL DARI KERINCI DI AJANG PILGUB

Menunggu Munculnya Jago TUNGGAL Kerinci di PilgubJudul berita di atas, tepat rasanya dimunculkan dalam tulisan ini. Maklum, hingga Jumat, tanggal 22 Januari 2010 yang jika dilihat dari jadwal dan tahapan Pilgub Jambi 2010 yang berarti kurang dari dua bulan menjelang masa pendaftaran Cagub ke KPU Provinsi Jambi yang dimulai pada 18 Maret 2010, belum juga ada kejelasan siapa figur alias jago tunggal putera terbaik Provinsi Jambi asal Kabupaten Kerinci yang akan diusung di Pilgub Jambi 2010. Padahal, nama-nama sejumlah tokoh Provinsi Jambi asal Kabupaten Kerinci yang mencuat untuk maju di Pilgub Jambi 2010 sudah lama mengemuka. Mereka antara lain Ir. H. Ami Taher (mantan anggota DPR RI dari PKS), Drs. H. M. Rahman (Wakil Bupati Kerinci), Prof. DR. H. Sudirman M Johan MA (guru besar di Riau), Drs. H. Muradi Darmansyah (anggota DPR RI dari Hanura), DR. H. Rizal Djalil MM, Nuzran Joher SAg (staf ahli Ketua DPR RI) dan Drs. H. Hasani Hamid (mantan Wakil Bupati Kerinci). Jika mau ditambahkan ada sederet nama lagi yang kebetulan berasal dari akademisi yaitu antara lain Prof. DR. Aulia Tasman, MSc (Pembantu Rektor IV Universitas Jambi), Prof. DR. H. Firwan TAN SE DEA,Ing (guru besar di Universitas Andalas dan mantan ketua Bappeda Provinsi Jambi), Prof. DR. H. Samsurijal Tan MA (guru besar Universitas Jambi), Prof. DR. Khairinal MSi (guru besar Universitas Jambi) dan Prof. DR. H. Asafri Jaya Bakri MA (ketua STAIN Kerinci). Ya, cukup banyak tokoh-tokoh Provinsi Jambi asal Kerinci yang layak dan pantas diusung di Pilgub Jambi baik sebagai nomor satu apalagi sebagai orang kedua alias kandidat calon wakil gubernur. Di tengah belum adanya kejelasan siapa figur putera terbaik Provinsi Jambi asal Kerinci yang akan diusung, di sisi lain, kandidat Cagub Jambi di luar Kabupaten Kerinci, sudah semakin jelas siapa saja yang bakal bertarung di Pilgub Jambi yang digelar 19 Juni 2010 merebut kursi yang kini dijabat Zulkifli Nurdin. Setidaknya sudah ada empat kandidat Cagub di luar Kerinci yang sudah memiliki parpol pengusung. Mereka yaitu Hasan Basri Agus (Bupati Sarolangun), Hazrin Nurdin (pengusaha yang juga adik kandung Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin), Madjid Muaz (Bupati Tebo) dan Safrial (Bupati Tanjungjabung Barat). Siapa pendamping dari masing-masing empat kandidat Cagub tersebut, hingga kini belum ada kejelasan. Sedangkan untuk jalur perseorangan, belum ada kejelasan siapa figur yang benar-benar serius akan mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jambi yang dimulai pada awal Pebruari 2010. Jika fenomena semakin jelasnya kandidat Cagub yang mengerucut menjadi empat jago yang ditandai dengan jelasnya partai pengusung dikaitkan dengan siapa putera TUNGGAL terbaik Provinsi Jambi asal Kerinci yang akan berpasangan dengan diantara empat Cagub tersebut, sangat menarik untuk dikaji. Apakah putera TUNGGAL terbaik Provinsi Jambi asal Kerinci akan berpasangan dengan Hazrin Nurdin atau berpasangan dengan Madjid Muaz atau berpasangan dengan Hasan Basri Agus atau berpasangan dengan Safrial? Jawaban ini yang belum ada untuk saat ini. Dan bisa jadi pula, putera TUNGGAL terbaik Provinsi Jambi asal Kerinci tidak ada berpasangan (Cawagub) dengan satu pun Cagub yang bertarung di Pilgub Jambi 2010. Terlepas dari itu semua, yang jelas kekuatan politik Kerinci dalam artian suara rakyat Kerinci sangat menentukan dalam peta Pilgub Jambi 2010 jika rakyat Kerinci benar-benar bisa satu suara (100%) atau paling tidak dukungan sebagian besar rakyat Kerinci mengerucut kepada salah satu kandidat. Maklum, suara rakyat Kerinci termasuk di dalamnya Kota Sungaipenuh yang ada dalam kawasan Kerinci sangat signifikan jumlahnya yang pada Pemilu DPR 2009 lalu mencapai yakni 251.641 pemilih dari total pemilih Provinsi Jambi 2.086.780 pemilih. Belum lagi jika dihitung suara rakyat Provinsi Jambi yang merupakan kerturunan Kerinci atau memiliki ikatan emosional dengan warga Kerinci yang banyak pihak dinilai jumlahnya sama dengan warga Kerinci yang berdomisili di Kerinci. Jika benar demikian, berarti suara rakyat Kerinci secara keseluruhan mencapai 500 ribu lebih yang berarti hampir 25 persen pemilih dari total pemilih se Proivinsi Jambi. Jika kekuatan suara rakyat Kerinci baik mereka yang berdomisili di Kerinci maupun di luar Kerinci (Kota Jambi, Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin) mengerucut mendukung pada figur tertentu, ini merupakan kekuatan politik yang mumpuni, dahsyat dan sangat perlu diperhitungkan. Sebagai ilustrasi dapat dilihat dari fenomena Pemilu DPR, DPD dan DPRD yang digelar 9 April 2009 khusus untuk suara Pemilu Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kabupaten Kerinci, hampir 50 persen suara rakyat Kerinci memilih calon DPD asal Kerinci. Angkanya yaitu dari 145.661 suara sah DPD di Kerinci, sebanyak 69.967 memilih 7 calon DPD asal Kerinci. Untuk diketahui ada juga calon DPD lainnya yang memiliki ikatan emosional dengan masyarakat Kerinci yang tidak masuk dalam hitungan 7 calon DPD asal Kerinci. Dari tujuh calon DPD itu mereka mendapatkan suara di luar Kerinci secara geografis yaitu sebesar 62.789 suara yang tersebar di delapan kabupaten lainnya dan Kota Jambi. Adapun rincian suara calon DPD asal Kerinci di Kerinci terbanyak pertama diraih Hoesny Hasan sebanyak 17.900 suara dari total se Provinsi Jambi 25.014 suara; terbanyak kedua Nizam Hasan 17.426 suara dari total se Provinsi Jambi 27.607 suara; ketiga Saiful Roswandi 16.621 suara dari total suara se Provinsi Jambi 20939; keempat Jaya Kasumantri 8.317 suara dari total suara se Provinsi Jambi 17.449 suara; kelima Yusmanidar 5.250 suara dari total suara se Provinsi Jambi 11.761 suara; keenam Syulfah Sari Dewi Syam 2.685 suara dari total suara se Provinsi Jambi 15.975 suara; ketujuh Adhi Putra Siaga 1.768 suara dari total suara se Provinsi Jambi 14.011 suara. Ya, kita lihat saja nantinya. Apakah benar-benar putera TUNGGAL terbaik Provinsi Jambi asal Kerinci akan muncul di Pilgub Jambi baik sebagai orang nomor satu ataupun sebagai orang kedua. Kita tunggu saja. Ya, kata kuncinya, Kapan Jago Tunggal Cagub Jambi Asal Kerinci Muncul? Apakah bisa di ajang Pilgub Jambi 2010, ataukah di ajang Pilgub Jambi periode lima tahun berikutnya

PARTAI PENGUSUNG ZULFIKAR-AMI

Bupati Bungo Zulfikar Achmad dikabarkan bakal diusung oleh Partai Gerindra, PKB dan sejumlah partai politik (Parpol) yang tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi Jambi alias parpol gurem. Khusus Partai Gerindra, dikabarkan pihak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra akan memberikan dukungannya kepada ZUlfikar setelah ada kepastian bahwa Zulfikar bisa mengumpulkan parpol lainnya plus Gerindra bisa mencukupi 15 persen suara Pemilu DPRD Provinsi Jambi 2009. ''Saya dapat informasi bahwa Gerindra dan PKB akan mengusung Pak Zulfikar jika ada kepastian Pak Zulfikar bisa mendapatkan dukungan dari parpol lainnya sehingga bisa mencukupi 15 persen suara Pemilu DPRD Provinsi Jambi,'' kata sumber jambiglobal, Jumat, 5 Pebruari 2010. Bakal diusung oleh Gerindra, PKB dan sejumlah parpol gurem diakui sendiri oleh Zulfikar kepada jambiglobal, minggu lalu. ''Gerindra, PKB dan 20 parpol gurem yang akan mengusung,'' kata Zulfikar Achmad. Semakin seriusnya Zulfikar untuk maju ndi Pilgub Jambi juga diakui oleh salah seorang bakal calon Gubernur Jambi lainnya. ''Gerindra dan PKB serta parpol bakal ke Pak Zulfikar. Ya, silakan saja, semoaga beliau bisa maju di Pilgub Jambi 2010 ini,'' kata salah calon kuat Gubernur Jambi yang minta namanya tidak disebutkan. Kesriusan Zulfikar untuk maju di Pilgub Jambi tampak dari aktivitas tim sukses Zulfikar yang semakin gencar memasang baleho Zulfikar di sejumlah penjuru dalam Provinsi Jambi. Rabu malam, 3 Pebruari 2010 pantaua jambiglobal, pada pukul 23.50 WIB tampak warga memasangan baleho ZUlfikar di simpang lampu merah di Jalan Pattimura. Sementara itu, tiga bakal calon Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA, Bupati Sarolangun), Madjid Muaz (Bupati Tebo) dan Safrial (Bupati Tanjungjabung Barat) resmi mengambil formulir pendaftaran Calon Gubernur (Cagub) Jambi di KPU Provinsi Jambi. Formulir Cagub HBA diambil langsung oleh parpol koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat (Mardi Afyan), Partai Golkar (Supardi Nurzain), Gerindra (Irawadi), PBR (Mahmud Ishak), PKS (NUrdin) dan Partai Patriot (Armendaris). Sedangkan Madjid Muaz, formulir pendaftaran diambil langsung oleh parpol koalisi yang terdiri dari Hanura (Adman Djambak), PPP (Mirza Ansyori) dan PBB (Yulius). Sedangkan Safrial formulir diambil oleh H. Halim dari PDIP serta pengurus PDIP lainnya, Lukman Djafri (Ketua Partai Barnas), dan tim sukses Safrial lainnya. Parpol yang bakal mengusung Safrial selaian PDIP juga PKPB, Republikan, Barnas, dan PPRN. Koalisi suara itu lebih dri 15 persen suara Pemilu DPRD Provinsi Jambi. Koalisi parpol yang bakal mengusung HBA sebagai Cagub sudah memiliki kursi 21 kursi PRD Provinsi Jambi yaitu Demokrat 8, Golkar 7, Gerindra 2, PKS 3, dan PBR 1 kursi. Sedangkan Madjid Muaz diusung koalisi parpol yang memiliki 9 kursi DPRD Provinsi Jambi yaitu Hanura 5, PPP 3 dan PBB 1 kursi. Sedangkan berdasarkan aturan UU 32 tahun 2004 minimal 15 kursi dari 45 kursi DPRD Provinsi Jambi yaitu 7 kursi. Dengan demikian, baik HBA maupun Madjid Muaz koalisi parpol yang mengusung dua bakal Cagub Jambi itu memenuhi syarat dari sisi diusung oleh koalisi parpol. (janewar- desmon www.jambiglobal.com) Diposkan oleh tahun macan 2010 di 15:21 0 komentar

JALAN AKSES EKONOMI KERINCI

Yang paling jelas di luar alasan yg lain adalah bahwa beliau adalah orang Kerinci.Jika orang Kerinci jadi Gubernur atau wakil gubernur ingin pulang kampung pasti ke Kerinci tidak mungkin ke Kampung orang iakan? nah dengan adanya beliau pulang kampung maka beliau dapat merasakan penderitaan masyarakat yang mudik ke kampungnya. Jalan Kerinci Bangko ... Lihat Selengkapnyatak pernah berhenti memberi penderitaan bagi pemakainya yg nota bene adalah orang Kerinci atau orang yang berkunjung ke Kerinci. Dan disinilah hebatnya kalau jalan tersebut seolah-olah memang diciptakan untuk demikian adanya,Di karenakan dari jalan tersebut ORANG LAIN berusaha untuk menciptakan masyarakat Kerinci untuk tidak pernah berubah.Tetap dengan kulturnya dan harus tetap dengan kesederhanaannya serta tetap dalam penderitaannya ketika melewati jalan tersebut. Suatu hal yang sistimatis yang sebenarnya merupakan sebuah rahasia kata,terpaksa kami sampaikan disini. Bahwa jalan itu adalah akses EKONOMI dimana Ekonomi tersebut bisa berkembang disuatu daerah di karenakan insfratuktur jalannya baik serta lancar. Perekonomian masyarakat kerinci yang sebagian besar adalah dari pertanian hampir 70% masyarakat Kerinci adalah petani. Hasil pertaniannya terutama adalah beras dan palawija serta sedikit hasil dari perkebunan seperti kopi,kayu manis, karet serta teh yang dihasilkan dan dikelola oleh perusahaan Negara. Kembali kita ke jalan,sebagai akses Ekonomi masyarakat dapat kita lihat bahwa jalan merupakan urat nadi dari kemakmuran rakyat disuatu daerah.Kalau Kerinci merupakan suatu siksaan bagi masyarakatnya karna jalan di kerinci tidak pernah mulus untuk mengantarkan rakyat kerinci ketujuannya. Hasil pertanian( inilah inti dari tulisan ini) yang mana hasil pertanian masyaraket kerinci terutama sayur-sayuran dan palawij Dihargai sangat rendah di tangan petani tapi apa bila sampai ditangan konsumen diluar Kerinci harganya bisa berlipat. Kita ambil contoh KOL/KUBIS di tingkat petani di Kayu Aro harga nya RP 300,- tapi setelah sampai di tangan konsumen harganya bisa RP 2000,-/kilo. Disini letaknya,pedagang pengumpul membeli dari petani bukan di timbang atau per kilo namun per buah. Nah dari cara seperti itu saja petani telah dirugikan karna berat rata-rata dari kol tersebut melebihi 1kg. Kemudian dengan alasan sudah banyak yang busuk kol/kubis di kupas kulit luarnya sehingga mengurangi bobotnya disini kembali petani dirugikan karna banyak yang busuk selama perjalanan.Nah disinilahi intinya jalan Perjalanan normal dari kerinci ke Jambi dengan mobil rata-rata 12 jam mobil pribadi dan 13 jam bus, di tambah dengan dari kayu aro 2 jam maka waktu yang di tempuh oleh mobil rata-rata 14-15 jam ke Jambi Dengan jarak tempuh 400 km bandingkan jalan Jakarta Bandung hanya 3 jam dengan jarak tempuh 200 km.Beda lagi dengan Truk yang merupakan moda angkutan bagi hasil pertanianDengan Tonase yang lebih berat dari mobil pribadi dan umum maka tenggang waktunya pun ditambah 2 jam lagi sekitar satu menit yang lalu ·