Kamis, 22 April 2010
POLITIK BELAH BAMBU OLEH MBUT SYAMSUL BAHRI JG
Para Competitor pasangan calon gubernur Jmabi 2010 sudah melakukan sosialisasi yang Intensif persaingan antar kompetitor dalam setiap Kota dan Kabupaten dalam Provinsi Jambi semakin hangat dan dinamis, dalam artian masih dalam koridor dan tatanan kewajaran, baik dalam pelaksanaan rapat akbar, acara lain, maupun perang opini di media massa sudah menjadi dinamika Pil”gub”kada Jambi, namun perebutan wilayah gemuk dan wilayah yang memiliki keterkaitan emosional pemilih dalam paguyuban yang signifikan di Propinsi jambi menjadi rebutan yang sangat hangat. Pada akhir bulan Maret dan awal bulan April 2010, terutama masyarakat Kerinci yang saat ini terbagi (dua) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, baik dalam wilayah administrative maupun yang berada di luar wilayah adminstratif yang dikenal dengan paguyuban Himpunan Keluarga Kerinci atau Ikatan keluarga Kota Sungaipenuh di Prop Jambi, hal ini dibuktikan dengan dimuatkan beberapa opini yang terkesan mengangkat atau menyudutkan tokoh Kerinci seperti partai golkar dengan Bupati Kerinci, pasangan HBA-FU dengan SMJ (Sudirman M. Johan) selaku salah satu bacagub dari Kerinci, pasangan MM-Hick dengan M. Rahman selaku wakil Bupati Kerinci
Opini tersebut mengalahkan perhatian masyarakat akan Baliho HBA-FU, pemasangan photo Zulkifli Nurdin pada baliho HBA-FU di kota Bangko, terkesan tidak menjadi berita atau opini hangat dalam Pil”gub”kada Jambi saat ini, ini sebuah fakta bahwa nilai jual masyarakat Kerinci sebagai indicator kemenangan pasangan dalam Pil”gub”kada Jambi semakin nyata, tentunya masyarakat Kerinci sangat menyadari hal itu dan juga menyadari kondisi yang tercipta saat ini, sebuah grand design scenario untuk memecah suara Kerinci dalam Pil”gub”kada Jambi, dengan memanfaatkan moment dan peluang yang ada sebagai bagian dari startegi “Politik Belah bambu”
Saat ini masyarakat dan tokoh Kerinci dalam pengujian yang sangat berat, baik sebagai tokoh untuk kepentingan Prop jambi terutama Kerinci, atau sebagai individu hanya mementingkan kepentingan kelompok atau pribadi,
Momentum Kongres masyarakat Kerinci bersatu yang dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2009, merupakan kongres yang sangat monumental mengingatkan kepada tokoh-tokoh Kerinci di Nusantara, bahwa “kita ado anak Jantan yang jantan” sebagai langkah awal untuk memperkuat kebersamaan dan kesatuan Kerinci masa yang akan datang, dan akan memberikan harapan yang diharapkan memiliki kekuatan legitimasi bagi masyarakat, agar selanjutnya refresentatif masyarakat kerinci lebih diperkuat
Kongres tersebut melahirkan Kesepakatan masyarakat Kerinci bersatu, tanggal 9 Januari 2009 merupakan dokumen yang di tanda tangani oleh 3 (tiga) tokoh terbaik Kerinci yang akan diberikan kesempatan untuk ikut menentukan sikap dan tindak lanjut adalah Drs. H.M. Rahman, MM (bacawagub), Prof DR Sudirman M Johan, MM (bacagub), Ir H. Ami Taher (bacawagub) dengan catatan siapa yang telah mendapat perahu atau mendampingi siapa, yang lain harus mendukung, dan ditanda tangani oleh semua peserta dan tokoh Kerinci, serta di syahkan oleh Bupati kerinci dan Walikota Sungaipenuh.
Kesepakatan tersebut telah dipertegas oleh Ketua Kerapatan Adat Alam Kerinci (LKAK), Dpt. H. Husni Hasan, SE dalam Jambi Expres pada tanggal Jumat, 09 April 2010 10:42, dengan judul Lembaga Adat: Dukung ZA-AMI, Harga Mati, yang menyatakan bahwa “….Majunya Ami Taher yang merupakan putera Kerinci satu-satunya yang tampil di ajang Pilgub Jambi kali ini harus diberikan apresiasi yang tinggi. Jadi sebutnya, tidak ada kata lain selain all out mendukung pasangan tersebut. ‘’Kita sepenuhnya mendukung pasangan ini, dan tidak ada kata lain, ini saatnya berbuat,’’ ujar Hoesni kemarin kepada harian ini, karena sudah 53 tahun menunggu waktu untuk tampil di Provinsi Jambi, baru kali ini ada tokoh Kerinci yang muncul.....”
Apa yang tercipta saat ini dalam opini di media dan masyarakat adalah sebuah startegi untuk memecah belah Kerinci dalam “politik membalah bamboo”, dan memang semua orang menyadari bahwa kekuatan basis masa Kerinci sangat menentukan, maka salah satu strategi adalah memecah Kerinci.
Dan itu semua disadari oleh tokoh Kerinci, sangat memahami kapasitas dan kedudukan Drs. M. Rahman sebagai warga Kerinci, jelas sikap warga tercermin dalam hasil kongres Kongres Masyarakat kerinci bersatu pada tanggal 9 Februari 2010 yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh beliau dan beliau adalah pejabat publik selaku wakil Bupati Kerinci, yang harus netral dalam Pil”gub”kada Jambi.
Begitu juga apa yang disampaikan oleh Prof Dr. Sudirman M Johan, MA, jelas beliau adalah salah satu tokoh Intelektual dan satu-satunya tokoh yang berani menyatakan diri sebagai bakal calon gubernur Propinsi Jambi, jelas salah satu motivasinya adalah untuk membangun Jambi terutama Kerinci, karena belum mendapatkan perahu, beliau tidak bisa ikut sebagai competitor Pil”gub”kada Prop jambi, tidak mungkin akan keluar dari apa yang disepakti dalam Kongres Masyarakat Kerinci bersatu pada tanggal 9 Februari 2010, dan itu diyakini oleh seluruh masyarakat Kerinci, seorang guru besar di sebuah Perguruan Tingg berbasis Islam, dan seirang tokoh kerinci dan tokoh muhammdiyah, tidak mungkin akan berbuat seperti itu untuk tanah kelahiran beliau beserta anak dan cucu beliau serta keluarga beliau.
Next >
Politik belah bambu, politik pecah belah atau istilah lain nya.
Pada zaman Kolonial dahulu sering di Istilahkan dengan sebutan De vide It inpera. Kalau hal itu disadari jauh-jauh hari oleh nenek moyang orang Indonesia Ada kemungkinan Indonesia ini tidak akan pernah di Jajah oleh Belanda.
Namun dalam kenyataannya Indonesia telah di Jajah oleh Belanda,ADA Apa ??? itu dikarenakan Orang Indonesia termakan bujuk rayu Belanda untuk Mau di adu domba.
Memang tata cara Belanda tersebut berhasil dengan sukses. Kenapa? karna Zaman itu Orang Indonesia masih banyak yang bodoh belum tau baca tulis dan berhitung. Sehingga usaha Belanda tersebut sukses.
Seni dalam penjajahan itu tidak ada yang membuat niknat bagi si terjajah dan siterjajah akan terus mendapat siksaan baik secara Phisik maupun Mental.
Namun antek-antek penjajah bisa mendapatkan nikmat sementara Berupa Hadiah serta iming-iming serta janji palsu.
Kesempatan memperoleh hasil dari penjajah yang juga merupakan hasil rampasan dari rakyat kecil indonesia membuat antek-antek penjajah makin terlena dan terus ingin memuja Tuan penjajahnya.
Dengan segala Teori ambil muka Antek-antek penjajah terus mengupayakan tuan penjajahnya senang.
Maka Rakyat juga yang terkena imbas. Karna untuk menyenangkan hati tuan Penjajah tak sungkan-sungkan si Antek untuk memperalat rakyat.
Apa hubungannya dengan PILKADA Jambi??.
Sesuai Dengan yang telah disampaikan Oleh Mbut Syamsul Bahri di atas. Maka dapat kita simpulkan Bahwa sebuah kemenangan dalam PILKADA Jambi sekarang ini Tanggal 9 juni 2010 tak akan terlepas dari Peran Masyarakat Kerinci yang berada di Kerinci dan Juga yang Berada di luar Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai-penuh.
Jumlah yang besar cukup signifikan untuk Memenangkan PILKADA tahun ini. Penyebaran Yang merata di Hampir setiap Pelosok Provinsi Jambi ini Membuat Masyarakat Kerinci dapat menggalang suara untuk Kandidat yang di dukungnya.
Adalah wajar bagi Kandidat untuk mendapat suara dari Masyarakat Kerinci Terutama yang Berada di Kerinci .
Maka bermacam-macam cara mereka lakukan untuk meraih suara tersebut.
Tapi Apakah Masyarakat Kerinci Mau??
Tentu Jawabnya Tidak. Kenapa Karna Orang Kerinci Sudah banyak Yang tau Baca tulis dan Berhitung.
Kecuali Masyarakat Kerinci belum tau baca tulis dan berhitung lain masaalahnya.
Sekarang Kerinci juga punya Kandidat untuk bertarung di ajang yang sama. Mengapa harus pilih yang lain. Dari sisi Kualitas Kandidat tersebut tidak kalah dari Kandidat lain. Malah sebuah kelebihan dari kandidat tersebut adalah se orang Ustazd.
Masyarakat Kerinci yang sangat Agamis Tentu lebih memilih orang yang benar dan se Imam serta dapat memberi petunjuk.
Apalagi satu daerah.
Dalam sebuah peri bahasa berbunyi BUAH AKAN JATUH TIDAK JAUH DARI POHON NYA.
Kita dapat bercermin Bagaimana Sabak di bangun oleh Gubernur yang berasal dari Sabak Dari sebuah Ibukota Kecamatan Bisa Menjadi sebuah daerah yang sejajar dengan Kabupaten lainnya bahkan Lebih (contoh) PAD Yang melebihi Kabupaten lainnya di Provinsi Jambi ini. Ifrastruktur Yang lebih baik serta akses -akses Ekonomi yang lebih Mumpuni dari Daerah lain seperti Kerinci. Apakah Kerinci tidak ingin seperti ITU?? terserah andalah ORANG KERINCI. AGI UGO KAYO MBUH DI PECAH BELAH TERSERAH KAYOLAH KINCI ITU.
BUDOH!!!
FORMULIR PENDAFTARAN CAGUB BERAKHIR RABU 24 MARET 2010
Ditulis oleh roz
Selasa, 23 Maret 2010 19:15
Jadwal Pengembalian Formulir Pendaftaran di KPUD
JAMBI - Jadwal pengembalian formulir pendaftaran calon gubernur-alon wakil gubernur (cagub-cawagub) berakhir Rabu (24/3) besok. Namun, hingga kemarin baru pasangan Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori yang mendaftar. Tiga pasangan lainnya memilih pada akhir pendaftaran.
Menurut informasi yang diterima Jambi Independent, rencananya hari ini (23/3) pasangan Zulfikar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami) akan mengembalikan formulir pendaftaran. Sedangkan dua pasangan, yakni Madjid Mu’az-Abdullah Hich (MM-Hich) dan Safrial-Agus Setyo Negoro (Safrial-ASN) direncanakan Rabu besok (24/3).
Koordinator Tim Sukses ZA, Ridwan Ibrahim mengaku sudah siap menyerahkan formulir pendaftaran ke KPUD. “Saat ini, kita masih mempersiapkan persyaratan administrasi pasangan calon. Namun, semuanya sudah selesai, dan besok (hari ini) sekitar pukul 10.00 kita mendaftar. Rencananya menggunakan arak-arakan massa pendukung dan simpatisan,” katanya, kemarin.
Menurut dia, setelah mendaftar, ZA-Ami akan segera melakukan deklarasi di beberapa daerah, seperti Kota Jambi dan Kerinci. “Kita sedang mempersiapkan acaranya, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dilaksanakan,” sambungnya.
Terpisah, Ketua Tim Safrial Centre Lukman Djafrie mengaku, pasangan kandidatnya akan mengembalikan formulir pada hari Rabu. “Insya Allah, kita datang ke KPUD pada hari Rabu besok,” sebutnya.
Sementara, untuk pasangan MM-Hich, dimana seyogyanya mengembalikan formulir, kemarin. Namun batal, karena ada persyaratan teknis yang sedang disiapkan. “Kami sudah mendapatkan informasi, bahwa MM-Hich besok (Rabu) mengembalikan formulir,” ungkap anggota KPUD Provinsi Jambi Azhar Mulia, kemarin.
Jadi Juru Kampanye, Kepala Daerah Wajib Cuti
Sementara, empat pasangan kandidat calon gubernur yang akan bertarung di pemilihan gubernur (pilgub), 19 Juni mendatang adalah para bupati. Menurut Koordinator Divisi Tekhnis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Provinsi Jambi Azhar Mulia, seluruh kepala daerah yang mencalonkan diri di Pilgub Jambi harus mengajukan cuti saat kampanye.
“Setelah kandidat yang mendaftar nanti ditetapkan sebagai pasangan calon, secara otomatis mereka terikat dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Maka, menjelang kampanye nanti harus mengajukan cuti,” katanya.
Untuk pemberlakukan jadwal cuti tersebut, lanjut dia, tidak hanya berlaku bagi bupati yang ikut sebagai kandidat, melainkan para walikota/bupati yang hendak menjadi juru kampanye pasangan calon juga harus melakukan hal sama. “Wakil bupati dan juga gubernur kalau ikut kampanye harus ambil cuti,” sebutnya.
Untuk itu, lanjut Azhar, pihaknya akan segera menyurati seluruh bupati/walikota dan termasuk Gubernur Jambi terkait pengajuan cuti tersebut. “Insya Allah akan kita surati setelah tanggal 18 atau 19 April nanti atau setelah penetapan pasangan calon,” katanya.
Dalam pengajuan cuti ini, Azhar menyatakan, sebelum dibukanya masa kampanye pada tanggal 2-15 Juni, seluruh walikota/bupati harus menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jambi. Sementara Gubernur Jambi bila ingin kampanye harus mengajukan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
“Yang jelas, semua kepala daerah harus mengambil cuti, apabila menjadi juru kampanye atau kandidat,” tegasnya. (roz)
PENGEMBALIAN FORMULIR CAGUB JAMBI
Ditulis oleh roz
Selasa, 23 Maret 2010 19:15
Jadwal Pengembalian Formulir Pendaftaran di KPUD
JAMBI - Jadwal pengembalian formulir pendaftaran calon gubernur-alon wakil gubernur (cagub-cawagub) berakhir Rabu (24/3) besok. Namun, hingga kemarin baru pasangan Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori yang mendaftar. Tiga pasangan lainnya memilih pada akhir pendaftaran.
Menurut informasi yang diterima Jambi Independent, rencananya hari ini (23/3) pasangan Zulfikar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami) akan mengembalikan formulir pendaftaran. Sedangkan dua pasangan, yakni Madjid Mu’az-Abdullah Hich (MM-Hich) dan Safrial-Agus Setyo Negoro (Safrial-ASN) direncanakan Rabu besok (24/3).
Koordinator Tim Sukses ZA, Ridwan Ibrahim mengaku sudah siap menyerahkan formulir pendaftaran ke KPUD. “Saat ini, kita masih mempersiapkan persyaratan administrasi pasangan calon. Namun, semuanya sudah selesai, dan besok (hari ini) sekitar pukul 10.00 kita mendaftar. Rencananya menggunakan arak-arakan massa pendukung dan simpatisan,” katanya, kemarin.
Menurut dia, setelah mendaftar, ZA-Ami akan segera melakukan deklarasi di beberapa daerah, seperti Kota Jambi dan Kerinci. “Kita sedang mempersiapkan acaranya, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dilaksanakan,” sambungnya.
Terpisah, Ketua Tim Safrial Centre Lukman Djafrie mengaku, pasangan kandidatnya akan mengembalikan formulir pada hari Rabu. “Insya Allah, kita datang ke KPUD pada hari Rabu besok,” sebutnya.
Sementara, untuk pasangan MM-Hich, dimana seyogyanya mengembalikan formulir, kemarin. Namun batal, karena ada persyaratan teknis yang sedang disiapkan. “Kami sudah mendapatkan informasi, bahwa MM-Hich besok (Rabu) mengembalikan formulir,” ungkap anggota KPUD Provinsi Jambi Azhar Mulia, kemarin.
Jadi Juru Kampanye, Kepala Daerah Wajib Cuti
Sementara, empat pasangan kandidat calon gubernur yang akan bertarung di pemilihan gubernur (pilgub), 19 Juni mendatang adalah para bupati. Menurut Koordinator Divisi Tekhnis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Provinsi Jambi Azhar Mulia, seluruh kepala daerah yang mencalonkan diri di Pilgub Jambi harus mengajukan cuti saat kampanye.
“Setelah kandidat yang mendaftar nanti ditetapkan sebagai pasangan calon, secara otomatis mereka terikat dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Maka, menjelang kampanye nanti harus mengajukan cuti,” katanya.
Untuk pemberlakukan jadwal cuti tersebut, lanjut dia, tidak hanya berlaku bagi bupati yang ikut sebagai kandidat, melainkan para walikota/bupati yang hendak menjadi juru kampanye pasangan calon juga harus melakukan hal sama. “Wakil bupati dan juga gubernur kalau ikut kampanye harus ambil cuti,” sebutnya.
Untuk itu, lanjut Azhar, pihaknya akan segera menyurati seluruh bupati/walikota dan termasuk Gubernur Jambi terkait pengajuan cuti tersebut. “Insya Allah akan kita surati setelah tanggal 18 atau 19 April nanti atau setelah penetapan pasangan calon,” katanya.
Dalam pengajuan cuti ini, Azhar menyatakan, sebelum dibukanya masa kampanye pada tanggal 2-15 Juni, seluruh walikota/bupati harus menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jambi. Sementara Gubernur Jambi bila ingin kampanye harus mengajukan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
“Yang jelas, semua kepala daerah harus mengambil cuti, apabila menjadi juru kampanye atau kandidat,” tegasnya. (roz)
5000 MASSA SAFRIAL UNTUK DEKLARASI
Ditulis oleh nid
Selasa, 23 Maret 2010 19:17
Besok, Gelar Deklarasi di GOS Kotabaru
JAMBI - Berbeda dengan pasangan kandidat calon gubernur (cagub) lain, pasangan Safrial-Agus Setyonegoro tidak muluk-muluk menghadirkan massa pada acara deklarasi yang rencananya digelar Rabu (24/3) besok. Pasangan yang diusung PDIP dan sejumla partai non parlemen ini memilih tempat di Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru. Massa yang ditargetkan hadir 5.000 orang.
Koordinator Tim Sukses Safrial, Lukman Djafrie mengatakan, 5.000 orang itu merupakan massa riil. Ini sesuai dengan undangan yang disebar dan konsumsi yang disiapkan. “Kita tidak mau muluk-muluk. Yang penting yang hadir benar-benar pemilih Safrial,”ujarnya saat ditemui di Safrial Center, kemarin.
Dia juga berharap, masyarakat Jambi yang ingin melihat langsung visi dan misi Safrial-Agus, simpatik terhadap pasangan ini untuk hadir bersama-sama.
Selain perwakilan partai pengusung, menurut dia, massa yang hadir ada dari komunitas etnis di Jambi seperti dari komunitas Jawa, Sunda, Batak, Flores dan etnis lainnya yang memang sudah mendukung pasangan Safrial dan Agus.
Sebelum melakukan deklarasi, pasangan cagub akan diarak dari Safrial Center menuju KPUD Provinsi untuk mengembalikan formulir pendaftaran. “Pagi-pagi kami ke KPUD dulu, dari sini jam 8.00. Setelah itu, langsung menggelar deklarasi di GOS Kotabaru,”katanya.
Pengurus DPP yang hadir, ia mengaku masih dalam konfirmasi. Baik dari PDIP, PKPB, RepublikaN, Barnas dan PPRN. “Kita masih menghubungi,”ucapnya.
Mengenai ‘manuver’ Safrial yang kurang gencar, Lukman mengatakan, itu merupakan bagian strategi. Menurutnya, setiap cagub tentu punya taktik yang tidak perlu sama dengan yang lain. “Mungkin cagub lain agak wah. Tapi kami tetap bergerak. Taktik orang, kan, berbeda,”ujarnya.
Dia menegaskan, hasil evaluasi tim terhadap sosialisasi yang dilakukan cagub, ada peningkatan elektabilitas (kepercayaan politik masyarakat). Apalagi dengan diputuskan Agus Setyonegoro sebagai cawagub.(nid)
PERKIRAANSEMENTARA SULIT CAGUB UNGGUL SATU PUTARAN
Ditulis oleh roz
Selasa, 23 Maret 2010 19:29
Safrial-Agus Bisa Jadi Kuda Hitam
JAMBI - Kalangan pengamat menilai persaingan empat pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jambi akan sangat ketat. Karena latar kandidat hampir sama, kebanyakan para bupati, ada yang memprediksi bahwa Pilgub 2010 sulit memunculkan pemenang hanya dalam satu putaran. Rektor IAIN STS Jambi Prof Mukhtar Latief menilai pasangan Hasan Basri Agus-Fahrori Umar (HBA-Fachrori), kurang menguntungkan dari letak geografis daerah asal mereka. HBA dari Sarolangun, Fachrori dari Bungo. “Sama-sama dari wilayah Barat,” kata Mukhtar. Namun, meskipun Fachrori tidak menonjol, HBA dikenal lebih luas oleh masyarakat Jambi.
Sedangkan Safrial-Agus Setyonegoro, menurut Mukhtar, diuntungkan karena mereka tak perlu menonjolkan daerah asal. “Hanya saja, pasangan ini memiliki perbedaan latar belakang, yakni birokrasi dan akademisi,” ujarnya. Walau Safrial dari akademisi, dia lebih dikenal sebagai Bupati Tanjab Barat.
Bagaimana dengan Madjid Mu’az-Abdullah Hich (MM-Hich)? Menurut Mukhtar, kekuatan keduanya terdapat pada daerah asal mereka, perpaduan wilayah Timur dan Barat Jambi. Madjid menjabat Bupati Tebo, Hich Bupati Tanjab Timur.
Kedua figur ini, kata dia, merupakan pasangan seimbang. Tidak ada yang mendominasi. “Pasangan ini tidak bisa dipandang sebelah mata, karena faktor dukungan geografis yang kuat,” kata Muchtar.
Bagaimana dengan Zulfikar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami)? Menurut dia, figur ini juga tak akan mendominasi massa secara geografis. Namun, mereka tertolong oleh sosok ZA yang dianggap inovatif. “Menurut saya, pasangan ini juga seimbang,” katanya.
Dari empat pasangan tersebut, Muchtar memprediksi ada tiga pasangan yang akan bersaing ketat. Yakni HBA-Fachrori, MM-Hich, dan ZA-Ami. Safrial-Agus, kata dia, agak lemah, walaupun bisa menjadi “kuda hitam”. “Yang jelas sulit untuk unggul satu putaran. Saya perkirakan pilgub berlangsung dua putaran,” tegasnya.
Muchtar juga mengkritisi pasangan kandidat yang berasal dari dua kutub yang sama. Menurut dia, birokrasi-birokrasi, politisi-politisi, bupati-bupati, akan sulit bertemu secara objektif, karena adanya tarik menarik kepentingan yang muncul.
“Saya kira persoalan itu sebuah pelajaran dari masa lalu secara profesional. Variasi calon sangat penting, supaya jangan satu warna,” katanya.
Tak jauh beda dengan Muchtar, pengamat politik dari Unja, Thabrani M Saleh, menilai HBA-Fachrori diunggulkan oleh figur HBA yang sudah populer dan berpengalaman di birokrasi. Sementara, pendampingnya Fachrori belum dikenal luas.
“Ini merupakan kelemahan pasangan tersebut. Fachrori harus lebih intens melakukan sosialisasi, karena saat ini hanya beberapa daerah tertentu yang mengenalnya,” katanya.
Pasangan MM-Hich, menurut Thabrani, merupakan pasangan ideal dari segi faktor geografis, karena masuk dalam keterwakilan wilayah. Kedua pasangan ini sama-sama dari birokrasi. “Pasangan ini juga cukup dikenal di lingkungan pemerintah, karena keduanya merupakan bupati yang masih aktif,” ungkapnya.
Lalu, pasangan ZA dan Ami, menurut Thabrani, sama-sama memiliki pengalaman. “Cagub dari birokrat, sementara pendampingnya dari politisi,” sebutnya.
Hanya saja, tingkat kepopuleran sedikit lebih kecil, karena keduanya hanya dikenal pada daerah-daerah tertentu. “Ami memang cukup dikenal di Kerinci, sementara di Bungo terjadi pemecahan dukungan antara ZA dan Fachrori,” sambungnya.
Begitu juga dengan Safrial-Agus, keduanya memiliki latar belakang yang sama, yakni dari akademisi, meskipun Safrial lebih dikenal sebagai bupati. “Dari segi basis massa agak lemah dibandingkan dengan kandidat lainnya, karena Agus juga belum populer,” katanya.
Pengamat politik lainnya, As’ad Isma, mengungkapkan bahwa para kandidat lebih intens menggarap dukungan di Kerinci, Kota Jambi, Merangin dan Muarojambi. Ini merupakan daerah yang dianggap belum memiliki tokoh atau figur dalam bursa cagub/cawagub. “Diasumsikan masyarakatnya masih cair dan belum memiliki pilihan politik,” sebutnya.
Alasan lain, pemilih Kerinci, Kota Jambi, Merangin dan Muarojambi tergolong besar. Selain itu, merebut simpati pemilih Kota Jambi dan Kerinci menjadi penting karena di dua daerah ini terdapat tokoh-tokoh yang berwibawa dan bisa membantu menggalang suara di kabupaten lain.
“Orang Kerinci hampir menyebar di seluruh Provinsi Jambi, dan punya jaringan organisasi HKK. Sementara Kota Jambi tempat bermukimnya kaum terdidik, pejabat provinsi, para politisi, pengusaha, yang semuanya diharapkan ikut membantu mendulang suara,” jelasnya.
Dilihat dari perolehan suara partai politik dan kursi DPRD Provinsi Jambi pada Pemilu Legislatif (Pileg) di Provinsi Jambi 2009, HBA-Fachrori memiliki kekuatan signifikan. Saat itu, Partai Demokrat memperoleh 192.788 suara, Golkar 163.178 suara, PKS 68.130 suara, PBR 37.070 suara, Patriot 5.749 suara dan PPD sebanyak 10.306 suara. Semua itu partai pendukung HBA.
Sementara pasangan Safrial-Agus didukung lima parpol, yakni PDI Perjuangan 128.675 suara, PKPB 44.441 suara, PPRN 27.734 suara, RepublikaN 13.374 suara dan Bernas sebanyak 10.741 suara.
Sedangkan, pasangan MM-Hich, meski diusung hanya empat parpol, semuanya memiliki wakil di DPRD Provinsi Jambi. PAN meraih 182.964 suara, Hanura 82.513 suara, PPP 56.047 suara, dan PBB 42.527 suara.
Berbeda dengan pasangan lain, ZA-Ami paling banyak memiliki partai pengusung/pendukung, yakni 21 partai. Namun, hanya dua yang memiliki kader di parlemen provinsi Jambi, yakni Gerindra dan PKB.
Lainnya, PPPI, PMB, PNI Marhaenisme, PPIB, PDP, PKNU, PKPI, Pelopor, PDS, PIS, PNBK, Kedaulatan, Partai Buruh, PPI, PKP, Partai Merdeka, PKDI, PSI, dan PPDI. Jika dijumlahkan, total keseluruhan suara yang diraih 21 partai pengusung ZA- AMI adalah 234.161 suara.(roz)
ZA-AMI RESMI MENDAFTAR DI KPUD JAMBI
Ditulis oleh roz
Rabu, 24 Maret 2010 19:21
Didukung 17,56 % Suara
JAMBI – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub-cawagub) Zulfikar Achmad – Ami Taher (ZA-Ami), kemarin (23/3) resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi, 19 Juni mendatang. Kedatangan ZA-Ami didampingi oleh pimpinan-pimpinan partai pengusung mereka.
Seperti diketahui, ZA-Ami mendapat dukungan dari 21 partai yang jika ditotal meraih 17,56 persen suara. Ke-21 partai tersebut, yakni Gerindra, PKB, PPPI, PMB, PNI Marhaenisme, PPIB, PDP, PKNU, PKPI, Pelopor, PDS, PIS, PNBK, Kedaulatan, Partai Buruh, PPI, PKP, Partai Merdeka, PKDI, PSI, dan PPDI.
ZA dan Ami tiba di kantor KPUD Provinsi di Telanaipura sekitar pukul 11.00. Seperti pasangan Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori Umar, mereka juga diarak ratusan pendukungnya menggunakan kendaraan hias.
Seusai mendaftar, Bupati Bungo dua periode itu menyatakan dalam waktu dekat akan segera memantapkan konsolidasi. “Tentu koordinasi. Insya Allah, dengan tim yang sudah dibentuk. Tinggal kita meresmikannya di kabupaten/kota,”ujarnya.
Melihat antusiasme masyarakat terhadap dia dan Ami, ZA mengaku sangat optimis menghadapi Pilgub Juni mendatang. Dia mengklaim sudah didukung masyarakat sejak sejak awal ketika menyatakan akan maju di Pilgub Jambi.
“Karena masyarakat dari awal yang meminta untuk maju. Harapan saya ke depan bisa menjadi pemimpin yang menjadi panutan. Bukan pemimpin yang huru-hara, berbuat onar. Mari tunjukkan kita akan menjadi pemimpin yang baik dan menjadi panutan bagi masyarakat,” katanya.
ZA belum berani memasang target berapa persen suara yang bakal dikantonginya bersama Ami Taher di Pilgub Jambi. “Saya tidak bisa mendahulukan Tuhan, kita lihat saja tanggal mainnya,” jawabnya.
Soal deklarasi, ZA menyatakan bakal dilaksanakan hari Sabtu (27/3) atau Minggu (28/3) mendatang. Pihaknya kini masih mengupayakan sejumlah pimpinan parpol pengusung di tingkat nasional. “Kita lagi menunggu kepastian tokoh dari dua partai (PBB dan Gerindra). Mudah-mudahan Pak Muhaimin Iskandar atau Pak Prabowo bisa hadir. Tapi, kalau tidak bisa juga tidak masalah. Yang perlu dukungan adalah masyarakat Jambi,” katanya.
Seusai mereka mendaftar, di depan kantor KPUD Provinsi Jambi sempat diwarnai seremoni pernyataan dukungan kepada ZA- Ami yang disampaikan perwakilan anggota masyarakat dari berbagai daerah dan organisasi. Yakni berasal dari Tanjab Timur, Tanjab Barat, Kerinci, Sarolangun dan berbagai daerah lainnya. Disamping itu juga ikut memberikan orasi perwakilan dari warga Jambi keturunan Tionghoa, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Anggota KPUD Provinsi Jambi Azhar Mulia mengaku, baru dua kandidat yang sudah resmi mengembalikan formulir. “Insya Allah besok (hari ini) dua kandidat akan mengembalikan formulir juga,” sebutnya.
Bagaimana dengan kelengkapan administrasi pasangan ZA-Ami ? Menurut Azhar, pihaknya akan melakukan verifikasi administrasi kelengkapan bahan pasangan tersebut. “Jika memang ada kekurangan akan kita sampaikan. Untuk sementara belum ada. Jumlah dukungan sudah memenuhi persyaratan, yakni mencapai 17,56 persen,” sebutnya.(roz)
Ditulis oleh roz
Rabu, 24 Maret 2010 19:32
Diantaranya Tes Kejiwaan dan Narkoba
JAMBI - Setelah mendaftar di KPUD Provinsi Jambi, hari ini (24/3) pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub- cawagub) dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan. Tahapan tes kesehatan merupakan salah satu syarat yang wajib diikuti pasangan kandidat, sebagai mana diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 jo UU nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.
Koordinator Divisi Tekhnis dan Pencalonan, KPUD Provinsi Jambi, Azhar Mulia mengungkapkan bahwa tes dilakukan dua hari. Hari pertama (hari ini) dimulai pukul 08.00, yakni pasangan HBA-Fachrori, dan pukul 10.00 pasangan ZA-Ami.
Keesokan harinya, Kamis (25/4) giliran pasangan sesuai dengan urutan kandidat yang mengembalikan formulir. “Besok (hari ini) siapa yang dulu mengembalikan formulir, itulah yang pertama melaksanakan tes kesehatan. Yaitu antara pasangan Safrial-ASN dan MM-Hich,” sebutnya.
Berdasarkan petunjuk KPUD Provinsi Jambi, pelaksanaan tes kesehatan dilakukan di RSUD Raden Mattaher Jambi, Telanaipura. Dan, didukung oleh RS dr Bratanata (DKT,red) dan RS Asia Medika.
Berdasarkan surat yang diterima KPUD, dokter yang akan memeriksa pasangan kandidat tersebut berjumlah 16 orang, diketuai oleh Dr Zuweini Harahap, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jambi dan Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr Ali Imron Muksin sebagai pelindung. “Yang jelas semua dokter yang ditunjuk sudah profesional,” tegasnya.
Menurut Azhar, dokter sudah melayangkan surat terkait materi tes kesehatan yang akan dilakukan kepada pasangan kandidat tersebut. Dalam surat tersebut, secara umum disebutkan materi atau jenis tes kesehatan yang harus diikuti pasangan kandidat. Yakni meliputi laboratorium (paket) pemeriksaan, USG, BKG (Paru, Jantung), Spirometri, Audiometri, Kir Mata, Psikotes atau tes kejiwaan yang terdiri dari 200 pertanyaan, dan Tes Narkoba (darah dan urine).
“Semua materi tes kesehatan itu wajib diikuti setiap pasangan kandidat. Hasilnya kita jamin objektif sesuai dengan kenyataan. Materi tersebut tidak jauh beda dengan tes kesehatan pada calon legislatif lalu,” sambung Azhar.
Bagaimana dengan anggaran tes kesehatan tersebut ? Menurut Azhar, tim dokter mengajukan anggaran pemeriksaan sebesar Rp Rp 12 juta, per orang (Rp 24 juta per pasangan kandidat). Namun pihak KPUD hanya bisa menyanggupi Rp 5 juta.
“Saya belum begitu tahu rinciannya. Terkait masalah anggaran ini, kami berusaha untuk berkomunikasi dengan tim dokter tersebut. Yang jelas tidak jadi permasalahan,” kata Azhar.
Direktur RSUD Raden Mattaher, Dr Ali Imron Muksin yang menjadi salah seorang pelindung dalam tim penilai (dokter), mengaku secara tekhnis sudah siap memeriksa pasangan kandidat. DIa menjamin semua tim penilai benar-benar independen dan objektif dalam memberikan penilaian terhadap kesehatan cagub dan cawagub.
“Untuk lebih jelasnya, kita tunggu saja besok (hari ini). Semua media kita persilahkan meliput proses tes kesehatan tersebut,” katanya saat dihubungi malam tadi.
Menurut Ali Imron, fasilitas selama pelaksanaan tes kesehatan sudah lengkap. Ditanya soal materi pemeriksaan, dia enggan membeberkannya. ‘’ Lengkapnya bisa diketahui besok (hari ini) pada saat proses pemeriksaan,” katanya.(roz)
GOLKAR PIMPIN TEM KOALISI
Ditulis oleh roz
Senin, 29 Maret 2010 15:38
Partai Pengusung Cagub-Cawagub Rapatkan Barisan
JAMBI - Tim Koalisi partai politi (Parpol) pengusung pasangan HBA-Fachrori Provinsi Jambi terus memantapkan langkah. Saat ini, gerak tim yang dipimpin Effendi Hatta itu sudah dipersempit dengan membentuk tim koalisi di semua kabupaten/kota.
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap mengungkapkan bahwa dalam pembentukan tim koalisi tersebut, Golkar memimpin sembilan daerah. Kecuali Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi yang dipegang oleh Partai Demokrat.
“Untuk struktural siapa pimpinan tim koalisi daerah dari Golkar belum kita tunjuk. Insya Allah tanggal 7-8 April akan kita bahasa dalam Rapimda. Saat ini saya sedang mencocokkan jadwal dengan DPP,” katanya, kemarin (28/3).
Selain agenda tersebut, pihaknya juga akan melakukan konsolidasi internal dengan menghadirkan semua pengurus DPD II Partai Golkar se-Provinsi Jambi.
“Konsolidasi itu salah satunya membicarakan pemenangan kandidat yang kita usung pada Pilgub mendatang,” sebutnya.
Disinggung soal kader Golkar yang menjabat sebagai pejabat, baik kepala daerah maupun wakil kepala daerah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi itu mengatakan, pihaknya berencana akan menunjuk mereka menjadi pimpinan tim koalisi.
“Misalnya di Tebo, Sukandar sebagai pimpinan Tim Koalisi dan Sudirman Zaini juga ditempatkan yang sama. Tapi itu semua masih dalam proses. Yang jelas semua kader dan pengurus sudah diintruksikan untuk mendukung dan memenangkan kandidat yang didukung Golkar,” tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Anggota Dewan Pertimbangan DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi Kemas Farouq. Menurutnya, dalam konsolidasi mendatang, semua pengurus harus hadir untuk membicarakan pematangan gerak memenangkan HBA-Fachrori.
“Selain konsolidasi, kita juga berencana membicarakan penyegaran pengurus. Yang jelas semuanya tergantung dalam pembahasan Rapimda mendatang,” katanya.
Menurut dia, proses konsolidasi itu sudah tercatat dalam agenda jelang pelaksanaan pilkada di daerah. “Konsolidasi itu penting karena untuk mematangkan strategi politik dalam memenangkan pasangan kandidat kita,” sebutnya.
Selain Golkar, hal yang sama juga dilakukan DPW PAN Provinsi Jambi. Rapat silaturrahmi dan konsolidasi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu langsung dipimpin Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, Zulkifli Nurdin (ZN).
Dalam rapat itu, Zulkifli Nurdin yang juga Gubernur Jambi menyatakan PAN solid untuk mendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Madjid Mu’az-Abdullah Hich (MM-Hich).
“PAN mempunyai tanggung jawab dan harus membantu semaksimal mungkin untuk memenangkan MM-Hich. Perlu diketahui, bahwa pasca keputusan PAN pada pasangan kandidat, hingga saat ini tidak ada perpecahan,” katanya, di Hotel Ratu beberapa waktu lalu. (roz)
Ditulis oleh roz/aki/dwy/ctr
Senin, 29 Maret 2010 15:46
Cenderung Dukung Bupati Pada Pilgub
JAMBI - Majunya empat bupati pada pemilihan gubernur (pilgub) 19 Juni mendatang membuat posisi wakil mereka serba sulit. Di satu sisi harus mendukung sang atasan (bupati), di sisi lain para wakil bupati itu wajib mengikuti perintah partainya, memenangkan calon yang diusung partai.
Seperti diketahui, empat bupati yang maju pilgub adalah Hasan Basri Agus (HBA); Bupati Sarolangun, Madjid Mu’az (MM); Bupati Tebo, Zulfikar Achmad (ZA) ; Bupati Bungo, Safrial ; Bupati Tanjab Barat, dan Abdullah Hich; Bupati Tanjab Timur untuk posisi cawagub. Wakil mereka umumnya dari kalangan partai. Wakil Bupati Sarolangun Cek Endra jadi pengurus DPW PAN Provinsi. PAN sendiri mengusung MM-Hich. Sementara HBA diusung Golkar, Demokrat, PKS, dan PBB.
Kemudian, Wakil Bupati Tebo Sukandar,tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD II Partai Golkar Tebo. Sudirman Zaini yang juga Wakil Bupati Bungo itu tercatat sebagai Wakil Ketua DPD II Golkar Bungo. Lalu M Juber, Wakil Bupati Tanjab Timur juga tercatat sebagai Dewan Pertimbangan DPD II Golkar Tanjab Timur.
Jika mengikuti partainya, mereka harus mendukung pasangan HBA-Fachrori. Sementara bupati yang jadi atasanya bukan diusung partai berlambang pohon beringin tersebut. MM-Hich diusung PAN, Hanura, PPP, dan PBR. Sedangkan Zulfikar Achmad diusung Partai Gerindra dan PKB.
Pengamat Politik dari Unja Thabrani M Saleh menilai posisi kepala daerah atau wakil kepala daerah yang maju pada pilgub mendatang sangat dilematis. Terutama yang tercatat sebagai pengurus parpol. “ Dari sisi politis, mereka harus menentukan sikap. Namun, sebagai pejabat birokrasi harus di posisi netral. Terkecuali jika bicara sebagai pengurus parpol,” katanya.
Menurut dia, peranan atau sikap para wakil bupati tersebut sangat hitrogen. Artinya kembali untuk kepentingan partai itu sendiri. “Pada dasarnya sebagai wakil bupati harus netral, tetapi dia bakal bermain dalam kepentingan politik. Tentunya harus mendukung dari parpol tersebut,” terangnya Dosen Fakultas Hukum Unja itu.
Akan tetapi, kata dia, fenomena tersebut sulit dilakukan, karena sosok wakil bupati sangat dilematis. Ini akan menjadi beban psikologis. Artinya kalau mau berjuang harus lepas sebagai posisi birokrasi dan mengikuti peranan parpol.
“ Untuk menghindari konflik kepentingan, sebaiknya mereka harus netral, sehingga tidak ada beban psikologis,” sarannya.
Jika harus memilih, apakah mendukung atasan (bupati yang ikut pilgub) atau mengikuti perintah parpol, Thabrani berkeyakinan para wakil bupati tersebut jelas akan memilih mendukung bupatinya, dari pada mengikuti instruksi dari parpolnya.
Menurut analisaThabrani, wakil bupati juga jelas akan mengutamakan kepentingan pribadinya dari pada kepentingan partai. “Yang menjadi persoalan memperjuangkan dalam konteks apa. Disinilah akan timbul posisi dilematis yang akan diambil oleh wakil bupati yang bupatinya ikut Pilgub,” sambungnya.
Terpisah, pengamat politik IAIN STS Jambi As’ad Isma menegaskan, sebagai pejabat pemerintah, seharusnya para wakil bupati tersebut bersikap netral dalam ajang Pilkada. Namun, dia melanjutkan, jabatan kepala daerah atau wakil kepala daerah merupakan jabatan politik yang harus diputuskan dengan politik.
“Secara birokrasi memang harus netral, apalagi kepala daerah maupun wakilnya masih berstatus PNS,” sebutnya.
Bagaimana dengan kepala daerah atau wakil kepala daerah yang terdaftar dalam pengurus partai politik (parpol)? Menurut As’ad Isma, secara kepartaian, kader maupun pengurus parpol harus tunduk kepada keputusan partainya. Namun semuanya tergantung dengan pribadi yang bersangkutan.
“Prinsipnya tergantung cara main wakil bupati tersebut. Biasanya lebih condong mengikuti bupatinya yang ikut dalam pilgub, dari pada mengikuti instruksi partai,” katanya.
Di sisi lain, wakil bupati yang tertarik mengikuti pilkada kabupaten/kota, harus berpikir panjang dan mempertimbangkan dukung parpol yang bersangkutan. “Intinya tergantung permainan dari wakil bupati tersebut,” sambungnya.
Informasi yang dihimpun Jambi Independent, selain empat wakil bupati diatas, juga tercatat beberapa kepala daerah yang masuk dalam pengurus partai.
Parpol pengusung HBA-Fachrori, yakni Partai Golkar, saat ini tercatat dua bupati menjadi Ketua DPD II Partai Golkar, yaitu Bupati Kerinci Murasman dan BUpati atanghari Syahirsah. Selain itu, Wali Kota Jambi Bambang Priyanto sebagai Ketua MPC Partai Demokrat Kota Jambi.
Kemudian, parpol pengusung pasangan MM-Hich, yakni Bupati Muarojambi yang juga Ketua DPD PAN Muarojambi Burhanuddin Mahir, Wakil Bupati Muarojambi yang juga Plt Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Muchtar Muis, Wakil Wali Kota Sum Indra sebagai Ketua DPD PAN Kota Jambi.
Selain itu, Wakil Bupati Sarolangun yang juga Bendahara DPW PAN provinsi Jambi Cek Endra. Cek Endra sendiri dikabarkan masuk dalam daftar Koordinator Tim Sukses HBA-Fachrori untuk wilayah Kabupaten Sarolangun.
Sementara, kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang bukan berasal dari parpol, yakni Wakil Bupati Batanghari Adrian Faisal. Ardian Faisal sendiri sudah merapat ke HBA-Fachrori. Hal ini terbukti setiap sosialisasi HBA, Ardian selalu hadir.
Lalu, Wakil Bupati Tanjab Barat M Yamin, Wakil Bupati Kerinci M Rahman, Wali Kota Sungaipenuh Hasvia, Bupati Merangin Nalim, dan Wakil Bupati Merangin Hasan Basri Harun (HBH).
Wakil Bupati Sarolangun Cek Endra ketika dikonfirmasi soal sikapnya pada pilgub mendatang enggan berkomentar banyak. “Saya no comment dululah dindo,” jawabnya singkat kepada Jambi Independent, kemarin (28/3). “Maaf nian dindo, saya no comment dulu ya,” tukasnya seraya mengakhiri pembicaraan.
Wakil Bupati Bungo Sudirman Zaini juga demikian. Dia mengaku sulit mentukan sikap pada Pilgub mendatang, antara mendukung atasannya (Bupati) atau mengikuti perintah partai. “Sebaiknya jangan membahas masalah itu. Karena cukup riskan. Lebih baik membahas masalah UN, kan besok akan digelar UN SMP,” katanya saat dihubungi kemarin.
Namun, Sudirman menegaskan tidak ada intervensi dari pimpinan untuk mendukung salah satu calon.
Wakil Bupati Tebo Sukandar secara pribadi mengaku mendukung Madjid Muaz. Namun, secara kepartaian, dia juga mengaku akan taat kepada kebijakan partainya. “Saya sangat mendukung pencalonan pak bupati (Madjid Muaz), sebab beliau merupakan salah satu putra terbaik Jambi yang pantas menjadi gubernur,”katanya, kemarin.
Menurut Sukandar, bagaimana pun saat ini dia terikat dengan aturan main Partai Golkar yang mendukung kandidat lain. ‘’ Namun sampai saat ini belum ada instruksi, apalagi intervensi dari partai. Kurang tahu kalau ketua DPD (Nasrun Nasir-rd),”kata Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Tebo itu.
Sukandar mengingatkan jangan sampai pernyataan tersebut, disalah artikan untuk mengadu dirinya dengan Partai Golkar dan Bupati Madjid Muaz. Sebab, kata dia, selaku wakil bupati ia wajib mendukung Bupati Tebo maju. Namun garis komando partai juga harus dijalankan. “Termasuk jika partai menginstruksi untuk jadi juru kampanye cagub Golkar, maka saya siap,”tegasnya.
Sementara itu, Bupati Merangin Nalim membantah sinyalemen yang menyebutkan dia mengarahkan dukungan kepada pasangan MM-Hich, yang diusung PAN. “Saya sudah berikan himbauan kepada PNS di lingkungan Pemkab Merangin baik secara tersirat maupun secara tersurat untuk bersikap netral dalam Pilgub mendatang. Jadi, soal yang satu itu, tidak ada dukung mendukung,” tegasnya, kemarin. (roz/aki/dwy/ctr)
PULSA GRATIS DI BANTAH TEAM HBA
Ditulis oleh roz
Selasa, 30 Maret 2010 14:52
JAMBI - Jelang pelaksanaan pemungutan suara pada 19 Juni mendatang, beberapa upaya menarik simpati dari masyarakat terus dilakukan para kandidat.
Belakangan beredar pesan singkat (SMS) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, yang isinya mencatut nama pasangan kandidat cagub-cawagub bagi-bagi pulsa.
Isi SMS tersebut, yakni “Pesan asli, Madjid Mu’az (MM) calon gubernur kito, lagi bagi-bagi pulsa agar dia dipilih dan MM-Hich bekerja sama dengan operator Telkomsel di Indonesia. Sebarkan ke 10 nomor HP dengan operator yang sama, secara langsung pulsa Anda akan terisi Rp 50.000. Serius saya, sudah terbukti”.
Tidak hanya MM-Hich, pesan singkat serupa juga mencatumkan nama kandidat lainnya, seperti HBA-Fachrori dan Safrial-Agus Setyonegoro (Safrial-ASN). Isinya persis sama.
Ketika dikonfirmasi soal SMS tersebut, Direktur Utama HBA Sukses yang juga juru bicara bidang politik, Asnawi Nasution membantah adanya penyebaran pesan singkat tersebut. “Itu bohong, dan tidak benar,” tegasnya, kemarin.
Menurut Asnawi, penyebaran SMS itu salah satu upaya black campaign (kampanye kotor untuk menjatuhkan lawan dengan isu-isu negatif, red) dan ini sangat berbahaya dan bisa merugikan kandidat. “Kita berharap hal ini jangan dipercayai, ini sangat merugikan kandidat, dak usah ditanggapi hal itu,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Tim Koalisi MM-Hich Provinsi Jambi, Achmad Khoiri tak mau berkomentar banyak soal tersebut. “Saya pikir masalah itu tak perlu ditanggapi serius,” sebutnya. Tim MM-Hich lainnya mengaku, sangat menyesalkan beredarnya SMS yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
‘’Jelas kita sangat dirugikan oleh SMS itu. Jika masyarakat menuntut siapa yang bertanggungjawab. Jelas-jelas kita tidak pernah menyebarkan SMS seperti itu,’’ katanya. Pria yang minta namanya tidak ditulis ini menduga, SMS itu sengaja disebar sesorang untuk memanas-manaskan suasana politik saat ini.
Koordinator Tim Safrial-Agus Setyonegoro (Safrial-ASN) Provinsi Jambi, Lukman Djafrie, juga membantah hal tersebut. “Itu tidak benar, dan ini jelas mengalami kerugian bagi kandidat kami secara moril,” katanya.
Menurut dia, secara tidak langsung penyebar SMS itu berupaya menunjukkan pasangan(Safrial-ASN) melakukan upaya politik uang. “Mungkin hal ini sudah biasa. Yang jelas kami tidak menyebarkan SMS tersebut. Jadi biarkan saja hal itu bergulir, yang jelas kami tidak pernah melakukan hal itu,” tegasnya. (roz)
HKK JAMBI ALL OUT DUKUNG AMI TAHER
Ditulis oleh sal
Selasa, 30 Maret 2010 14:44
JAMBI - Ami Taher terus melakukan konsolidasi dengan tokoh masyarakat Kerinci. Kemarin malam, kandidat calon wakil gubernur (cawagub) asal Kerinci yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad itu menggelar silaturahmi dengan 300 tokoh Kerinci yang ada di Kota Jambi, di Grand Hotel.
Para tokoh yang hadir tersebut dari semua elemen, yakni tokoh masyarakat, tokoh intelektual, tokoh pemuda, tokoh mahasiswa, dan perwakilan tokoh masyarakat kerinci setiap kecamatan. Acara dimulai pukul 19.00 hingga pukul 00 Wib itu dihadiri juga para sesepuh Kerinci Jambi, seperti Usman Karim, Azhar Wahab, Damrat Yusuf, Daraqtoni Dahlan, Toetin Yakob, Adnan Yusuf, dan banyak tokoh lain-lain.
Ami Taher yang didampingi Ketua Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) Jambi Syamsurijal Tan dan tokoh masyarakat Kerinci-Jambi Bakry Wahab mengungkapkan betapa berat proses yang telah dilalui sehingga sampai dilamar oleh Zulfikar Achmad dan mendaftarkan diri maju pada pilgub Jambi 2010. “Dipilihnya saya sebagai cawagub karena peran dan perjuangan masyarakat Kerinci secara keseluruhan, tanpa itu saya tidak ada apa-apanya,” kata Ami.
“Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih dan sekaligus mohon dukungan dalam menyukseskan pemenangan ZA -AMI pada bulan Juni nanti,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua HKK Jambi Syamsurijal Tan mengatakan sudah saatnya masyarakat Kerinci mendukung figur Ami Taher yang merupakan mendah kito. Disamping tokoh nasional dan bahkan internasional, Ami juga memiliki pengalaman yang banyak di DPR-RI .
‘’Disamping putra Kerinci, Ami Taher juga memiliki empat unsur. yaitu Clean (Bersih dari Korupsi), Clear (Tidak ada masalah), Competensi (memiliki kapasistas), dan Chemistery (ini pasangan serasi),’’ katanya.
Sambutan dan pandangan terhadap Ami tersebut direspon sangat antusias oleh peserta silaturrahmi. Salah satu tokoh muda Kerinci, Ramli Thaha mengaku siap all out memenangkan pasangan ZA-AMI. ‘’ Kita harus bersatu dan berkerja tanpa pamrih sesuai dengan peran dan pengaruh masing-masing untuk bisa memenangkan ZA- AMI,’’ kata mantan anggota DPR-RI itu.(sal)
PARPOL PENGUSUNG BUKAN PENENTU
Ditulis oleh roz
Selasa, 30 Maret 2010 15:06
Pemilih Lebih Tertarik Pada Figur dan Popularitas Kandidat
JAMBI - Kalangan praktisi dan pengamat menilai peran partai politik mendongkrak suara kandidat yang diusungnya pada pemilihan gubernur (Pilgub) 19 Juni mendatang tidak terlalu dominan. Diusung partai besar bukan jaminan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) bisa menang dengan mudah. Pengamat Politik dari Unja Thabrani M Saleh menilai, peranan parpol lebih kepada sebagai sarana kandidat untuk bisa lolos proses pencalonan, sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. “Kesan yang pertama itu muncul karena parpol sebagai pengusung. Kalau soal pengaruh perolehan suara, tergantung dengan kandidat yang didukung, yakni figur atau popularitasnya,” ungkapnya, kemarin (29/3).
Meski demikian, menurut Thabrani, peranan parpol juga sedikit mempengaruhi perolehan suara. Paling tidak dukungan suara dari internal atau pengurus parpol tersebut. ‘’Minimal parpol juga memiliki kader dan basis yang jelas. Tapi, itu tidak menjamin bulat melaksanakan instruksi parpol,” kata dosen Fakultas Hukum Unja itu.
Thabrani juga melihat ada indikasi tidak solidnya dukungan suara dari kader maupun basis parpol yang bersangkutan kepada kandidat yang diusung partainya. Soal ini, kata dia, tergantung dengan komitmen dan kesepakatan yang dibuat kandidat dengan parpol.
‘’Jika kandidat melobi ke pusat, sementara kepentingan pengurus di daerah tidak diakomodir, jelas komitmen tersebut akan pecah. Tingkat kesolidan dukungan parpol akan berbagi dua,” sambungnya.
Pandangan yang hampir sama juga diungkapkan pengamat politik dari IAIN STS Jambi Muchtar Latief. Menurut dia, sampai hari ini parpol hanya terkesan sebagai pengusung. Tapi, tidak begitu memberikan suara secara signifikan pada ajang pilkada.
Namun, dia melanjutkan, bahwa parpol bisa mempengaruhi suara pemilih. Artinya, semakin baik imej partai, akan ada korelasinya, yakni semakin baik untuk dapat menambah dukungan suara dari masyarakat.
Menurut Muchtar, yang juga Rektor IAIN STS Jambi, dalam kondisi ajang Pilkada, yang lebih laku dijual adalah kualitas dan kompetensi figur. “Tetapi untuk bisa lolos harus dapat dukungan dari parpol. Ini mau tak mau peranan parpol sangat diuntungkan,” katanya.
Apakah ada pengaruh bagi kandidat yang didukungan parpol besar atau jkecil? Menurut Muchtar, jelas sangat berpengaruh. ‘’Sejarah membuktikan, calon yang didukung parpol besar, akan lebih berpeluang daripada yang didukung parpol kecil. Karena faktor imej partai besar itu bisa menambah simpati dari masyarakat”.
“Namun, kontribusi untuk tambahan dukungan tidak menjamin. Hanya ime- lah yang dibangun dan ini memberikan kontribusi untuk dukungan dari masyarakat terhadap kandidat,” sebutnya.
Muchtar menegaskan bahwa parpol tidak begitu layak dijual dan bukan sebagai penentu. Tapi, hanya sebagai alat untuk meloloskan kandidat bisa ikut bertarung dalam Pilkada. “Intinya kualifikasi figur sangat menentukan dalam ajang pilgub nanti, bukan parpol,” sambungnya.
Data yang diterima Jambi Independent, berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik dan kursi DPRD Provinsi Jambi pada Pemilu Legislatif (Pileg), 9 April 2009 di Provinsi Jambi, parpol pengusung pasangan HBA-Fachrori ; Partai Demokrat memperoleh 192.788 suara, Golkar 163.178 suara, PKS 68.130 suara, PBR 37.070 suara, Patriot 5.749 suara dan PPD sebanyak 10.306 suara.
Selanjutnya, pasangan Safrial-ASN ; didukung lima parpol, yakni PDI Perjuangan meraih 128.675 suara, PKPB 44.441 suara, PPRN 27.734 suara, Republikan 13.374 suara, dan Bernas 10.741 suara.
Kemudian, pasangan MM-Hich, meski hanya didukung empat parpol, namun semuanya masuk dalam parlemen (DPRD provinsi) dengan perolehan suara cukup signifikan. Yakni PAN sebanyak 182.964 suara, Hanura 82.513 suara, PPP 56.047 suara, dan PBB 42.527 suara.
Terakhir, pasangan ZA-Ami, didukung 21 parpol. Dua di antaranya berhasil masuk parlemen. Yakni Gerindra dan PKB. Lalu, 19 partai lainnya, PPPI, PMB, PNI Marhaenisme, PPIB, PDP, PKNU, PKPI, Pelopor, PDS, PIS, PNBK, Kedaulatan, Partai Buruh, PPI, PKP, Partai Merdeka, PKDI, PSI serta PPDI. Jika digabung, total perolehan suara partai pengusung ZA-Ami di Pileg lalu berjumlah 234.161 suara.
Sementara itu, dari data di KPUD Provinsi Jambi, pada Pilgub 2005 lalu, pasangan Hasip Kalimuddin Syam-Nasrun Arbain yang diusung PKB, PPP dan PKPB memperoleh sebanyak 165.825 suara. Pasangan Zulkifli Nurdin-Antoni Zeidra Abidin yang diusung Partai Golkar, PAN, PBB dan PNI Marhaenisme meraih 995.792 suara. Dan pasangan Usman Ermulan-Irsal Yunus yang diusung PDIP dan PBR memperoleh 82.620 suara.
Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Zulkifli Nurdin mengaku, tetap komitmen dan optimis bisa memenangkan pilgub mendatang. Namun, Gubernur Jambi itu mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya meminta kepada semua DPD dan DPC PAN se-Provinsi Jambi untuk bekerja keras.
“Kalau saya tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa meminta para DPD II untuk bekerja keras,” sebutnya. Soal konsolidasi di internal PAN, dia mengatakan, “Semuanya tergantung dari koordinasi dengan daerah. Kita dari DPW prinsipnya siap melaksanakan koordinasi tersebut,”.
Terpisah, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap mengaku akan melakukan konsolidasi internal dengan menghadirkan semua pengurus DPD II Partai Golkar se-Provinsi Jambi. “Konsolidasi itu salah satunya membicarakan untuk pemenangan kandidat yang kita usung pada pilgub mendatang,” sebutnya.
Ketika disinggung soal kader Golkar yang menjabat sebagai pejabat kepala daerah maupun wakil kepala daerah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi itu mengatakan berencana akan menunjuk mereka menjadi pimpinan tim koalisi.
“Yang jelas keputusan parpol harus diikuti semua pengurus dan kader dari Golkar. Golkar bukan saja sebagai pengusung, melainkan berperan sebagai penentu untuk meraih dukungan suara yang signifikan,” tegasnya.
Ketua DPW PKS Provinsi Jambi Henri Mashyur mengaku, saat ini hampir semua daerah yang sudah dilakukan konsolidasi menegaskan akan solid memenangkan HBA-Fachrori. “Kini tinggal Tebo dan Tanjab Timur yang belum dilakukan konsolidasi. Konsolidasi ini hanya fokus ditingkat kabupaten dan kecamatan. Untuk provinsi tidak lagi konsolidasi, karena yang terpenting adalah pengurus di tingkat daerah hingga desa dan kelurahan,” sebutnya.
Apakah tidak akan berpaling dengan kandidat lain? Henri menegaskan PKS dalam mengambil keputusan sudah melalui mekanisme, dan selalu diatas sistem. “Yang jelas pilihan sudah melalui mekanisme yang panjang, dari DPP hingga DPD dan DPC. Jadi yakinlah PKS tetap solid dan komitmen apa yang sudah diputuskan oleh partai,” sebutnya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi Mardi Afyan mengaku dari awal Partai Demokrat sudah serius untuk memenangkan HBA. “Partai Demokrat sangat yakin bisa menambah perolehan suaran kandidat. Demokrat sendiri sudah menginstruksikan agar semua pengurus dan kader wajib mendukung dan memenangkan HBA-Fachrori,”katanya.
Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Jambi, Yopi Muthalib juga mengaku optimis bisa memenangkan kandidat yang diusung, yakni MM-Hich. “Yang jelas kita sudah sampaikan kepada semua pengurus di daerah untuk mulai bergerak dan berjuang memenangkan MM-Hich,”katanya.
Tak jauh beda, Sekretaris DPW PKB Provinsi Jambi Sofyan Ali mengaku dukungan tersebut sudah bulat dan tetap optimis bisa memenangkan kandidat, yakni ZA-Ami Taher. “Setiap ajang pilkada, PKB tetap solid. Kita juga sudah lakukan koordinasi hingga ke daerah,” katanya.
Terpisah, Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi Irsal Yunus dari jauh-jauh hari sudah menyatakan agar semua pengurus dan kader maupun simpatasi PDIP untuk mendukung kandidat yang sudah diusung oleh PDI Perjuangan. “Yang jelas tidak ada alasan tidak mendukung Safrial-Agus. Ini keputusan partai, bukan atas kehendak pribadi,” katanya.(roz)
VISI,MISI JANGAN CUMA SLOGAN
Ditulis oleh roz
Rabu, 31 Maret 2010 17:00
Harus Disesuaikan Dengan Kebutuhan Masyarakat
JAMBI - Persaingan empat pasangan kandidat calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) meraih simpati masyarakat kian hari makin panas. Selain mengandalkan popularitas, mereka juga harus pandai-pandai mengobral visi dan misinya kepada masyarakat. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, visi dan misi atau program kandidat hanya sebatas diatas kertas atau slogan saja. Sementara realisasinya jauh dari kenyataan.
Pengamat Politik dari IAIN STS Jambi Prof Muchtar mengatakan, untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat kanduidat cagub-cawagub harus pandai-pandai menjual visi misi dan program yang tersistematis. Menurut dia, empat pangan kandidat yang akan bertarungnanti memiliki ikon yang berbeda. Safrial menjual program reformasi tanah, Madjid Mu’az peningkatan pendidikan dan kesehatan, HBA dengan peningkatan SDM dan pendidikan, sedangkan ZA menjual konsep ekonomi kerakyatan.
“Perbedaan ini bisa menimbulkan efek positif bagi masyarakat,” katanya. Namun, dia mengingatkan, visi atau misi yang dijual kepada masyarakat bukan suatu rekayasa politik belaka. Muchtar mencontohkan, program pendidikan gratis. “Mana mungkin ada pendidikan gratis. Itu hanya program yang tidak rasional dan hanya untuk merugikan masyarakat,” ungkapnya.
Rektor IAIN STS Jambi itu berharap program yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Dan, ini akan ada implikasinya terhadap pembangunan Provinsi Jambi. Salah satunya, kata dia, dengan pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pembangunan infrastruktur yang seimbang.
“Masyarakat cerdas tentu akan memberikan efek positif terhadap daerah. Ini harus dilakukan dengan mekanisme yang baik dan benar. Bukan hanya slogan untuk mencari kepentingan sesaat,” sambungnya.
Pengamat Pendidikan dari IAIN STS Jambi, Prof Lias Hasibuan mengatakan, secara umum seorang pemimpin harus bisa mengutamakan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Subtansinya, kata dia, dengan SDM yang ada, bisa meningkatkan semua bidang, yakni pendidikan, ekonomi dan agama.
“Artinya, bagaimana pemimpin bisa ikut mencerdaskan masyarakat,” sebutnya. Dia mencontohkan, melalui program pendidikan gratis, ternyata masih banyak terdapat sarana yang kurang mendukung. Nahasnya lagi, kata dia, seorang pemimpin memanfaatkan program tersebut dengan gaya hidup yang mewah-mewah.
“Kita lihat mobil dinas maupun fasilitas dinas lainnya yang digunakan pemimpin kita. Semuanya merawh. Padahal, jika itu dikurangi, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya program pendidikan gratis,” katanya.
Dari sisi ekonomi, Pengamat Ekonomi dari Unja, Emelia Hamzah menjelaskan salah satu peningkatan ekonomi dikaji dari sektor pertanian melalui sistem agribisnis. Disini perlu banyaknya perhatian dari pemerintah, mulai dari pembangunan irigasi, sistem produksi, kelompok tani, pengadaan pupuk dan bibit.
“Selama ini hanya bersifat sektoral. Bagaimana dengan satu program bisa dimanfaatkan dinas instansi lainnya,” katanya. Dia mencontohkan program Patin Jambal yang hanya dinas terkait melakukan pengembangan program itu. Semestinya, lanjut dia, banyak dinas lainnya yang bisa melakukan pengembangan.
“Saya melihat koordinasi antar sektoral masih kurang, disini fungsi Bappeda lebih dioptimalkan sehingga bisa saling bekerja sama dalam rangka menjalankan program untuk kepentingan masyarakat banyak,” jelasnya.
Selain itu, Emelia juga berharap melalui visi misi dan program para kandidat yang terpilih sebagai Gubernur Jambi, bisa dijadikan sebagai rencana program jangka menengah (RPJM). “Saya juga berharap para anggota kabinet gubernur juga bisa saling berkoordinasi dengan kabupaten/kota, sehingga ada sinkronisasi dalam proses pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Unja, Thabrani M Saleh mengungkapkan, agar program atau visi dan misi kandidat bisa berjalan dengan baik, kandidat yang akan bertarung dalam Pilgub ini harus memiliki kombinasi. Misalnya antara birokrasi dengan politisi atau pengusaha. “Ini untuk mewujudkan pelaksanaan program kerja sesuai dengan misi dan visi ketika dalam berkampanye,” sebutnya.
Kemudian, kandidat harus betul-betul memiliki popularitas, responsif atau mempunyai sikap kepedulian dan kepekaan terhadap masyarakat dan populis. Selanjutnya, harus mempunyai komitmen dan kepercayaan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Terakhir, kata Thabrani, seorang kandidat harus memiliki integritas dan akuntabilitas atau kepribadian yang memiliki rasa tanggungjawab, kharismatik dan komitmen untuk kesejahteraan masyarakat. “Peningkatan sumber daya perekonomian masyarakat dan moralitas, serta penegakkan hukum juga merupakan perhatian serius oleh kandidat untuk mendapat simpatimasyarakat,” katanya.(roz)
AMI TEMUI MURASMAN DAN HASVIA
Ditulis oleh Siti Masnidar, Kota Jambi
Selasa, 06 April 2010 11:10
Soal Dukungan ke Ami Taher
JAMBI - Petinggi Partai Golkar gerah juga mengetahui Murasman terus dipepet dan didekati oleh Ami Taher, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) asal Kerinci yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA). Apalagi, berita terakhir menyebutkan, Ketua DPD II Golkar Kerinci yang juga menjabat sebagai Bupati Kerinci itu sudah memberikan dukungan secara pribadi kepada Ami.
BH Tampubolom, Koordinator SC Rapimda Partai Golkar mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi dari Murasman soal rumor yang menyatakan dia telah memberikan dukungan kepada Ami. Menurut Tampubolon, partai golkar sangat solid untuk memenangkan HBA-FAhrori. “Kami belum dapat info, tapi kalau ada, kita akan minta klarifikasinya Murasman,” katanya.
Seperti diberitakan, Ami Taher terus menggalang dukungan di kantong suaranya, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Untuk mendapatkan dukungan yang maksimal, selama dua hari lawatannya di Kerinci, 1–2 April lalu, Ami langsung menemui Bupati Kerinci Murasman dan Wali Kota Sungaipenuh Hasvia.
Selain kedua pucuk pimpinan pemerintahan tersebut, cawagub yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA) ini juga sowan (bertandang) ke Wakil Bupati Kerinci M Rahman dan sejumlah tokoh penting di daerah paling barat Provinsi Jambi tersebut. Ami mengaku telah mendapatkan dukungan dari Murasman secara pribadi.
‘’Murasman pribadi sebagai orang tua kita di Kerinci telah merespon majunya saya sebagai calon Wakil Gubernur Jambi, Dukungannya itu diluar kapasitasnya sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya harus netral,’’ katanya.
Ami mengaku sangat memaklumi posisi Murasman sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya tidak bisa memberikan dukungan secara institusi. Sebagai pejabat pemerintahan, Murasman harus netral. Sementara, sebagai Ketua Golkar dia harus mengikuti perintah partainya,
Tidak hanya Murasman, Wakil Bupati Kerinci M Rahman juga memberikan respon positif atas majunya putera Kerinci di Pilgub. ‘’Pak Ramhan juga memberika respon positif, begitu juga dengan walikota Sungaipenuh Hasvia,’’ kata Ami.
Rapimda Bahas Strategi Pemenangan HBA-Fahrori
Sementara itu, Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar Provinsi Jambi yang digelar 7- 8 April mendatang akan membahas secara langsung strategi pemenangan Hasan Basri Agus (HBA-Fahrori Umar). “HBA merupakan kader murni kita. Sehingga mesin politik harus bergerak semuanya. Kita akan membahas langkah strategis yang dilakukan untuk memenangkan calon kita,” kata Tampubolon dalam jumpa pers di Kantor DPD I Golkar Provinsi Jambi, kemarin.
Selain membahas agenda pilgub, dalam rapimda itu juga akan dibahas konsolidasi kedalam, dan masalah kaderisasi. ‘’Makanya, dalam rapimda nanti akan ada evaluasi pengurus. Hal ini biasa saja. Jika ada bidang yang tak bekerja, tentu harus dievaluasi,” jelasnya.
Soal nama Mardinal dan Yos Sumarsono yang disebut-sebut akan direshuffel, Tampubolon mengatakan itu belum ada dibicarakan. “Kita hanya pelaksana. Itu wewenang Ketua,” katanya.
Soal kaderisasi, juga menjadi pekerjaan rumah partai Golkar. Karena ada target untuk mendapatkan kader sebanyak 168.250 orang untuk memenangkan Golkar dalam Pileg 2014 mendatang.
Termasuk bagaimana memenangkan pemilihan bupati di enam daerah, yakni di Tanjabtim, Tanjabbar, Batanghari, Tebo, Bungo dan Sungaipenuh.
Ketua Panitia Rapimda SY Pasha, mengatakan, rapimda akan dihadiri sejumlah pengurus DPP. Acara ini merupakan momen penting partai karena akan menghasilkan rekomendasi penting, baik kinerja dan program ke depan.(*)
GOLKAR GERAH MURASMAN DUKUNG AMI TAHER
Ditulis oleh Siti Masnidar, Kota Jambi
Selasa, 06 April 2010 11:10
Soal Dukungan ke Ami Taher
JAMBI - Petinggi Partai Golkar gerah juga mengetahui Murasman terus dipepet dan didekati oleh Ami Taher, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) asal Kerinci yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA). Apalagi, berita terakhir menyebutkan, Ketua DPD II Golkar Kerinci yang juga menjabat sebagai Bupati Kerinci itu sudah memberikan dukungan secara pribadi kepada Ami.
BH Tampubolom, Koordinator SC Rapimda Partai Golkar mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi dari Murasman soal rumor yang menyatakan dia telah memberikan dukungan kepada Ami. Menurut Tampubolon, partai golkar sangat solid untuk memenangkan HBA-FAhrori. “Kami belum dapat info, tapi kalau ada, kita akan minta klarifikasinya Murasman,” katanya.
Seperti diberitakan, Ami Taher terus menggalang dukungan di kantong suaranya, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Untuk mendapatkan dukungan yang maksimal, selama dua hari lawatannya di Kerinci, 1–2 April lalu, Ami langsung menemui Bupati Kerinci Murasman dan Wali Kota Sungaipenuh Hasvia.
Selain kedua pucuk pimpinan pemerintahan tersebut, cawagub yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA) ini juga sowan (bertandang) ke Wakil Bupati Kerinci M Rahman dan sejumlah tokoh penting di daerah paling barat Provinsi Jambi tersebut. Ami mengaku telah mendapatkan dukungan dari Murasman secara pribadi.
‘’Murasman pribadi sebagai orang tua kita di Kerinci telah merespon majunya saya sebagai calon Wakil Gubernur Jambi, Dukungannya itu diluar kapasitasnya sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya harus netral,’’ katanya.
Ami mengaku sangat memaklumi posisi Murasman sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya tidak bisa memberikan dukungan secara institusi. Sebagai pejabat pemerintahan, Murasman harus netral. Sementara, sebagai Ketua Golkar dia harus mengikuti perintah partainya,
Tidak hanya Murasman, Wakil Bupati Kerinci M Rahman juga memberikan respon positif atas majunya putera Kerinci di Pilgub. ‘’Pak Ramhan juga memberika respon positif, begitu juga dengan walikota Sungaipenuh Hasvia,’’ kata Ami.
Rapimda Bahas Strategi Pemenangan HBA-Fahrori
Sementara itu, Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar Provinsi Jambi yang digelar 7- 8 April mendatang akan membahas secara langsung strategi pemenangan Hasan Basri Agus (HBA-Fahrori Umar). “HBA merupakan kader murni kita. Sehingga mesin politik harus bergerak semuanya. Kita akan membahas langkah strategis yang dilakukan untuk memenangkan calon kita,” kata Tampubolon dalam jumpa pers di Kantor DPD I Golkar Provinsi Jambi, kemarin.
Selain membahas agenda pilgub, dalam rapimda itu juga akan dibahas konsolidasi kedalam, dan masalah kaderisasi. ‘’Makanya, dalam rapimda nanti akan ada evaluasi pengurus. Hal ini biasa saja. Jika ada bidang yang tak bekerja, tentu harus dievaluasi,” jelasnya.
Soal nama Mardinal dan Yos Sumarsono yang disebut-sebut akan direshuffel, Tampubolon mengatakan itu belum ada dibicarakan. “Kita hanya pelaksana. Itu wewenang Ketua,” katanya.
Soal kaderisasi, juga menjadi pekerjaan rumah partai Golkar. Karena ada target untuk mendapatkan kader sebanyak 168.250 orang untuk memenangkan Golkar dalam Pileg 2014 mendatang.
Termasuk bagaimana memenangkan pemilihan bupati di enam daerah, yakni di Tanjabtim, Tanjabbar, Batanghari, Tebo, Bungo dan Sungaipenuh.
Ketua Panitia Rapimda SY Pasha, mengatakan, rapimda akan dihadiri sejumlah pengurus DPP. Acara ini merupakan momen penting partai karena akan menghasilkan rekomendasi penting, baik kinerja dan program ke depan.(*)
AMI TAHER PENGARUHI BASIS KANDIDAT LAIN
Ditulis oleh Siti Masnidar, Kota Jambi
Rabu, 07 April 2010 11:13
Zoerman Nilai Pertemuan Ami-Murasman Wajar
JAMBI - Majunya Ami Taher sebagai calon wakil gubernur (cawgub) membawa pengaruh bagi beberapa partai pengusung Hasan Basri Agus –Fachrori (HBA-Fachrori). Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat diragukan kekompakannya mendukung HBA-Fachrori, kini isu serupa juga menggoyang Partai Golkar.
Isu ini muncul setelah pertemuan Ami Taher dengan Ketua DPD Golkar Kabupaten Kerinci Murasman. Apalagi, usai pertemuan itu Ami menyatakan bahwa Murasman secara pribadi mendukung dirinya.
Seperti diketahui, Ami merupakan representasi warga Kerinci. Dia kini dieluk-elukan warga Kerinci, karena selama ini belum pernah ada tokoh Kerinci yang maju pada Pilgub. Sebelumnya, PKS juga diterpa isu tidak kompak, karena Ami yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad adalah kader PKS. Sementara PKS mendukung HBA-Fachrori.
Namun, isu ketidaksolidan Golkar -khususnya di Kerinci- itu dibantah oleh Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi Zoerman Manap. “Golkar itu partai yang dewasa. Jadi sangat solid,” katanya, saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin.
Sebagai buktinya, lanjut Zoerman, seluruh DPD II Golkar se-Provinsi Jambi akan hadir dalam acara Rapat Pimpinan Daerah (rapimda) yang salah satu agendanya membahas strategi Golkar untuk memenangkan pasangan HBA-Fahrori. “Seluruh DPD II hadir. Termasuk dari DPP juga. Untuk pemenangan Pilgub mendatang,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi itu.
Zoerman menegaskan, dukungan ke HBA-Fahrori sudah menjadi harga mati bagi Golkar. Sehingga seluruh kader wajib hukumnya untuk mentaati keputusan partai. “Jadi kebijakan ini harus ditaati seluruh kader, apalagi pengurus, terutama ketua partai,” lanjutnya.
Soal pertemuan Ami dengan Murasman, Zoerman mengatakan itu merupakan hal wajar. Mengingat Murasman juga menjabat sebagai Bupati Kerinci. “Biasalah itu. HBA juga sudah ketemu. Begitu juga Fachrori,” katanya, menanggapi pertemuan Ami dengan Murasman.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi BH Tampublon juga membantah soal adanya dukungan dari Murasman ke Ami Taher. “Kalau itu ada, tentu kita akan minta klarifikasi. Tapi saya baru dengar infonya,” katanya.
Seperti diberitakan, pekan lalu Ami Taher menemui Bupati Kerinci Murasman dan Wali Kota Sungaipenuh Hasvia. Selain kedua pucuk pimpinan pemerintahan tersebut, cawagub yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA) ini juga sowan (bertandang) ke Wakil Bupati Kerinci M Rahman dan sejumlah tokoh penting di daerah paling barat Provinsi Jambi tersebut. Itu dilakukannya untuk mendapat dukungan dari sesepuh Kerinci tersebut.
Usai pertemuan, Ami mengaku dalam pertemuan itu telah mendapatkan dukungan dari Murasman secara pribadi. ‘’Murasman pribadi sebagai orang tua kita di Kerinci telah merespon majunya saya sebagai calon Wakil Gubernur Jambi, Dukungannya itu di luar kapasitasnya sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya harus netral,’’ katanya.
Ami mengaku sangat memaklumi posisi Murasman sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya tidak bisa memberikan dukungan secara institusi. Sebagai pejabat pemerintahan, Murasman harus netral. Sementara, sebagai Ketua Golkar dia harus mengikuti perintah partainya,
Tidak hanya Murasman, Wakil Bupati Kerinci M Rahman juga memberikan respon positif atas majunya putera Kerinci di Pilgub. ‘’Pak Rahman juga memberikan respon positif, begitu juga dengan Walikota Sungaipenuh Hasvia,’’ kata Ami.(*)
Ditulis oleh Siti Masnidar, Kota Jambi
Rabu, 07 April 2010 11:13
Zoerman Nilai Pertemuan Ami-Murasman Wajar
JAMBI - Majunya Ami Taher sebagai calon wakil gubernur (cawgub) membawa pengaruh bagi beberapa partai pengusung Hasan Basri Agus –Fachrori (HBA-Fachrori). Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat diragukan kekompakannya mendukung HBA-Fachrori, kini isu serupa juga menggoyang Partai Golkar.
Isu ini muncul setelah pertemuan Ami Taher dengan Ketua DPD Golkar Kabupaten Kerinci Murasman. Apalagi, usai pertemuan itu Ami menyatakan bahwa Murasman secara pribadi mendukung dirinya.
Seperti diketahui, Ami merupakan representasi warga Kerinci. Dia kini dieluk-elukan warga Kerinci, karena selama ini belum pernah ada tokoh Kerinci yang maju pada Pilgub. Sebelumnya, PKS juga diterpa isu tidak kompak, karena Ami yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad adalah kader PKS. Sementara PKS mendukung HBA-Fachrori.
Namun, isu ketidaksolidan Golkar -khususnya di Kerinci- itu dibantah oleh Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi Zoerman Manap. “Golkar itu partai yang dewasa. Jadi sangat solid,” katanya, saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin.
Sebagai buktinya, lanjut Zoerman, seluruh DPD II Golkar se-Provinsi Jambi akan hadir dalam acara Rapat Pimpinan Daerah (rapimda) yang salah satu agendanya membahas strategi Golkar untuk memenangkan pasangan HBA-Fahrori. “Seluruh DPD II hadir. Termasuk dari DPP juga. Untuk pemenangan Pilgub mendatang,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi itu.
Zoerman menegaskan, dukungan ke HBA-Fahrori sudah menjadi harga mati bagi Golkar. Sehingga seluruh kader wajib hukumnya untuk mentaati keputusan partai. “Jadi kebijakan ini harus ditaati seluruh kader, apalagi pengurus, terutama ketua partai,” lanjutnya.
Soal pertemuan Ami dengan Murasman, Zoerman mengatakan itu merupakan hal wajar. Mengingat Murasman juga menjabat sebagai Bupati Kerinci. “Biasalah itu. HBA juga sudah ketemu. Begitu juga Fachrori,” katanya, menanggapi pertemuan Ami dengan Murasman.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi BH Tampublon juga membantah soal adanya dukungan dari Murasman ke Ami Taher. “Kalau itu ada, tentu kita akan minta klarifikasi. Tapi saya baru dengar infonya,” katanya.
Seperti diberitakan, pekan lalu Ami Taher menemui Bupati Kerinci Murasman dan Wali Kota Sungaipenuh Hasvia. Selain kedua pucuk pimpinan pemerintahan tersebut, cawagub yang berpasangan dengan Zulfikar Achmad (ZA) ini juga sowan (bertandang) ke Wakil Bupati Kerinci M Rahman dan sejumlah tokoh penting di daerah paling barat Provinsi Jambi tersebut. Itu dilakukannya untuk mendapat dukungan dari sesepuh Kerinci tersebut.
Usai pertemuan, Ami mengaku dalam pertemuan itu telah mendapatkan dukungan dari Murasman secara pribadi. ‘’Murasman pribadi sebagai orang tua kita di Kerinci telah merespon majunya saya sebagai calon Wakil Gubernur Jambi, Dukungannya itu di luar kapasitasnya sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya harus netral,’’ katanya.
Ami mengaku sangat memaklumi posisi Murasman sebagai Ketua Golkar dan Bupati Kerinci yang tentunya tidak bisa memberikan dukungan secara institusi. Sebagai pejabat pemerintahan, Murasman harus netral. Sementara, sebagai Ketua Golkar dia harus mengikuti perintah partainya,
Tidak hanya Murasman, Wakil Bupati Kerinci M Rahman juga memberikan respon positif atas majunya putera Kerinci di Pilgub. ‘’Pak Rahman juga memberikan respon positif, begitu juga dengan Walikota Sungaipenuh Hasvia,’’ kata Ami.(*)
Ditulis oleh Siti Masnidar, Jambi
Kamis, 08 April 2010 11:04
Yakin Masyarakat Kerinci akan Memilih Calon Secara Rasional
JAMBI - Gencarnya manuver Ami Taher di kampung halamannya, Kerinci, membuat sejumlah calon gubernur (cagub) mengintensifkan sosialisasi di Bumi Sakti Alam Kerinci itu. Seperti yang dilakukan Madjid-Hich. Pasangan yang diusung PAN, Hanura, PPP dan PBB itu mendatangi sejumlah kecamatan di Kerinci untuk mendapatkan dukungan dari daerah yang menjadi kantong suara Ami tersebut.
Sekretaris Tim Kampanye MM-Hich, A Khoiri mengatakan, sejak kemarin MM-Hich bersama istrinya melakukan lawatan ke Kerinci dan Kota Sungaipenuh. “Berkunjung ke Kerinci dan Kota Sungaipenuh adalah agenda pertama pasangan MM-Hich bersosialisasi bersama-sama,” kata Khoiri, saat ditemui di DPW PAN Provinsi Jambi, kemarin.
Agenda kegiatannya di sana yakni melakukan silaturahmi dengan masyarakat, konsolidasi dan pengukuhan tim di Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Di samping itu juga akan menyerahkan bantuan kepada korban banjir.
Menurut Khoiri, dalam kunjungan ke Kerinci dan Kota Sungaipenuh itu, MM dan Hich tidak akan hadir secara bersama-sama dalam seluruh acara. Tapi, adakalanya mereka berbagi tempat di saat menemui masyarakat. “Begitu pula istri dari pak Madjid dan pak Hich,” katanya.
Di samping itu juga ada agenda yang semuanya hadir bersama-sama. Pak Madjid dan pak Hich saat di Kerinci atas permintaan dari masyarakat. “Mereka menginap di kediaman tokoh masyarakat di sana,” jelasnya.
Soal klaim Ami yang mendapatkan dukungan 90 persen dari masyarakat Kerinci, Khoiri tidak yakin. Menurutnya, pendukung Madjid Muaz juga banyak berada di Kabupaten Kerinci. Apalagi, sosialisasi yang mereka lakukan bukan satu kali saja. “Sudah sering ke Kerinci. Jadi kita juga punya banyak pendukung disana,” ujarnya .
Dia yakin masyarakat Kerinci juga bisa memilih secara rasional. Yakni, berdasarkan pertimbangan cagub yang menurut mereka layak untuk dipilih.
Mengenai agenda sosialisasi Madjid, Politisi PPP itu mengatakan paling tidak ada 11 agenda yang bakal dihadiri oleh MM-Hich di tengah-tengah masyarakat hingga Jumat (9/4) mendatang. Setelah kunjungan di Kerinci dan Kota Sungaipenuh, rangkaian sosialisasi bersama-sama bakal dilanjutkan ke daerah lain.
Dia memastikan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi akan dikunjungi oleh pasangan itu. “Sekarang ini jadwalnya masih dibahas dan belum ditetapkan. Yang jelas konsep kita melihat Provinsi Jambi ini secara utuh. Kita mulai dari paling ujung barat dan nanti sampai ke ujung timur Provinsi Jambi,” jelasnya.(*)
DANA POLITIK YANG HARUS DISIAPKAN CAGUB DAN CAWAGUB JAMBI 2010
Ditulis oleh Siti Masnidar, Jambi
Kamis, 08 April 2010 11:14
40 Persen Tersedot untuk Sosialisasi dan Publikasi
BIAYA politik yang ditanggung oleh para calon Gubernur Jambi periode 2010-2015 semakin besar. Untuk memenangkan hati pemilih, satu pasang calon saja bisa menghamburkan uang dalam kisaran angka Rp 50-Rp 100 miliar. Untuk apa saja dana sebanyak itu? Mantan cagub pada Pilgub Jambi 2005, Usman Ermulan, menyatakan bahwa political cost adalah salah satu faktor penentu kemenangan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Kekurangan dana, kata dia, akan membawa calon pada kekalahan, seperti yang dialami sendiri oleh politisi Partai Golkar yang pernah menjadi anggota DPR RI ini.
Usman maju sebagai cagub pada 2005 berpasangan dengan Irsal Yunus (kini anggota DPR RI), diusung oleh PDIP dan Partai Bintang Reformasi (PBR). Pilgub 2005 dimenangkan oleh pasangan Zulkifli Nurdin-Anthony Zeidra Abidin (ZN-AZA), pasangan politisi PAN-Golkar yang sama-sama pengusaha sukses bermodal besar.
Usman mengatakan, saat itu dia menghabiskan dana kurang dari Rp 10 miliar. Sedangkan kebutuhannya jauh lebih banyak. “Untuk pencitraan kita butuh baliho, juga butuh biaya turun ke daerah. Yang tidak kalah besar adalah honor saksi,” ujar mantan Bupati Tanjab Barat ini kepada Jambi Independent, kemarin (7/4).
Secara terus terang, Usman mengatakan bahwa selain dana pribadi dia mendapat suntikan dari kalangan donatur atau sponsor. Namun, tetap saja tak bisa menutupi kekurangan biaya yang dibutuhkannya untuk memang di kala itu.
Senada dengan Usman, Hasip Kalimuddin Syam, cagub yang juga gagal pada Pilgub 2005, megakui bahwa kekalahannya antara lain disebabkan oleh minimnya political cost yang dianggarkannya. “Saya hanya punya Rp 1 miliar, jelas kalah. Dak ada sponsor,” ujar mantan Wakil Gubernur Jambi ini, kemarin.
Hasip mengakui, dana menjadi tolok ukur kemenangan walau bukan segala-galanya. “Yang jelas, sosialisasi butuh dana, agar semua komponen bisa berjalan juga butuh dana. Minimal uang bensinlah,” kata Hasip yang kala itu berpasangan dengan mantan Ketua DPRD Provinsi Jambi Nasrun HR Arbain.
Seorang sumber yang berada dalam lingkaran tim sukses menyebutkan bahwa dana untuk mengantarkan cagub ke kursi kemenangan memang harus dalam hitungan puluhan miliar. “Bisa di atas Rp 50 miliar,” ujar sumber ini. Secara garis besar, kebutuhannya meliputi biaya pencitraan, atribut, sumbangan ke partai, dan biaya saksi-saksi di TPS.
Yang kasat mata di awal-awal pencalonan adalah sosialisasi dan deklarasi yang bisa menelan Rp 1 miliar. Sedangkan “amunisi” untuk menggerakkan mesin parpol ada kemungkinan cagub mengucurkannya berdasarkan jumlah kursi di DPRD provinsi. Satu kursi dinilai Rp 1 miliar. Bila satu partai pengusung punya lima kader di gedung DPRD, maka artinya butuh Rp 5 miliar.
Ada lagi dana untuk bantuan ke masyarakat saat calon turun ke desa-desa. Bila mengunjungi 200 desa saja, dengan bantuan masing-masing Rp 5 juta, maka totalnya sudah Rp 1 miliar. Lalu sosialisasi lanjutan, baik dengan spanduk, baliho, atau media lainnya. Seorang cagub bisa menghabiskan Rp 1 miliar untuk mencetak baliho yang dipasang di berbagai sudut jalan.
Yang tak bisa ditinggalkan sudah barang tentu honorarium, akomodasi dan logistik tim sukses dan tim kampanye dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan tingkat ke desa kelurahan. Ada lagi atribut-atribut, mulai dari bendera, kaos, umbul-umbul, stiker, rompi dan lain sebagainya.
Pada hari pemungutan suara ada pula biaya saksi di tiap TPS. Ada sekitar 6.500 TPS dalam Provinsi Jambi. Bila seorang saksi dihonori Rp 150 ribu, maka totalnya hampir Rp 1 miliar lebih. “Bisa saja saksi di TPS lebih dari dua orang,” ujar sumber itu. Tanpa menggaji saksi, bisa-bisa suara pemilih di TPS melayang percuma.
Ada pula hitung-hitungan mudah untuk mengetahui kebutuhan dana bila cagub memilih cara kotor dengan membeli suara rakyat lewat apa yang disebut “serangan fajar”. Bila mengincar 50 persen dari 2 juta mata pilih Provinsi Jambi, maka dengan Rp 100 ribu per pemilih, cagub akan menghamburkan Rp 100 miliar.
Pengamat politik A Somad mengatakan bahwa dalam politik modern seorang calon pemimpin tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan berorasi dan membujuk hati rakyat. “Modal harus kuat,” ujarnya.
Berdasarkan hitung-hitungan Somad, untuk bisa menang seorang kandidat harus menggelontorkan setidaknya Rp 25 miliar. Untuk menggaet satu partai gurem saja, kandidat butuh minimal Rp 150 juta. Apalagi jika si kandidat menyewa partai yang punya kursi di DPRD. Biayanya minimal Rp 500 juta. “Kalikan saja berapa partai pengusung atau pendukung kandidat tersebut,’’ imbuhnya.
Biaya terbesar yang dihabiskan calon adalah untuk sosialisasi, termasuk dengan meminjam jasa media massa. Setidaknya, kata dia, 40 persen dari keseluruhan stok anggaran yang ada habis untuk itu.
Sejumlah tim sukses meyakinkan bahwa kebutuhan biaya cagub bisa tembus Rp 50 miliar. Koordinator Tim Sukses Zulfikar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami), Ridwan Ibrahim, mengatakan, bila kurang dari Rp 10 miliar tak akan memadai untuk menjalankan mesin politik cagub. Katanya, kebutuhan sosialisai sangat besar, termasuk untuk beriklan dan logistik tim.
“Sejauh ini, karena calon kita baru mulai, tentu tak sebesar calon lainnya yang sudah star duluan,” ujar Ridwan. Berapa total dana yang disiapkan tim ZA-Ami? “Kalau jumlahnya tidak estislah disebutkan,” elaknya.
Sekretaris Tim Sukses Madjid Mu’az-Abdullah Hich (MM-Hich) M Khoiri mengatakan, selain iklan dan publikasi, pemberian bantuan saat cagub berkunjung ke pelosok-pelosok daerah juga tidak sedikit.
Hal senada diungkapkan juru bicara pasangan cagub Hasan Basri Agus-Fachrori Umar (HBA-Fachrori), Asnawi Nasution. Katanya, angka Rp 10 miliar itu pasti terlewati. “Tim butuh logistik, mereka bekerja tentu harus dibayar. Jalan butuh bensin dan semuanya,” ujarnya.
Menurut dia, dana sebanyak itu tentu tak hanya dari pribadi cagub atau cawagub semata. Ada bantuan dari donatur sesuai aturan undang-undang. “Kalau bantuan itu halal, dan dibolehkan dalam aturan,” ujarnya.(dibantu Hengki Firmansyah)
Ditulis oleh roz/nid
Jumat, 09 April 2010 11:11
Ami Taher harus bekerja keras membulatkan suara Kerinci agar mendukung dirinya. Karena, kenyataannya tidak semua tokoh di daerah itu mendukung dirinya. Sudirman M Johan (SMJ) salah satunya. Tokoh asal Kerinci yang sempat ikut meramaikan bursa cagub Jambi ini ternyata merapat ke HBA-Fachrori.
Menurut HBA, selain didukung oleh berbagai tokoh masyarakat Jambi, di Kerinci dirinya sudah mendapat dukungan dari SMJ. “Tiga hari lalu saya bertemu Sudirman M Johan dan mendapat dukungan dari beliau,” katanya.
Pernyataan HBA itu dibenarkan SMJ. Menurut dia, HBA-Fachrori satu visi dengan dirinya dalam membangun Jambi.
“Memang betul saya memberi dukungan kepada HBA. Kami melakukan pertemuan di Jakarta beberapa hari lalu,” kata melalui ponsel, kemarin.
“Peningkatan sumber daya manusia salah satu visi yang dimiliki HBA, menurut saya bisa menjadikan Jambi lebih maju,” tambahnya. SMJ mengaku sudah memberikan instruksi kepada timnya di tiap daerah di Provinsi Jambi untuk melakukan sosialisasi pasangan HBA-Fachrori. Mengenai perolehan suara di Kerinci, dia tidak bisa memastikan bisa memberikan suara signifikan kepada pasangan HBA-Fachrori.
“Tim saya tidak hanya di Kerinci. Saya memberikan dukungan bukan hanya mengandalkan Kerinci saja, tapi setiap daerah yang ada di Provinsi Jambi,” jawabnya.
Soal Ami Taher, tokoh Kerinci yang maju dalam Pilgub Jambi, menurut Sudirman tidak menjadi persoalan. Dia menegaskan, tidak mau memberikan dukungan lebih dari satu pasangan. “Saya belum memberikan dukungan kepada Ami Taher. Mana mungkin saya mau memberikan dukungan lebih dari satu. Intinya saya sudah bulat mengarahkan kepasangan HBA-Fachrori,” katanya.
Golkar Minta Kader Menangkan HBA
Di bagian lain, Rapat Pimpinan Daerah (rapimda) DPD Golkar Provinsi merekomendasikan kepada seluruh kader dan pengurus Partai Golkar untuk serius memenangkan pasangan HBA-Fahrori. Apalagi selama ini, rumor yang berkembang partai ini tidak solid. Khususnya di daerah yang merupakan kantung suara lawan, yakni Kerinci.
Seperti diketahui, Ami Taher merupakan calon satu-satunya dari wilayah itu. Kabupaten lain yang dianggap meragukan adalah Kabupaten Batanghari. Dimana, Madjid Muaz merupakan putra kelahiran Terusan, Batanghari. Kondisi ini membuat Syahirsah tidak bisa all out karena terkait kepentingan pemilihan bupati mendatang.
Ketua DPD Golkar Zoerman Manap mengatakan semua pengurus dan kader Golkar sudah solid. “Kita solid. Soal dua daerah itu sudah selesai. Kita ini partai dewasa,” katanya, saat ditemui usai penutupan Rapimda di Abadi Suite, sore kemarin.
Menurutnya, rumor tidak solidnya dua daerah itu merupakan imej yang dibangun orang di luar Golkar. Padahal, isu ini jelas tidak benar. “Yang mengkhawatirkan dua daerah ini kan orang lain,” katanya.
Dia optimis tidak ada masalah lagi dalam internal Golkar untuk memenangkan pasangan HBA dan Fahrori. (roz/nid)
Ditulis oleh Wirdiyanto, Kerinci
Sabtu, 10 April 2010 11:15
Rahman Berharap MM-Hich Menang
KERINCI - Persaingan antar kandidat memperebutkan suara di Kabupaten Kerinci makin panas. Selain Ami Taher yang asli asal Kerinci, suara di daerah paling barat Provinsi Jambi itu juga diprediksikan bakal mengalir ke pasangan Madjid Muaz-Abdullah Hich (MM-Hich).
Pasangan yang diusung PAN, Hanura, PPP, dan PBB ini cukup menarik simpati warga Kerinci. Setidaknya ini terlihat dari kehadiran sejumlah tokoh dan pemimpin Kerinci yang masih aktif pada acara pelantikan tim sukses MM–Hich Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, di gedung Nasional, Sungaipenuh, Jumat (9/4) kemarin.
Tokoh yang hadir itu di antaranya, Wakil Bupati Kerinci M Rahman. Sementara upati Kerinci Muraswan diwakili oleh Asisten III Bambang Karyadi. ‘’Saya hadir mewakili Bupati Kerinci,’’ kata Bambang saat ditanya Jambi Independent.
Wakil Bupati Kerinci M Rahman diberikan kesempatan menyampaikan kata sambutan pada acara tersebut. Menurut dia, kans pasangan MM-Hich menang di Kerinci dan Sungaipenuh cukup tinggi. ‘’Warga Kerinci sangat berbangga hati dengan majunya pasangan (MM-Hich) yang selama ini memperhatikan warga Kerinci,’’ katanya.
Rahman juga menyebut MM-Hich merupakan pasangan ideal. Karena pasangan yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Tebo dan Tanjab Timur itu mewakili dua wilayah, Barat dan Timur. Dia juga berharap pasangan ini menang pada Pilgub nanti.
‘’Tokoh masyarakat Kerinci seharusnya menyatu. Kita berharap pasangan ini bisa menjadi pemersatu,’’ kata Rahman. Selama ini, lanjut dia, masyarakat Kerinci selalu “dininabobokkan”. ‘’Kita tidak diperhatikan, dijanjikan, namun potensi yang tinggi sama sekali tidak diperhatikan,’’ tukasnya.
Pasangan ini juga disebut Rahman sebagai payung tempat berteduh dan ranting tempat bergantung. ‘’Kita perlu payung tempat berteduh dan pohon tempat bergantung, dan inilah orang yang kita harapkan. Kami punya kekuatan untuk mendukung pasangan ini,’’ ujarnya.
Sementara itu, Madjid Muaz mengaku sudah mengetahui problema atau masalah yang dihadapi masyarakat Kerinci. ‘’Kita sudah tahu itu. Kita bukan kaset lama lagu baru, tapi kita lagu baru dan kaset baru,’’ katanya, sembari mengatakan jangan ragu dengan pasangannya.
Abdullah Hich menambahkan, masyarakat Kerinci jangan ragu dengan pasangannya. Menurut Hich, dia dan Madjid Muaz sudah terbukti bukan orang yang selama ini dinilai Asal Bukan Kerinci (ABK). ‘’Di Tanjab Timur, dari eselon IV hingga eselon II sedikitnya ada 89 orang asli warga Kerinci. Begitu juga di Tebo,’’ katanya.
Di bagian lain, sejumlah tokoh Kerinci menyatakan bulat mendukung pasangan Zulfiklar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami). Sebagai putra asli Kerinci, Ami Taher juga terus intens menggalang dukungan. Selain menemui Bupati Kerinci Murasman, dan sejumlah tokoh berpengaruh lainnya, Ami juga mendekati Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) yang tersebar di Kabupaten/Kota Provinsi Jambi.
Sementara itu, pasangan Hasan Basri Agus-Fachrori (HBA-Fachrori) juga tidak mau ketinggalan. Pasangan yang diusung Golkar, Demokrat, PKS, dan PBR itu pun mendapat dukungan dari Sudirman M Johan (SMJ), salah seorang tokoh Kerinci.(*)
KTP GANDA CAGUB DAN CAWAGUB JAMBI
Ditulis oleh roz
Sabtu, 10 April 2010 11:27
KPUD: Bila Miliki KTP Ganda, Bisa Kena Pidana
JAMBI - Tiga calon gubernur (cagub) dan seorang calon wakil gubernur (cawagub) tercatat sebagai pemilih di dua daerah sekaligus. Temuan ini diungkap KPUD kabupaten/kota setelah mencermati Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilgub Jambi 2010 yang kini masih dalam proses perbaikan. Salah satu yang tercatat sebagai pemilih ganda itu adalah Hasan Basri Agus (HBA). Cagub yang berpasangan dengan Fachrori Umar ini terdaftar sebagai pemilih di TPS 19 Kenalibesar, Kotabaru, Jambi, serta TPS 2 Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. Sebelum menjabat Bupati Sarolangun, HBA memang sudah bermukin di Kota Jambi.
Demikian pula dengan Madjid Mu’az (MM), Bupati Tebo yang sejak dulu memiliki rumah di Kota Jambi karena ia lama bertugas sebagai pejabat Pemprov. Cagub yang berpasangan dengan Abdullah Hich ini terdaftar sebagai pemilih di TPS 3 Handiljaya, Jelutung, Kota Jambi selain di TPS 9 Tebingtinggi, Tebotengah, Kabupaten Tebo.
Sama dengan kedua cagub itu, Safrial MS, cagub dari PDI Perjuangan yang kini masih menjabat Bupati Tanjab Barat, tercatat sebagai pemilih di TPS 5 Talangbakung, Jambi Selatan, Kota Jambi sekaligus di TPS Tungkal IV, Kualatungkal, Tanjab Barat.
Sedangkan Abdullah Hich, Bupati Tanjab Timur, terdaftar di TPS 20 Thehok, Jambi Selatan, Kota Jambi dan TPS 05 Kelurahan Rano, Muarasabak, Tanjab Timur. “Kita ketahui pemilih ganda itu setelah berkoordinasi dengan KPUD kabupaten,” ujar Ketua KPUD Kota Jambi Ratna Dewi, kemarin (9/4).
Menurutnya, para cagub/cawagub yang tercatat sebagai pemilih ganda tersebut sudah dihubungi untuk memastikan tempat mereka memberikan suara pada 19 Juni nanti. Sampai kemarin, kata dia, baru HBA yang sudah menjawabnya lewat surat pernyataan resmi. Dia memilih di Sarolangun. “Karena itu, nama HBA (di DPS Kota Jambi) langsung dicoret,” ujarnya.
Sedangkan MM, Safrial dan Hich, kata Ratna, belum memberikan pernyataan resmi secara tertulis. “Tetapi, secara lisan, Safrial ingin memilih di Tungkal, sementara MM ingin terdaftar di Tebo, tetapi memilih di Kota Jambi. Sedangkan Hich belum ada informasinya,” ujarnya.
Ratna menjelaskan, pemilih yang terdaftar di suatu daerah memang bisa memberikan suaranya di daerah lain dengan alasan tertentu, misalnya sakit atau tugas. “Pertanyaannya, MM itu sakit atau sedang melaksanakan tugas. Kita butuh ketegasan MM secara tertulis,” katanya.
Ratna berharap para cagub kooperatif dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dengan terdaftar sebagai pemilih ganda, kata dia, ada kemungkinan para cagub itu memiliki KTP ganda.
“Ini bertentangan dengan Pasal 79 UU No 23 Tahun 2006 tentang Kependudukan. Setiap warga negara Indonesia yang memiliki KTP ganda bisa dikenakan pidana,” jelas Ratna. Hukumannya, dua tahun penjara atau denda minimal Rp 25 juta.
Ketua KPUD Sarolangun Desi Ariyanto memastikan bahwa HBA akan memilih di Sarolangun. Soal kemungkinan HBA terdaftar karena KTP ganda, dia mengatakan bahwa pendataan pemilih tak berdasar KTP. “Kita berpedoman persyaratan, yakni umur 17 tahun, pernah kawin atau menikah,” jawabnya singkat.
Ketua KPUD Tanjab Barat Syahrial mengatakan bahwa Safrial memastikan memilih di Kualatungkal. Karena itu, nama yang bersangkutan juga dikeluarkan dari DPS Kota Jambi. Ketua KPUD Kabupaten Tebo Firdaus juga memastikan Madjid Mu’az tetap terdaftar di Tebo, namun memilih di Kota Jambi.
Koordinator Divisi Pemutakhiran Data dan Sosialisasi KPUD Provinsi Jambi Nuraida Fitri Habi mengatakan bahwa data dobel itu bisa terjadi karena para cagub memiliki dua kediaman, yakni di daerah tempat mereka bertugas dan di Kota Jambi. Dia berharap semua pemilih yang seperti ini memberikan pernyataan tertulis untuk memastikan tempat mereka akan memberikan suara.
HBA sendiri mengatakan bahwa selama ini, setiap pemilu, dia selalu terdaftar sebagai pemilih di Sarolangun, walaupun memiliki kediaman di Kota Jambi. Sedangkan Abdullah Hich mengaku tak mengetahui namanya masuk daftar di Kota Jambi. “Biasanya setiap pemilu baik bupati, legislatif dan presiden saya terdaftar di Sabak,” katanya.
Perbaikan DPS menurut rencana akan diumumkan pada 11-13 April sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT) pada 28 April mendatang.
Panwas Pilkada Provinsi Jambi mengaku tak mengetahui adanya temuan pemilih ganda itu. “Personel di lapangan belum maksimal karena kita dalam proses perekrutan,” ujar Ketua Panwas Pilkada Salahuddin kemarin.
Menurutnya, munculnya cagub terdaftar sebagai pemilih di dua daerah juga akibat lemahnya koordinasi perangkat KPUD. “Kita berharap agar hal ini segera diselesaikan dan tidak ada persoalan dalam penetapan DPT mendatang,” sambungnya.(roz)
MM-HICK SOWAN KE MURASMAN DI KERINCI
Ditulis oleh Wirdiyanto, Kerinci
Sabtu, 10 April 2010 11:15
Rahman Berharap MM-Hich Menang
KERINCI - Persaingan antar kandidat memperebutkan suara di Kabupaten Kerinci makin panas. Selain Ami Taher yang asli asal Kerinci, suara di daerah paling barat Provinsi Jambi itu juga diprediksikan bakal mengalir ke pasangan Madjid Muaz-Abdullah Hich (MM-Hich).
Pasangan yang diusung PAN, Hanura, PPP, dan PBB ini cukup menarik simpati warga Kerinci. Setidaknya ini terlihat dari kehadiran sejumlah tokoh dan pemimpin Kerinci yang masih aktif pada acara pelantikan tim sukses MM–Hich Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, di gedung Nasional, Sungaipenuh, Jumat (9/4) kemarin.
Tokoh yang hadir itu di antaranya, Wakil Bupati Kerinci M Rahman. Sementara upati Kerinci Muraswan diwakili oleh Asisten III Bambang Karyadi. ‘’Saya hadir mewakili Bupati Kerinci,’’ kata Bambang saat ditanya Jambi Independent.
Wakil Bupati Kerinci M Rahman diberikan kesempatan menyampaikan kata sambutan pada acara tersebut. Menurut dia, kans pasangan MM-Hich menang di Kerinci dan Sungaipenuh cukup tinggi. ‘’Warga Kerinci sangat berbangga hati dengan majunya pasangan (MM-Hich) yang selama ini memperhatikan warga Kerinci,’’ katanya.
Rahman juga menyebut MM-Hich merupakan pasangan ideal. Karena pasangan yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Tebo dan Tanjab Timur itu mewakili dua wilayah, Barat dan Timur. Dia juga berharap pasangan ini menang pada Pilgub nanti.
‘’Tokoh masyarakat Kerinci seharusnya menyatu. Kita berharap pasangan ini bisa menjadi pemersatu,’’ kata Rahman. Selama ini, lanjut dia, masyarakat Kerinci selalu “dininabobokkan”. ‘’Kita tidak diperhatikan, dijanjikan, namun potensi yang tinggi sama sekali tidak diperhatikan,’’ tukasnya.
Pasangan ini juga disebut Rahman sebagai payung tempat berteduh dan ranting tempat bergantung. ‘’Kita perlu payung tempat berteduh dan pohon tempat bergantung, dan inilah orang yang kita harapkan. Kami punya kekuatan untuk mendukung pasangan ini,’’ ujarnya.
Sementara itu, Madjid Muaz mengaku sudah mengetahui problema atau masalah yang dihadapi masyarakat Kerinci. ‘’Kita sudah tahu itu. Kita bukan kaset lama lagu baru, tapi kita lagu baru dan kaset baru,’’ katanya, sembari mengatakan jangan ragu dengan pasangannya.
Abdullah Hich menambahkan, masyarakat Kerinci jangan ragu dengan pasangannya. Menurut Hich, dia dan Madjid Muaz sudah terbukti bukan orang yang selama ini dinilai Asal Bukan Kerinci (ABK). ‘’Di Tanjab Timur, dari eselon IV hingga eselon II sedikitnya ada 89 orang asli warga Kerinci. Begitu juga di Tebo,’’ katanya.
Di bagian lain, sejumlah tokoh Kerinci menyatakan bulat mendukung pasangan Zulfiklar Achmad-Ami Taher (ZA-Ami). Sebagai putra asli Kerinci, Ami Taher juga terus intens menggalang dukungan. Selain menemui Bupati Kerinci Murasman, dan sejumlah tokoh berpengaruh lainnya, Ami juga mendekati Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) yang tersebar di Kabupaten/Kota Provinsi Jambi.
Sementara itu, pasangan Hasan Basri Agus-Fachrori (HBA-Fachrori) juga tidak mau ketinggalan. Pasangan yang diusung Golkar, Demokrat, PKS, dan PBR itu pun mendapat dukungan dari Sudirman M Johan (SMJ), salah seorang tokoh Kerinci.(*)
Ditulis oleh nid
Sabtu, 10 April 2010 11:14
JAMBI - Mantan Sekda Provinsi Jambi Chalik Saleh siap turun gunung. Arah politik Chalik kali ini berseberangan dengan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin (ZN) yang akan all out memenangkan pasangan Madjid-Hich (MM-Hich). Chalik memilih merapat ke Hasan Basri Agus (HBA). Padahal sebelumnya, Chalik dikenal dekat dengan ZN.
“Saya dukung HBA. Karena saya sudah mengenal dia,” kata Chalik saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin. Malah, Chalik menyatakan kesiapannya turun ke masyarakat jika diminta membantu mensosialisasikan Bupati Sarolangun itu.
Lalu, apakah ada rencana untuk terjun di dunia politik? Chalik mengaku belum ada rencana. Meski ada beberapa partai ingin mengajaknya bergabung. “Belum lah,” katanya.
Menurut dia, keikutsertaan dalam dukung-mendukung cagub pada pemilihan gubernur ini karena alasan hubungan emosional dengan HBA.
Ia juga membantah akan ikut dalam suksesi pemilihan bupati (pilbup) mendatang. Meski sejumlah pihak menilai dia memiliki peluang masuk dalam bursa pencalonan. Apalagi, dengan pengalaman yang dimiliki dan dukungan di beberapa daerah yang akan melakukan pilkada. “Kalau itu belum lah,” ujarnya.
Saat ini, Chalik memilih memberikan pengabdiannya di tengah masyarakat. Selanjutnya, memberikan perhatian buat keluarga besarnya yang sudah lama ditinggalkan. “Istirahat dulu ya,” pungkasnya.(nid)
PAN DIGUNCANG KONFLIK INTERNAL
Ditulis oleh jpnn
Selasa, 13 April 2010 11:19
Kubu Tandingan Deklarasi
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) kini diguncang konflik internal. Kemarin (12/4) benturan fisik hampir terjadi saat sejumlah kader PAN pimpinan M. Djunaedi mendeklarasikan PAN legal . Mereka menilai Kongres III PAN di Batam awal Januari lalu ilegal. Karena itu, menurut mereka, segala produk kongres tersebut, termasuk Ketua Umum Hatta Rajasa tidak sah.
‘’Kongres itu digelar berdasar AD/ART yang telah ditolak kekuatan pengadilan," terang Djunaedi saat mendeklarasikan "PAN legal" di Financial Club, Graha Niaga, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin. Sejumlah pendiri PAN ikut bergabung. Di antaranya, Hamid Husein dan Hatta Taliwang.
Menurut Djunaedi, secara hukum AD/ART yang sekarang digunakan partainya itu tidak sah. Dia merujuk putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bernomor 1129/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Sel dan bertanggal 5 Februari 2009 bahwa AD/ART yang digunakan (dasar hukum kongres Batam) tidak sesuai dengan hasil Kongres II PAN di Semarang pada 2005.
‘’Pada titik itu, legalitas PAN dan para pengurus hasil kongres PAN di Batam jelas tidak berdasar hukum yang sah," papar Djunaedi di hadapan puluhan pendukungnya. Karena itu, mereka mendesak agar AD/ART produk Kongres II Semarang segera diaktanotariskan dan didaftarkan kepada Kemenkum HAM. "Segera kongres lagi dengan dasar hukum yang sah," ujar mantan anggota DPR itu.
Hamid menuturkan, perubahan atau pemalsuan AD/ART tersebut menyangkut enam ayat dari tiga pasal dalam AD dan 22 pasal dalam ART. Perubahan fatal menyangkut badan arbitrase partai (BAP) dan struktur organisasi.
Namun, acara tersebut berujung kisruh. Belasan pendukung PAN pimpinan Hatta Rajasa berteriak-teriak meminta forum tersebut dibubarkan. Padahal, acara baru berjalan sebentar. Selain deklarasi "PAN legal’’, panitia mengadakan bedah buku Ketua MPP PAN dan Ketua DPP PAN Ilegal yang ditulis Muchtar Effendi Harahap dan Mohamad Adi Rusdianto.
‘’Justru itu yang ilegal," ujar seorang pendukung Hatta Rajasa. Selain meminta acara disudahi, mereka merusak dua backdrop dengan dalih ada logo PAN di sana. "Silakan diskusi sampai malam. Tapi, jangan bawa-bawa logo PAN," katanya dengan nada tinggi. Khawatir suasana semakin tidak terkendali, manajemen Graha Niaga memutuskan acara tersebut segera diakhiri.
Di tempat yang sama, Wasekjen DPP PAN produk kongres Batam, yakni Ibrahim Kadir Tuasamu, menyatakan mengenal belasan orang yang meminta acara dihentikan. "Saya kenal mereka sebagai kader-kader PAN," katanya. Kadir menyatakan datang karena diundang panitia. "Saya sudah berkomunikasi dengan Sekjen (Taufik Kurniawan, Red). Terus, disuruh hadir saja," papar dia.
Memang ada rencana membubarkan acara tersebut? "Itu emosi kader. Mereka sudah berkomunikasi dengan panitia dan bisa masuk dengan baik-baik. Mereka tahunya Ketum adalah Hatta Rajasa. Tiba-tiba Pak Djunaedi mengaku sebagai ketua umum, ya mereka marah," ungkap dia. Menurut dia, kubu Djunaedi baru menang di pengadilan negeri. Prosesnya masih panjang.
‘’Kami menghargai penilaian mereka. Tapi, kami dari hasil kongres juga bisa menanggapi," ucap dia. Dia menyebut kongres PAN di Batam dihadiri 33 DPW dan 495 DPD se-Indonesia. Termasuk, 112 ketua departemen dan 47 pengurus harian DPP PAN. "Jadi, sebenarnya tidak ada persoalan dalam kongres," tegas dia. Kadir menyampaikan segera berkoordinasi dengan Taufik untuk mengundang para deklarator "PAN legal’’. "Insya Allah dalam waktu dekat," ujarnya.
Yang menarik pada daftar susunan pengurus DPP "PAN legal’’, nama Djoko Susilo masuk dalam keanggotaan majelis penasihat partai dan Alvin Lie didapuk sebagai salah seorang ketua DPP. Namun, saat dikonfirmasi, keduanya membantah terlibat dalam manuver itu.
‘’Wah, saya tidak tahu-menahu dengan acara tersebut. Saya sudah lama di Swiss dan tidak mengikuti perkembangan PAN. Saya mau berkonsentrasi sebagai Dubes (duta besar, Red). Sebab, itu amanat," ucap Djoko saat dihubungi. Alvin mengatakan memang sering diajak berkomunikasi oleh Djunaedi dan Hatta Taliwang. "Tapi, hingga detik ini saya belum pernah bicara soal masuk dalam DPP," terang Alvin.(jpnn)
MONEY POLITIK PANWAS KADA SIAPKAN PERANGKAT
Ditulis oleh Fachrul Rozi, Jambi
Senin, 12 April 2010 10:43
Minta Warga Proaktif Melaporkan Temuan
JAMBI - Panitia pengawas pemilihan kepada daerah (Panwas Kada) berjanji akan bekerja maksimal mengatasi tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi. Salah satu yang menjadi fokus perhatian panwas adalah praktik money politic (politik uang).
Ketua Bawaslu, Nur Hidayat Sardini, mengaku sulit membuktikan praktik politik uang. Pembuktian praktik money politic tersebut harus dilakukan secara teliti, karena menyangkut nama baik pasangan kandidat tersebut.
“Prinsipnya kita siap menerima laporan money politic dari masyarakat ataupun lembaga terkait lainnya. Laporan tersebut akan kita proses,’’ katanya, seusai melantik Panwas Kada Kabupaten Kota, Sabtu (10/4).
Seperti diketahui, hampir di setiap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada), isu praktik money politic selalu mengemuka. Namun, jarang kasus bagi-bagi uang atau barang tersebut berhasil diungkap dan diproses hukum.
Menurut Nur Hidayat, yang masuk kategori kegiatan politik uang, yakni membagi-bagikan sembako (sembilan bahan pokok), kain, uang, serta barang lainnya yang bersifat agar masyarakat untuk memilih kandidat tersebut. “Biasanya ini dilakukan pada saat momentum masa tenang. Makanya waktu itu kita butuh pengawasan dari semua masyarakat, jika memang dirugikan dan mempunyai bukti kuat segera lapor dan jelas itu merupakan tindak pindana pemilu,” terangnya.
Meski demikian, Hidayat menegaskan, panwas tidak hanya terfokus pada satu persoalan saja. ‘’ Saya sudah sampaikan kepada semua Panwas, supaya jangan hanya terfokus satu persoalan. Harus kreatif dan inovatif melakukan pengawasan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panwas Pilkada Provinsi Jambi Salahuddin, mengatakan, pihaknya belum bisa melarang kandidat melakukan aktivitas sosialisasi. “Kita masih fokus melakukan pengawasan pemutakhiran data pemilih. Sementara kegiatan kandidat belum, karena belum ada penetapan resminya,” katanya.(*)
Langganan:
Postingan (Atom)