JEMBATAN DI TANJUNG JABUNG BARAT
Berita Kerinci
Belum Ada Satu Pun yang Diputuskan
KUALATUNGKAL - Suhu politik di Tanjab Barat makin panas. Setelah saling adu kekuatan massa dan perang survei, dua pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup), Safrial-Yamin (SbY) dan Usman-Katamso (Utama) juga terlibat saling lapor ke panwaslu dan polisi. Yang teranyar, kemarin (10/10), tim pemenangan Usman-Katamso (Utama) melapor dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Safrial di Parit III, Kecamatan Tungkal Ilir ke panwaslu. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Safrial dengan mobil dinas didampingi beberapa pejabat teras Tanjab Barat mengunjungi salah satu rumah warga yang diduga sembari bersosialisasi.
Ini bukan yang pertama tim Utama melaporkan Safrial-Yamin (SbY). Sebelumnya, tim Utama juga melaporkan tim SbY ke panwaslu terkait bagi-bagi kain batik, dan kampanye di luar jadwal yang dilakukan Yamin di Tungkal Ilir.
Sebelumnya, pihak Safrial-Yamin pada Jumat (8/10) lalu melaporkan tim Utama ke panwaslu dan Polres Tanjab Barat. Tuduhannya, soal provokasi SARA, keterlibatan anggota Komisi III dalam berkampanye, dan keikutsertaan PNS dalam mendukung pasangan nomor urut dua.
Pantauan di lapangan, kemarin, puluhan tim Usman-Katamso mendatangi panwaslu sembari melaporkan temuan pelanggaran jadwal kampanye calon incumbent. Sebagai pelapor adalah Abdurrahman.
Dalam laporannya, Abdurrahman menuding Safrial telah melanggar jadwal kampanye. Calon incumbent itu seharusnya berkampanye di zona TJB 2 dan TJB 4. Sementara, Parit III yang berjarak sekitar satu kilometer dari RSD KH Daud Arif, masih dalam kawasan Tungkal Ilir.
“Hari ini yang kampanye di Tungkal Ilir adalah nomor urut dua. Dan yang kami sesalkan, pada hari ini (kemarin, red) Safrial tidak ada cuti, tapi kenapa bersosialisasi di rumah warga,” katanya kepada Harian Tanjab (Jambi Independent Group).
Menurut dia, dalam kunjungan kemarin, Safrial memberikan bantuan uang dalam amplop untuk pembersihan kuburan. Uang tersebut diberikan kepada salah satu perwakilan warga setempat.
“Kami minta panwaslu segera menindaklanjuti temuan ini. Bukti video dan rekaman ada sama kami, dan akan kami serahkan ke panwaslu untuk ditindaklanjuti,” kata ketua salah satu ormas Islam di Tanjab Barat itu.
Dijelaskan, dalam kunjungan ke salah satu rumah warga di Parit III, calon incumbent nomor urut 1 itu menggunakan batik dan mengendarai mobil dinas. Safrial tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 dan melakukan sosialisasi hingga pukul 11.30. Puluhan warga turut hadir saat mantan dosen Unja itu mengunjungi rumah warga.
“Sehabis dari Parit III itu, Pak Safrial menuju Parit Ponco. Tapi dua orang anak buah saya sempat diusir, tidak diperbolehkan ikut,” kata dia.
Ketua Panwaslu Tanjab Barat Rusli Tarigan, mengatakan, laporan tersebut akan ditindaklanjuti. Memang diakuinya, pada 10 Oktober 2010, pasangan nomor urut satu berkampanye di Zona TJB 2 dan TJB 4. “Laporan ini akan kita lanjuti sesuai aturan. Dan kita juga minta barang buktinya, berupa rekaman dan foto,” katanya.
Keterangan yang dihimpun harian ini, Safrial dalam kunjungannya berdialog dengan warga di Parit III, Kecamatan Tungkal Ilir. Safrial memberikan gambaran bahwa dengan adanya penambahan mesin di PLTG, krisis listrik akan teratasi. Safrial juga mengatakan jika pasokan gas yang dari Petrochina bisa ditambah, maka daya tersalur di Tanjab Barat sebesar 11 megawatt lebih.
Dalam rekaman video itu, salah satu warga juga mendukung Safrial untuk terpilih kembali. “Kami mendukung bapak untuk menjadi Bupati Tanjab Barat, bukan calon bupati lagi,” kata seorang warga saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Terpisah, Sekretaris Kampanye Safrial-Yamin, Muchtar AB, membantah bahwa Safrial bersosialisasi dengan warga di Parit III, Kecamatan Tungkal Ilir. Menurut dia, kedatangan Safrial bukanlah sebagai calon bupati, melainkan sebagai kepala daerah.
“Pak Safrial kan tidak ada cuti, jadi tidak ada jadwal kampanye,” kata sekretaris Partai Demokrat itu.
Muchtar menambahkan, jika SbY berkampanye dialogis atau terbuka, tim kampanye akan dilibatkan. Pihaknya juga akan membuat STTP ke kepolisian. “Jadi tidak benar Pak Safrial sosialisasi. Dan cuti Pak Safrial adalah tanggal 4, 15 dan 17 Oktober 2010,” tambahnya, lagi.
Sebelumnya, Jumat (8/10) lalu, Ketua tim kampanye Safrial bersama Yamin (SbY) didampingi tim advokasinya melaporkan tim Usman-Katamso (Utama) ke panwaslu dan Polres Tanjab Barat. Tuduhannya, soal provokasi SARA, keterlibatan anggota Komisi III dalam berkampanye, dan keikutsertaan PNS dalam mendukung pasangan nomor urut dua.
Mereka juga menyertai rekaman video dan sempat diputar saat melaporkan ke Panwaslu Tanjab Barat yang disaksikan ketua Panwaslu Rusli T. Saksi dalam pelaporan ini terdiri dari dua orang, yakni Mardan Hsb dan Taufik.
Ada tiga laporan yang disampaikan. Pertama, terlapor bernama Lulut (46), karena telah memprovokasi massa tentang SARA. “Sejak Safrial jadi pemimpin, semula gereja berjumlah 19, menjadi 58 gereja”. Kasus kedua, memprovokasi massa melalui cara mendiskreditkan suatu suku bangsa dengan ucapan, “Safrial orang Batak dan beragama Batak”.
Terlapor kedua, adalah Indra Safari (48), anggota Komisi III DPRD Tanjab Barat. Dia dituduh berbicara kepada guru madrasah atas nama komisi III, dengan menjanjikan gaji kepada guru madrasah dan biaya sekolah gratis bagi murid-muridnya.
Selanjutnya, tim kampanye SbY juga melaporkan keterlibatan PNS dalam berkampanye atas nama Firdaus (PNS), Tata Usaha SMU Negeri 2 Kuala Tungkal, dan Ceceng, komandan KPLB (PNS).