BERITA KERINCI
Gagra, Surga Dunia Yang Menjadi Puing-puing Kota Hantu
Gagra, sebuah kota yg terletak di Pantai Laut Hitam
adalah merupakan surga dunia yang berubah menjadi kotat hantu sekarang. Pada jaman dahulu, Gagra lengkap dengan rumah mewah bagaikan sebuah surga dengan iklim yang sangat menyenangkan dimana disana terdapat istana kerajaan dan berbagai macam bentuk bangunan yg berasal dari seluruh Eropa. Taman yang penuh dengan pohon-pohon tropis sampai dengan hewan-hewan seperti burung beo dan monyet yang didatangkan secara khusus ke Gagra untuk menciptakan kesan eksotik di daerah tersebut, benar-benar membuat Gagra sebagai sebuah surga dunia.
Akan tetapi sayang sekali surga dunia ini harus mengalami keruntuhan dikarenakan perang yang terjadi pada tahun 1992-1993 antara Abkhazia dan Georgia sehingga Gagra pun berubah menjadi puing-puing dan lama-kelamaan menjadi seperti kota hantu seperti apa yang anda lihat sekarang ini.
Benar-benar mubazir. Seandainya ada yang berminat membangun kota ini lagi, mungkin Gagra bisa berubah menjadi surga dunia lagi dengan perumahan-perumahan mewah disekeliling nya.
Sabtu, 22 Januari 2011
ANGGOTA DEWAN: PENERIMAAN CPNS SUDAH SESUAI PROSEDUR
BERITA KERINCI
Dewan Tak Punya Bukti
Bagai menjilat ludah sendiri, sejumlah anggota DPRD Tebo, kemarin (20/1), menyatakan bahwa penerimaan CPNS 2010 di Kabupaten Tebo telah sesuai prosedur.
Pasalnya, mereka tidak dapat membuktikan apa yang selama ini mereka gembar-gemborkan sendiri atas sejumlah temuan terkait kisruh penerimaan CPNS Tebo 2010, termasuk data-data penyimpangan lulusnya sejumlah anak pejabat Tebo pada penerimaan CPNS itu.
Tantangan Kepala BKD Tebo H Izhar agar DPRD Tebo menunjukkan data tentang kejanggalan yang ditemukan Komisi I, tidak berhasil dibuktikan.
“Persoalan penerimaan CPNS Tebo telah sesuai prosedur. Selama ini kami mendapatkan informasi yang salah, sehingga terjadi salah paham,” kata Ketua Komisi I DPRD Tebo Mazlan usai menggelar hearing (rapat dengar pendapat) di gedung DPRD dengan Kepala BKD Tebo, kemarin (20/1).
Ternyata, kegagalan pembuktian ini bukan kali pertama dilakukan Komisi I. Pada 2009 lalu, dewan yang gencar menghembuskan kejanggalan, juga harus menjilat ludah sendiri, dan harus pasrah dengan data yang diberikan pihak BKD.
Menurut Mazlan, kegagalan Komisi I dalam membuktikan penyimpangan CPNS disebabkan minimnya akses ke ITB guna meminta data terkait penyelengaraan penerimaan CPNS 2010.
“Kami kesulitan melakukan kroscek data ke ITB, karena untuk mendapatkan data harus ada izin,” kilah Mazlan.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan Kepala BKD Tebo, ke 16 anak pejabat yang lulus dalam seleksi CPNS 2010, telah sesuai prosedur.
“Menurut keterangan kepala BKD tadi, mereka memang anak pejabat, tapi mereka semua lulus murni. Bahkan BKD telah menunjukkan nilai dari semua CPNS,” jawab Mazlan.
Sementara, Kepala BKD Tebo Izhar, belum bisa dimintai komentar tentang hasil hearing dengan dewan tersebut. Setelah memenuhi undangan dewan, kepala BKD langsung meninggalkan gedung. Panggilan Jambi Independent via ponsel pun tak dihiraukan, dan tidak diangkat.
Sebelumnya, pihak BKD telah mengingatkan dewan agar tidak asal-asalan bersuara tanpa bukti-bukti yang bisa ditunjukkan. Sebab, pernyataan dewan tersebut akan menimbulkan opini yang salah dalam masyarakat.
Dewan Tak Punya Bukti
Bagai menjilat ludah sendiri, sejumlah anggota DPRD Tebo, kemarin (20/1), menyatakan bahwa penerimaan CPNS 2010 di Kabupaten Tebo telah sesuai prosedur.
Pasalnya, mereka tidak dapat membuktikan apa yang selama ini mereka gembar-gemborkan sendiri atas sejumlah temuan terkait kisruh penerimaan CPNS Tebo 2010, termasuk data-data penyimpangan lulusnya sejumlah anak pejabat Tebo pada penerimaan CPNS itu.
Tantangan Kepala BKD Tebo H Izhar agar DPRD Tebo menunjukkan data tentang kejanggalan yang ditemukan Komisi I, tidak berhasil dibuktikan.
“Persoalan penerimaan CPNS Tebo telah sesuai prosedur. Selama ini kami mendapatkan informasi yang salah, sehingga terjadi salah paham,” kata Ketua Komisi I DPRD Tebo Mazlan usai menggelar hearing (rapat dengar pendapat) di gedung DPRD dengan Kepala BKD Tebo, kemarin (20/1).
Ternyata, kegagalan pembuktian ini bukan kali pertama dilakukan Komisi I. Pada 2009 lalu, dewan yang gencar menghembuskan kejanggalan, juga harus menjilat ludah sendiri, dan harus pasrah dengan data yang diberikan pihak BKD.
Menurut Mazlan, kegagalan Komisi I dalam membuktikan penyimpangan CPNS disebabkan minimnya akses ke ITB guna meminta data terkait penyelengaraan penerimaan CPNS 2010.
“Kami kesulitan melakukan kroscek data ke ITB, karena untuk mendapatkan data harus ada izin,” kilah Mazlan.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan Kepala BKD Tebo, ke 16 anak pejabat yang lulus dalam seleksi CPNS 2010, telah sesuai prosedur.
“Menurut keterangan kepala BKD tadi, mereka memang anak pejabat, tapi mereka semua lulus murni. Bahkan BKD telah menunjukkan nilai dari semua CPNS,” jawab Mazlan.
Sementara, Kepala BKD Tebo Izhar, belum bisa dimintai komentar tentang hasil hearing dengan dewan tersebut. Setelah memenuhi undangan dewan, kepala BKD langsung meninggalkan gedung. Panggilan Jambi Independent via ponsel pun tak dihiraukan, dan tidak diangkat.
Sebelumnya, pihak BKD telah mengingatkan dewan agar tidak asal-asalan bersuara tanpa bukti-bukti yang bisa ditunjukkan. Sebab, pernyataan dewan tersebut akan menimbulkan opini yang salah dalam masyarakat.
PEJABAT PROTES DI PINDAH KAN
BERITA KERINCI
Jumat, 21 Januari 2011 16:24
Pejabat di Kabupaten Tebo yang baru dilantik Rabu (19/1) lalu, memprotes pelantikan tersebut. Sebab menurut mereka, perombakan kabinet tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Husein, pejabat yang sebelumnya duduk sebagai Sekretaris Inspektorat namun dipindahkan menjadi Sekretaris Dinas Sosial itu, kemarin (20/1), mengaku tidak terima atas perombakan tersebut.
“Saya baru dilantik dua bulan yang lalu menjadi Sekretaris Inspektorat, tapi sekarang sudah mau dipindahkan lagi. Apa maksudnya? Apakah dalam waktu dua bulan, pemerintah dapat menilai baik buruknya kinerja saya, sehingga saya dipindahkan ke bagian lain?” tanya Husein.
Menurutnya, perombakan kabinet tersebut tidak sesuai prosedur, dan cacat hukum. Sebab, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Bungo, tidak memiliki keanggotaan yang pas.
Diketahui, Baperjakat saat ini hanya beranggotakan tujuh orang, yakni Ketua Baperjakat Khairul Saleh yang juga sebagai Sekda Bugo, Asisten I Masril, Asisten II Tommy Usman, Asisten III Harmain, Kepala Inspektorat Ridwan, Kepala Kesbangpol Yohannes sebagai anggota, dan Kepala BKD Bachtiar sebagai sekretaris yang bertugas sebagai penulis berita cara.
Dikatakan oleh Husein, dirinya termasuk beberapa pejabat lainnya adalah korban ambisi politik.
“Masih banyak pejabat lain yang senasib dengan saya, seperti Amirudin yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperindag, kini menjadi Kabag Humas. Sementara, Kabag Humas lama, Eko Wicakso, kini menjabat sebagai Kadis Koperindag,” katanya.
Sementara, Harmain sendiri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKD, secara mendadak sehari setelah pengumuman ujian tertulis CPNS 2010, dipindahkan menjadi Asisten III pemerintahan.
“Sebenarnya saya terima diganti, tapi harus dengan prosedur yang benar. Saya pensiun 12 hari lagi, berdasarkan Pergub No 5 Tahun 2006, seharusnya saya itu tidak diganti lagi,” jelasnya.
Menanggapi itu, Kabid Kepegawaian BKD, Hasan Efeendi mengatakan, Pergub No 5 Tahun 2006 hanya menganjurkan pergantian dilakukan paling cepat dua tahun, dan paling lama lima tahun.
“Pergantian dilakukan bukanlah untuk tujuan atau kepentingan orang-orang tertentu. Tapi dilakukan untuk penyegaran kelembagaan yang dinilai membutuhkan tenaga-tenaga yang lebih energik,” katanya.
Perombakan tersebut, ujarnya, jangan dilihat dari kepentingan individu, tapi lihat tujuan ke depan yang memiliki manfaat terhadap lembaga itu sendiri.
Perombakan dilakukan sesuai prosedur yang benar. Jabatan dengan kapasitas orangnya telah memiliki kecocokan, tanpa ada keanehan. Kalau tidak sesuai jabatan dengan golongan, BKN tidak akan terima surat permohonan, jelasnya.
Untuk perombakan terhadap Husen, Hasan menilai sudah tepat dan tidak ada masalah. Meskipun Husen akan pensiun, tetapi hal itu tidak masalah, karena gaji dan tunjangan sesuai jabatan yang diemban sebelumnya sudah dinikmati lebih dahulu.
“Saya rasa tidak ada ruginya dia dirombak, tidak ada juga yang timpang, sudah pas. Kok repot, gaji juga sudah diterima,” tandasnya.
Jumat, 21 Januari 2011 16:24
Pejabat di Kabupaten Tebo yang baru dilantik Rabu (19/1) lalu, memprotes pelantikan tersebut. Sebab menurut mereka, perombakan kabinet tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Husein, pejabat yang sebelumnya duduk sebagai Sekretaris Inspektorat namun dipindahkan menjadi Sekretaris Dinas Sosial itu, kemarin (20/1), mengaku tidak terima atas perombakan tersebut.
“Saya baru dilantik dua bulan yang lalu menjadi Sekretaris Inspektorat, tapi sekarang sudah mau dipindahkan lagi. Apa maksudnya? Apakah dalam waktu dua bulan, pemerintah dapat menilai baik buruknya kinerja saya, sehingga saya dipindahkan ke bagian lain?” tanya Husein.
Menurutnya, perombakan kabinet tersebut tidak sesuai prosedur, dan cacat hukum. Sebab, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Bungo, tidak memiliki keanggotaan yang pas.
Diketahui, Baperjakat saat ini hanya beranggotakan tujuh orang, yakni Ketua Baperjakat Khairul Saleh yang juga sebagai Sekda Bugo, Asisten I Masril, Asisten II Tommy Usman, Asisten III Harmain, Kepala Inspektorat Ridwan, Kepala Kesbangpol Yohannes sebagai anggota, dan Kepala BKD Bachtiar sebagai sekretaris yang bertugas sebagai penulis berita cara.
Dikatakan oleh Husein, dirinya termasuk beberapa pejabat lainnya adalah korban ambisi politik.
“Masih banyak pejabat lain yang senasib dengan saya, seperti Amirudin yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperindag, kini menjadi Kabag Humas. Sementara, Kabag Humas lama, Eko Wicakso, kini menjabat sebagai Kadis Koperindag,” katanya.
Sementara, Harmain sendiri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKD, secara mendadak sehari setelah pengumuman ujian tertulis CPNS 2010, dipindahkan menjadi Asisten III pemerintahan.
“Sebenarnya saya terima diganti, tapi harus dengan prosedur yang benar. Saya pensiun 12 hari lagi, berdasarkan Pergub No 5 Tahun 2006, seharusnya saya itu tidak diganti lagi,” jelasnya.
Menanggapi itu, Kabid Kepegawaian BKD, Hasan Efeendi mengatakan, Pergub No 5 Tahun 2006 hanya menganjurkan pergantian dilakukan paling cepat dua tahun, dan paling lama lima tahun.
“Pergantian dilakukan bukanlah untuk tujuan atau kepentingan orang-orang tertentu. Tapi dilakukan untuk penyegaran kelembagaan yang dinilai membutuhkan tenaga-tenaga yang lebih energik,” katanya.
Perombakan tersebut, ujarnya, jangan dilihat dari kepentingan individu, tapi lihat tujuan ke depan yang memiliki manfaat terhadap lembaga itu sendiri.
Perombakan dilakukan sesuai prosedur yang benar. Jabatan dengan kapasitas orangnya telah memiliki kecocokan, tanpa ada keanehan. Kalau tidak sesuai jabatan dengan golongan, BKN tidak akan terima surat permohonan, jelasnya.
Untuk perombakan terhadap Husen, Hasan menilai sudah tepat dan tidak ada masalah. Meskipun Husen akan pensiun, tetapi hal itu tidak masalah, karena gaji dan tunjangan sesuai jabatan yang diemban sebelumnya sudah dinikmati lebih dahulu.
“Saya rasa tidak ada ruginya dia dirombak, tidak ada juga yang timpang, sudah pas. Kok repot, gaji juga sudah diterima,” tandasnya.
FOTO SYUR PNS KERINCI BIKIN GEMPAR
BERITA KERINCI
Pemkab Bantah Foto Syur PNS Kerinci
SUNGAIPENUH – Foto syur seorang wanita mengenakan seragam PNS yang beredar di Kerinci bukan pegawai negeri sipil Pemkab Kerinci. Wanita dalam foto tersebut, berdasarkan hasil pengecekan Bagian Humas dan Imfokom Setda Kerinci, berasal dari daerah lain. Yang mencolok lambang baju PNS yang dipakai wanita tersebut. Tertera bukan lambang Pemkab Kerinci. Begitu pula tidak pernah dilakukan pengadaan kursi seperti yang diduduki wanita berpose syur tersebut.
”Fotonya asli. Tapi wanita yang di dalam foto bukan PNS di lingkup Pemkab Kerinci. Kita sudah mengecek foto itu,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Kerinci Amri Swarta kemarin (25/1).
Mengenai tulisan “Pemkab Kerinci Inventaris 2009” pada bagian belakang kursi dalam foto tersebut, dipastikan hasil rekayasa. ”Dengan kecanggihan teknologi sekarang, semua bisa dibuat. Termasuk tulisan pada belakang kursi itu. Artinya, itu sengaja ditulis seseorang yang tidak bertanggung jawab dan tujuannya mencemarkan nama baik Pemkab Kerinci,” bebernya.
“Karena bukan PNS Pemkab Kerinci, berarti wanita dalam foto itu bukanlah pegawai Disperindag Kerinci atau instansi lain,” timpalnya.
Amri mengimbau masyarakat Kerinci tidak terpengaruh dan terprovokasi terhadap foto syur tersebut. Dia mengatakan Pemkab Kerinci tidak menoleransi mereka yang berbuat asusila.
“Bagi pegawai Pemkab yang berani melakukan perbuatan asusila, siap-siap menerima hukuman. BKD yang akan memberi sanksi itu,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Disperindag dan ESDM Kerinci Evi Rasmianto membantah model dalam foto syur tersebut pegawainya.
”Perlu kami klarifikasi bahwa foto itu tidak benar. Perempuan dalam foto tersebut bukan pegawai Disperindag dan ESDM. Disperindag dan ESDM tidak memiliki kursi seperti dalam gambar tersebut. Disperindag tidak ada melaksanakan pengadaan kursi tahun 2009,” tandasnya.
LP3N Kerinci yang melakukan pengamatan pada foto tersebut memastikan wanita itu bukan PNS di Pemkab Kerinci. Tulisan di kursi yang bertuliskan “Pemkab Kerinci Inventaris Tahun 2009” hasil rekayasa.
”Setelah gambar diperbesar, kelihatan tulisan tersebut ditulis setelah yang aslinya dihapus. Tapi gambar foto syur tersebut asli,” kata Edi Hartono dari tim LP3N Kerinci.
Sepenelusuran Jambi Independent pada sebuah situs, ditemukan foto serupa dengan tulisan di kursi “Pem Kota BKS”. Foto tersebut sudah lama beredar di beberapa situs porno. Dengan demikian foto yang beredar di Kerinci tersebut palsu atau hasil rekayasa foto yang sudah beredar terlebih dulu.
Rekayasa Foto Syur, Pemkab Kerinci Gempar
SUNGAIPENUH – Foto syur seorang wanita dengan mengenakan seragam PNS beredar di Kerinci. Dalam foto itu, wanita tersebut duduk di kursi menghadap komputer. Namun posisi kakinya mengangkang dengan tangan kiri menyibak rok pendeknya sehingga celana dalamnya kelihatan. Wanita tersebut berambut sebahu dan kulitnya putih.
Selain wanita tersebut, dalam gambar itu juga tampak rekan satu kantornya mengenakan jilbab putih. Namun temannya tersebut membelakangi kamera. Diduga foto syur itu diambil teman sekantornya. Itu lantaran bayangan laki-laki masih tampak di antara kaca ruangan kantor tersebut.
Belum diketahui pasti lokasi pemotretan tak senonoh itu. Yang jelas, pada kursi fasilitas kantor terbaca jelas “INV Pem Kab Kerinci 2009” dalam foto tersebut. Hal itulah yang membuat heboh kalangan PNS di Kerinci.
Hanya, kuat dugaan, foto tersebut rekayasa. Sepenulusuran Jambi Independent pada sebuah situs, ditemukan foto serupa dengan tulisan di kursi “Pem Kota BKS”. Foto tersebut sudah lama beredar di beberapa situs porno. Dengan demikian kemungkinan foto yang beredar di Kerinci tersebut palsu atau hasil rekayasa foto yang sudah beredar terlebih dulu.
Bupati Kerinci H Murasman yang dikonfirmasi kemarin mengaku tidak tahu. Dia mengatakan, jika memang benar dalam foto tersebut pegawai Pemkab Kerinci, akan dikenakan sanksi.
”Nanti saya perintahkan bawahan saya mencari data, siapa sebenarnya wanita ini,” kata Bupati sambil melihat gambar tersebut.
Setelah melihat foto itu, Bupati menjadi ragu. Salah satunya tulisan pada kursi yang tertulis “Pem Kab Kerinci” diberi under line tidak lurus dan diperkirakan ditempel. ”Bisa jadi ada orang yang ingin menjatuhkan nama Kabupaten Kerinci dengan gambar seperti ini. Jelas palsu,” jelasnya.
Meski begitu, Bupati tetap memanggil Kabag Humas dan Protokoler Amri Swarta untuk mencari tahu siapa wanita yang berpose seksi tersebut. ”Kita harus melakukan pengecekan terlebih dahulu siapa sebenarnya wanita ini. Atau hanya rekayasa,” katanya.
Pemkab Bantah Foto Syur PNS Kerinci
SUNGAIPENUH – Foto syur seorang wanita mengenakan seragam PNS yang beredar di Kerinci bukan pegawai negeri sipil Pemkab Kerinci. Wanita dalam foto tersebut, berdasarkan hasil pengecekan Bagian Humas dan Imfokom Setda Kerinci, berasal dari daerah lain. Yang mencolok lambang baju PNS yang dipakai wanita tersebut. Tertera bukan lambang Pemkab Kerinci. Begitu pula tidak pernah dilakukan pengadaan kursi seperti yang diduduki wanita berpose syur tersebut.
”Fotonya asli. Tapi wanita yang di dalam foto bukan PNS di lingkup Pemkab Kerinci. Kita sudah mengecek foto itu,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Kerinci Amri Swarta kemarin (25/1).
Mengenai tulisan “Pemkab Kerinci Inventaris 2009” pada bagian belakang kursi dalam foto tersebut, dipastikan hasil rekayasa. ”Dengan kecanggihan teknologi sekarang, semua bisa dibuat. Termasuk tulisan pada belakang kursi itu. Artinya, itu sengaja ditulis seseorang yang tidak bertanggung jawab dan tujuannya mencemarkan nama baik Pemkab Kerinci,” bebernya.
“Karena bukan PNS Pemkab Kerinci, berarti wanita dalam foto itu bukanlah pegawai Disperindag Kerinci atau instansi lain,” timpalnya.
Amri mengimbau masyarakat Kerinci tidak terpengaruh dan terprovokasi terhadap foto syur tersebut. Dia mengatakan Pemkab Kerinci tidak menoleransi mereka yang berbuat asusila.
“Bagi pegawai Pemkab yang berani melakukan perbuatan asusila, siap-siap menerima hukuman. BKD yang akan memberi sanksi itu,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Disperindag dan ESDM Kerinci Evi Rasmianto membantah model dalam foto syur tersebut pegawainya.
”Perlu kami klarifikasi bahwa foto itu tidak benar. Perempuan dalam foto tersebut bukan pegawai Disperindag dan ESDM. Disperindag dan ESDM tidak memiliki kursi seperti dalam gambar tersebut. Disperindag tidak ada melaksanakan pengadaan kursi tahun 2009,” tandasnya.
LP3N Kerinci yang melakukan pengamatan pada foto tersebut memastikan wanita itu bukan PNS di Pemkab Kerinci. Tulisan di kursi yang bertuliskan “Pemkab Kerinci Inventaris Tahun 2009” hasil rekayasa.
”Setelah gambar diperbesar, kelihatan tulisan tersebut ditulis setelah yang aslinya dihapus. Tapi gambar foto syur tersebut asli,” kata Edi Hartono dari tim LP3N Kerinci.
Sepenelusuran Jambi Independent pada sebuah situs, ditemukan foto serupa dengan tulisan di kursi “Pem Kota BKS”. Foto tersebut sudah lama beredar di beberapa situs porno. Dengan demikian foto yang beredar di Kerinci tersebut palsu atau hasil rekayasa foto yang sudah beredar terlebih dulu.
Rekayasa Foto Syur, Pemkab Kerinci Gempar
SUNGAIPENUH – Foto syur seorang wanita dengan mengenakan seragam PNS beredar di Kerinci. Dalam foto itu, wanita tersebut duduk di kursi menghadap komputer. Namun posisi kakinya mengangkang dengan tangan kiri menyibak rok pendeknya sehingga celana dalamnya kelihatan. Wanita tersebut berambut sebahu dan kulitnya putih.
Selain wanita tersebut, dalam gambar itu juga tampak rekan satu kantornya mengenakan jilbab putih. Namun temannya tersebut membelakangi kamera. Diduga foto syur itu diambil teman sekantornya. Itu lantaran bayangan laki-laki masih tampak di antara kaca ruangan kantor tersebut.
Belum diketahui pasti lokasi pemotretan tak senonoh itu. Yang jelas, pada kursi fasilitas kantor terbaca jelas “INV Pem Kab Kerinci 2009” dalam foto tersebut. Hal itulah yang membuat heboh kalangan PNS di Kerinci.
Hanya, kuat dugaan, foto tersebut rekayasa. Sepenulusuran Jambi Independent pada sebuah situs, ditemukan foto serupa dengan tulisan di kursi “Pem Kota BKS”. Foto tersebut sudah lama beredar di beberapa situs porno. Dengan demikian kemungkinan foto yang beredar di Kerinci tersebut palsu atau hasil rekayasa foto yang sudah beredar terlebih dulu.
Bupati Kerinci H Murasman yang dikonfirmasi kemarin mengaku tidak tahu. Dia mengatakan, jika memang benar dalam foto tersebut pegawai Pemkab Kerinci, akan dikenakan sanksi.
”Nanti saya perintahkan bawahan saya mencari data, siapa sebenarnya wanita ini,” kata Bupati sambil melihat gambar tersebut.
Setelah melihat foto itu, Bupati menjadi ragu. Salah satunya tulisan pada kursi yang tertulis “Pem Kab Kerinci” diberi under line tidak lurus dan diperkirakan ditempel. ”Bisa jadi ada orang yang ingin menjatuhkan nama Kabupaten Kerinci dengan gambar seperti ini. Jelas palsu,” jelasnya.
Meski begitu, Bupati tetap memanggil Kabag Humas dan Protokoler Amri Swarta untuk mencari tahu siapa wanita yang berpose seksi tersebut. ”Kita harus melakukan pengecekan terlebih dahulu siapa sebenarnya wanita ini. Atau hanya rekayasa,” katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)