Laman

Sabtu, 16 Oktober 2010

LIVE TV TUNGKAL DI HENTIKAN

Berita Kerinci

USAI insiden batalnya siaran langsung yang mestinya dilaksanakan oleh Pihak Tungkal Televisi, pada Jumat malam (08/10), ke depan pihak Tungkal Televisi tak lagi menjadwalkan kegiatan siaran langsung untuk kegiatan serupa.

Bahkan siaran untuk kegiatan bupati dan wakil bupati Tanjab Barat dan bakal distop, hingga usai Pilkada.

‘‘Perwakilan dari Tim Utama juga sudah tidak persoalkan lagi. Cuma, mereka minta kita tak lagi menayangkan Pak Safrial. Karena ada penilaian tertentu mereka, makanya untuk penayangan secara live sementara kita hentikan dulu sedangkan pengambilan gambar tetap,’‘ ujar Indra Jaya, pimpinan Tungkal Televisi.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa saat pelaksanaan kegiatan siaran langsung di Hotel Mulia tersebut, terjadi kesalahan teknis.

‘‘Mendadak arus listrik turun, akibatnya stasiun mini VHF yang mestinya menyuplai gambar dan suara ke pusat stasiun yang ada di Tungkal televisi. Untuk mengisi kekososngan gambar dan suara, maka diisilah dengan lagu-lagu, kemudian diteruskan dengan kegiatan Isra Mi’raj yang ada H.M Yamin,’‘ sebutnya.

Sontak ini mengejutkan para pendukung Utama yang menyebut seolah ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.

Sedangkan keterkaitan TTv dengan pihak KPUD dijelaskan oleh Indra tidak ada kontrak yang mengikat kedua belah yang memiliki konsekwensi hukum.

‘‘Yang ada kita ajukan anggaran, artinya kalau tidak terlaksana, tidak harus ke proses hukum,’‘ jelasnya.

Sementara, Bupati Tanjab Barat saat dikonfirmasi usai paripurna di DPRD kemarin, mengaku akan menyerahkan sepenuhnya pada aturan yang berlaku.

‘‘Kita serahkan ke aturan yang berlaku,’‘ jawab Safrial singkat.

KOTA JAMBI YANG MERANA MACET DI MANA-MANA

Berita Kerinci JADI MAL: Bekas pelabuhan dagang Angso Duo kini berubah menjadi mal. Ibukota provinsi seharusnya memberi kesan bagus buat daerah yang diwakilinya. Semua mesti tecermin di ibukota tersebut. Setidaknya ibukota provinsi menjadi kesan pertama buat tamu yang berkunjung. NAMUN itu tidak sepenuhnya tergambar di Kota Jambi. Sejak awal menjadi ibukota provinsi, Kota Jambi kali ini lamban berkembang. Hanya ada perkembangan "formalitas" yang sekadar memenuhi program kerja dinas-dinas. Periode kali ini minim inovasi dan kreatifitas para pelaku di tingkat dinas. Dugaan terkuat adalah karena seringnya Walikota Jambi, Bambang Priyanto, bongkar pasang kabinet. Selain itu gesekan politis di dalam kabinet (juga penentuan kabinet) membuat tim tidak bisa bekerja maksimal. Bahkan salah satu pos yang vital di pemerintahan (sekretaris daerah) juga masih lowong. Entah sampai kapan ini akan terjadi. Namun itu menunjukkan bahwa kesungguhan pembangunan dan pengembangan Kota Jambi sebagai Ibukota Provinsi Jambi belum terlihat sungguh-sungguh. "Masak di dalam kota lebih banyak jalan rusak daripada yang mulus,"tutur Roni, salah satu warga Lingkar Selatan kepada harian ini kemarin. Dia mengaku bahwa dirinya risih mengaku tinggal di kota. "Bagaimana tidak, ternyata di dalam kota jalan rusaknya sangat panjang,"tandasnya. Di sepanjang jalan lingkar, jalanan yang rusak memang dominan. Hampir tiga per empat ruas jalan yang melingkari Kota Jambi itu rusak parah. Belum lagi kalau kita masuk ke lorong-lorong hingga gang-gang yang ada. Tidak/belum semua beraspal. Kalaupun ada, perbandingan yang aspalnya halus dan berlubang bisa dikatakan lebih banyak yang berlubang. Yang juga cukup parah menggambarkan Provinsi Jambi di Kota Jambi adalah tata kota. Di Kota ini, seakan tidak ada master plan untuk merencanakan sebuah kota yang nyaman. "Saya paling kesal kalau lewat di Simpang Mayang atau Pasar Angso Duo hingga WTC Batanghari. Selalu macet,"tukas Ali, salah satu warga Sarolangun beberapa hari lalu. Pegawai di salah satu instansi swasta di Kota Jambi ini mengaku pernah sampai 2 jam hanya untuk melewati Simpang Mayang. "Tidak ada alternatif. Kesannya kota ini terus membangun mal tapi tidak memikirkan jalur keluar masuk mobil parkir atau jalan alternatif untuk menghindari kemacetan,"urainya. Wajar saja, sebab berdasarkan data Dispenda Kota Jambi, saat ini sudah hampir 1 juta kendaraan bermotor yang ada di jalanan di dalam kota. "Jumlah pastinya berdasarkan catatan pajak, ada 900.785 unit kendaraan yang tercatat,"kata Asnawi KS, Kabid Pajak Dispenda Kota Jambi. Sementara sepanjang Januari hingga Agustus 2010 saja, di Kota Jambi terdapat 238.874 motor baru. Bisa dibayangkan kalau setengahnya keluar berbarengan dalam sehari. Banyaknya kendaraan bermotor ini tidak selamanya bisa nyaman dikendarai. Selain macet karena jalan yang banyak tertutup akibat parkir dan sebaginya, banjir juga terus mengintip. Hujan sebentar saja, beberapa titik di protokol kota in pasti tergenang air. Banyak kalangan usaha harus berpikir sampai seribu kali untuk mengatasi ini. Penguasaha juga haru berpikir ekstra untuk drainase yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemkot. "Saya sampai bingung menghadapi demo warga akibat banjir,"jelas salah satu pengusaha retail beberapa waktu lalu. Dia yang tidak mau disebut namanya itu mengaku bingung karena standar di retailnya sebenarnya sudah memenuhi. Namun begitu saluran drainase dari retailnya bertemu dengan drainase milik Pemkot, itu jadi tidak ketemu. "Milik Pemkot kecil sekali, jadi tidak bisa menampung dari kami,"ujarnya. Makanya wajar jika air tergenang di sekitar lokasi retail. Di titik-titik lain seperti Simpang Transito, Cadas, Budiman, Legok dan beberapa daerah lain, setiap kali hujan meski sebentar, dijamin genangan air pasti terjadi. Kalau sudah seperti ini, macet juga menjadi langganan. Fasilitas jalan pun menjadi cepat rusak. Akhirnya, biaya yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk pengembangan dan pembangunan sektor lain jadi lebih banyak tersedot untuk perbaikan infrastruktur.

KOTA JAMBI SEMAKIN TIDAK BERVISI MACET,SAMPAH DAN ANGSO DUO YANG SEMRAWUT

Berita Kerinci

BECEK: Kondisi pasar Angso Duo semakin becek dan tak beraturan. Pasar Angso Duo Jambi Tahun 1928 (kanan).

- Benang Kusut Macet Tak Kunjung Terurai

- 1 Meter untuk 5 Orang

IBUKOTA Provinsi seharusnya mampu menampilkan kesan elegan dan nyaman. Namun Kota Jambi tak memberikan itu. Kalau kita melintas di jalanan Kota Jambi, dipastikan kita akan menemui banyak hal yang membuat kita justru harus mengurut dada.

SEBAGAI salah satu pusat budaya di Sumatera sudah seharusnya Tanah Pilih Pesako Betuah ini tak meninggalkan situs-situs bersejarahnya. Minimal tidak menutupinya dengan bangunan baru. Selain situs sejarah, ciri khas dan kelebihan Kota Jambi seharusnya ditonjolkan.

Sungai Batanghari sebagai urat nadi perekonomian warga Jambi sejak sebelum kemerdekaan kini tak terlihat lagi. padahal dari sungai itulah Jambi bisa seperti sekarang. Sekarang, yang bisa kita lihat adalah hampir tidak ada pinggiran sungai di tepi jalan utama yang terlihat dengan leluasa. Hanya di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, pandangan ke sungai terbesar di Sumatera ini bisa lepas.

Pengelolaan dan perencanaan sungai sebagai aset seharusnya bisa dilakukan dengan baik. Pinggiran sungai adalah aset berharga yang tidak ditutup. Banyak contoh menunjukkan bagaimana tepi sungai bisa menjadi objek menarik, baik secara ekonomi maupun pariwisata.

Pasar Angso duo yang dulu begitu bersih dan nyaman kini tak bisa lagi kita nikmati. Sebelum pembangunan "merajalela" pasar tradisional terbesar di Jambi itu juga menjadi pusat perekonomian warga seluruh Provinsi Jambi. warga dari Tungkal, Batanghari, Sabak dan daerah lain menjadikan pelabuhan Angso Duo pusat persinggahannya.

Di seberang sungai, Olak Kemang menjadi pelabuhan penghubung. Warga dari Muarojambi dan daerah lain di seberang sungai menjadikan pelabuhan Olak Kemang tempat transit sebelum berekonomi di Angso Duo. Pelabuhan Olak Kemang dulu adalah tempat paling ramai di Jambi. Sebab pelabuhan itu menjadi transit para pedagang dan pembeli dari dan ke Kota Jambi.

Suasana Pasar Angso Duo dulu yang sangat asri dan langsung terhubung ke sungai menjadikan kehidupan banyak berlangsung di sungai. Sampah-sampah dari pasar pun lebih banyak organik. Alhasil, justru itu (sampah) menjadi makanan bergizi buat penghuni sungai.

Sekarang? Bisa kita lihat sendiri, bagaimana kondisi pasar itu. Setiap pagi hanya kemacetan yang menjadi pemandangan rutin. Belum lagi kalau hujan turun. Becek, bau hingga banjir menjadi santapan warga setiap hari.

Melewati Pasar Angso Duo, jajaran rumah toko (ruko) yang berhimpitan sekarang menambah ruwet kota. Padahal dulu, jalan lebar dan jajaan toko yang rapi membuat kita leluasa berbelanja dan jalan-jalan. Pasar rombeng (lihat gambar) sangat nyaman. Kemacetan pun nyaris tak ada. Sebab selain jumlah penduduk yang masih sedikit, penataan kota juga lebih mudah.

Sudah hukum alam memang manusia bertambah. demikian juga sarana pendukung lainnya. Namun sangat disayangkan jika kemudian itu tidak diikuti dengan perencanaan matang sebuah kota. Hasilnya bisa dilihat sekarang. Pasar hanya ramai ketika pagi hingga siang. Begitu matahari mulai bersembunyi di balik ufuk barat, aktivitas pun nyaris mati.

Malam hari, aktivitas warga berpindah. Murni, Sipin menjadi tujuan warga. Tak heran jika bioskop Murni pun menjadi salah satu tujuan. Bioskop berasitektur lama itu menjadi tempat hiburan warga. Di dua tempat itulah kemudian yang menjadi pusat keramaian warga di malam hari.

Salah satu sejarawan Jambi, Junaidi T Noor mengatakan bahwa salah satu tempat paling bersejarah di Kota Jambi ini adalah bioskop Murni. Di bioskop yang sekarang tidak terlihat itulah lahir pejuang-pejuang yang akhirnya melahirkan daerah otonomi Jambi.

"Di gedung bioskop itu digelar kongres rakyat Jambi,"katanya. ia mengungkapkan bahwa kongres berlangsung 14-18 Juni 1955.

Kongres itu sendiri akhirnya memunculkan wadah perjuangan rakyat Jambi untuk otonomi. "Nama wadah itu adalah Badan kongres Rakyat Djambi (BKRD). Tugasnya adalah mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi daerah otonomi tingkat I provinsi,"bebernya.

Kini, bioskop Murni telah beralih fungsi. Sebuah showroom telah mengganti fungsi gedung bersejarah ini. Semangat pemodal dan letaknya yang strategis membuat Bioskop Murni menjadi lahan bisnis.

Banyak yang belum sadar bahwa di tempat itulah gerakan perjuangan untuk menjadikan Jambi sebagai daerah otonom tingkat I provinsi dilakukan. Tanpa gedung Bioskop Murni itu, memang bisa memilih gedung lain, tapi pilihan ternyata jatuh di Murni.

Kini itu semua bergeser. Malam hari beberapa titik telah menjadi pusat keramaian. Sipin menjadi daerah paling ramai di kota ini. Seiring waktu, tempat itu terus meluas. Kawasan Mayang, Kotabaru turut menambah panjang daftar tempat warga berbelanja malam hari.

Yang paling memungkinkan memang pengembangan kota adalah menuju terminal Simpang Rimbo. Selain masih sepi, ke arah sanalah pengembangan kota yang paling memungkinkan. Sedangkan di Jambi Selatan, dominasi pergudangan bakal sulit digeser.

Apalagi rencana perluasan Bandara Sulthan Thaha yang menurut kabar bakal menutup jalan turut memperpendek pengembangan kota ke arah sana. Kenyamanan warga di kawasan Sipin hingga Kenali Besar dalam waktu dekat akan terusik pembangunan.

Sekarang saja sudah bisa kita lihat bagaimana susahnya melintasi daerah itu setelah maghrib. Pemkot pun seakan bergeming dengan keadaan ini. Tidak ada upaya pengalihan arus lalu lintas atau pembuatan jalan alternatif agar warga nyaman menikmati kota.

Pusat ekonomi di Angso Duo (Pasar), pusat pemerintahan di Telanaipura, dan tetap membiarkan bantaran sungai Batanghari tak tertutup bangunan, pasti membuat kota ini lebih nyaman. Dulu itu semua masih ada. Pinggiran sungai yang lapang bisa menjadi lahan parkir tak terbatas buat pengunjung pasar. Belum lagi pemandangannya yang indah ada di pinggiran sungai terpanjang di Sumatera itu.

Lebih masuk ke dalam kota, keteraturan penataan titik-titik keramaian membuat kenyamanan makin tinggi. Jalan Gatot Subroto pun lebih enak. Bangunan Hok Tong yang kini tak terawat juga bisa menjadi ikon kota. Namun kini keagungan sejarah itu telah tertutup. Bangunan perkantoran menyelimuti simbol sejarah kota itu. Belum lagi aktivitas warga yang menutup mata untuk sekadar melirik bangunan tua itu.

Sungai Batanghari sebagai kebanggaan Jambi kini tak "terlihat" lagi. Begitu juga dengan Pasar angso Duo yang sama sekali tidak lagi memperlihatkan pernah menjadi pusat perkonomian Tanah Pilih Pesako Betuah ini. Bangunan-bangunan tua seperti Hok Tong, dan bangunan yang kini menjadi kantor Bank Mandiri di Pasar juga tak nampak lagi.

Terminal Rawasari yang dulu menjadi salah satu tempat tentara Indonesia mempertahankan kota Jambi kini tak terawat dan terbengkalai. Menara air di Jelutung juga kini tak tahu lagi bakal difungsikan sebagai apa. padahal kalau dikelola dengan baik, tentu akan banyak memberi maslahat kepada warga.

Demikian juga dengan Lapangan Benteng di sebelah Puskesmas Putri Ayu. Tempat pengibaran bendera Merah Putih pada perang kemerdekaan itu kini sekadar jadi monumen.

Masih banyak tempat yang menjadi ikon sejarah Kota Jambi sekaligus penanda betapa rapi penataan kota waktu itu. Kini itu semua tinggal kenangan. Banyak sudah generasi pemimpin daerah ini berganti, namun tak juga ada perbaikan signifikan. Apalagi sekarang pengembangan kota cenderung stagnan alias berjalan di tempat.

Tidak bisa kita temukan inovasi-inovasi cerdas yang bisa membuat kota ini lebih nyaman. Public space atau tempat warga melakukan aktivitas sama sekali tidak ada. Semua tersebar tak beraturan. Wacana menjadikan kota ini sebagai kota ramah anak seperti yang pernah dirintis Walikota Arifien Manap tinggal wacana. Jadi, selamat menikmati kota tanpa konsep ini.

PLTA KERINCI BAKAL DI LANJUTKAN

Berita Kerinci 2011, Jambi Suplus Energi

BERKUNJUNG : Dirut PLN Dahlan Iskan saat berkunjung ke pembangkit listrik di Selincah, Kota Jambi kemarin.

JAMBI - Jika tak ada aral melintang, tahun depan, Jambi sudah surplus energi listrik. Ini menyusul dengan dibangunnya beberapa pembangkit.

Diantaranya, penambahan pembangkit di Selincah hingga 2013 mendatang. Sehingga pembangkit di Selincah ini bisa menghasilkan energi listrik sebesar 190 MW.

‘’Ini tentu jumlah yang cukup besar, lokasi ini akan jadi lokasi elit,’’ terang Dirut PLN, Dahlan Iskan kemarin.

Dengan daya 190 MW sebutnya, kebutuhan listrik untuk Jambi akan tercukupi. Karena kebutuhan saat ini hanya 95 MW. Saat beban puncak mencapai 125 MW.

‘’Saat ini, pembangkit Selincah bisa menghasilkan 80 MW. Kedepan akan kita tambah pembangkit 20 MW lagi, saat ini sedang tender,’’ terangnya.

Dikatanya, jika nantinya pembangkit Selincah 20 MW ini selesai dibangun, berarti di Selincah bisa menghasilkan energi listrik sebesar 100 MW. Ditambah lagi pada Juni 2011 akan dibangun satu pembangkit lagi sebesar 60 MW. ‘’Itu berarti pembangkit Selincah bisa menghasil 160 MW. Mesin pembangkit yang baru ini nanti juga akan dimanfaatkan untuk mendidihkan air. Uap air tersebut kita harapkan bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik 30 MW, maka jadilah listrik Selincah berkapasitas 190 MW,’’ tuturnya.

Sementara itu, sekitar November tahun ini, nasib PLTA Kerinci ditentukan. Apakah tetap akan dibangun oleh PT Bukaka Teknik Utama, atau dibangun oleh PLN. ''Jadi perusahaan milik pak Jusuf Kalla (kontraktor PLTA Kerinci, red) tersebut, akan presentasi ke saya bulan November mendatang. Disanalah kita akan kaji kelayakannya untuk membangun PLTA Kerinci tersebut,'' tutur Dirut PLN, Dahlan Iskan kemarin.

Sampai sejauh ini kata Dahlan, pihak PT Bukaka tetap serius dan berkomitmen untuk membangun PLTA Kerinci tersebut. Apabila usai presentasi nanti, lanjutnya, PLN memutuskan bahwa Bukaka tidak siap, maka selaku Dirut PLN, Dahlan akan menyarankan ke Pemda untuk mencabut izin pembangunan PLTA Kerinci ini ke Bukaka. ''Dan kita siap membangun PLTA tersebut,'' tegasnya.

Apabila pihak PLN yang membangun PLTA tersebut, katanya, maka nanti akan digunakan untuk menutupi kekurangan daya saat beban puncak dari pukul 17.00-21.00 WIB. Tetapi, jika PT Bukaka yang membangun, dirinya sendiri tidak bisa menerangkan akan dikemenakan energi listrik itu nantinya.

''Saat ini posisi PLTA Kerinci belum tentu akan diapakan. Karena pemegang izinnya adalah PT Bukaka,'' tukasnya.

Kedepan, dia menyebutkan, Jambi ini akan surplus energi listrik. Ini katanya, tercukupi dengan pembangunan beberapa pembangkit listrik. Untuk pembangkit di Selincah saja katanya, kedepan akan bisa menyuplai sebanyak 190 MW. ''Sedangkan kebutuhan listrik Jambi saja 95 MW,'' ucapnya.

Saat kunjungan ke PLN Cabang Jambi, Dahlan Iskan juga menyampaikan, untuk tahun 2010 ini, pihaknya akan memenuhi kebutuhan energi listrik. Akhir 2010 akan menambah daya energi listrik seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat. Kemudian akhir 2010 ini, juga akan menuntaskan daftar tunggu pemasangan sambungan baru PLN. ‘’Itu untuk bagi yang sambungannya hanya membutuhkan beberapa tiang saja. Artinya infrastrukturnya sudah siap,'' tuturnya.

Dia mengatakan pada tahun 2011, awal akan menambah kapasitas listrik. Sedangkan akhir 2011 akan mengurangi pemakaian BBM. Sedangkan pada tahun 2012 menghapus semua pemakaian BBM. ''Nanti untuk urusan itu (keuangan, red), akan sampai juga ke sana, cuma sekarang ini kita fokus ke ini dulu,'' terangnya.

Terkait dengan usulan PLN Jambi yang akan naik status menjadi Kantor Wilayah, dirinya mengatakan itu tidak bisa dilakukan. Dengan naiknya jadi kantor wilayah sebutnya, organisasi PLN demikian gemuk. Sehingga uang PLN hanya akan dihabiskan untuk membayar gaji pegawai saja.

''Untuk apa jadi wilayah, kalau kita mencukupi kebutuhan listrik kok. Yang dibutuhkan masyarakat itu kan, listrik cukup, kalau padam cepat hidup, kalau bayar tidak antre. Itu yang harus kita penuhi,'' tandasnya.

PRODUK KADALUARSA BEREDAR LUAS DI KERINCI MASYARAKAT HARUS HATI-HATI

Berita Kerinci Produk Kedaluarsa Masih Beredar

Belasan Sampel Diamankan Tim Gabungan

KEDALUARSA: Hati-hati membeli makanan-minuman di Kota Sungaipenuh, sebab produk kedaluarsa masih banyak beredar. Belasan sample diamankan tim gabungan.

SUNGAIPENUH - Hingga saat ini produk makanan dan minuman kedaluarsa masih terus beredar di toko-toko di Kota Sungaipenuh. Jumlahnya pun bukan sedikit, tapi ada belasan bahkan puluhan merek.

Ini terbukti dari pengawasan terhadap perderaran barang dan jasa yang dilakukan tim gabungan Dinas Perindag dan Bagian Ekobang Pemkot SUngaipenuh, Penyidik Perlindungan Konsumen, serta Polres Kerinci. Hasilnya, ditemukan berbagai merek produk kedaluarsa yang masih dipajang dijual bebas.

Tim gabungan sejak 12 Oktober kemarin menyisir tiap toko atau pedagang pengecer di Kota Sngaipenuh. Tiap produk makanan dan minuman dicek satu per satu. Setidaknya tim berhasil mengambil sample belasan produk, yang semestinya tidak dijual lagi kepada masyarakat atau konsumen.

Produk yang diambil sampelnya lantaran sudah habis masa ekspayernya, meliputi susu bubuk Promina, Lactamil, Anlene, dan SGM. sarden Asahi, permen karet Indomil, Koko Drink, Karaktindeng, Indomei, Pop Mie, Milkuat, susu cap Enak, dan minuman tak bermerek lainnya yang juga ikut disita sebagai barang bukti.

‘’Yang kita amankan baru sample. Kita menduga masih banyak produk yang habis masa kedaluarsanya masih dipajangkan di toko. Kebetulan sasaran kita kemarin adalah pengecer,” terang Kadis Perindag Sungaipenuh, Amrizal Manan, melalui Kabid Perindag, H Suharyo.

Jangan salah, tegasnya, bukan produknya yang dilarang beredar, tetapi masa kedaluarsanya yang sudah habis masih ditemukan dijual oleh pemilik toko. ‘’Produknya tidak salah, tapi masa berlakunya sudah habis,” tegasnya.

Kegiatan seperti ini sebut Sudaryo, akan rutin dilaksanakan sebab tidak tertutup kemungkinan masih banyak beredar di toko-toko di Sungaipenuh.

‘’Hampir di tiap kecamatan kita temukan produk kedaluarsa masih dijual. Seperti tadi di Rawang dan Pesisir Bukit. Kita akan jelajahi hingga ke kecamatan lainnya di Kota Sungaipenuh ini,” ujarnya.

2010 ini, menurut Sudaryo, pihaknya masih fokus pada pembinaan atau sebatas peringatan atau teguran terhadap toko, belum sampai pada upaya hukum. ‘’Tapi kalau masih kita temukan berulang, maka kita akan proses sesuai aturan yang berlaku,’’ ucapnya.

Hal senana ditambahkan Asmidar, PPNS Perlindungan Konsumen, yang ikut serta dalam tim gabungan. Diakuinya, selain produk kedaluarsa, pihaknya juga menemukan tata cara penempatan produk yang tidak sesuai. ‘’Seharusnya bahan makanan dan minuman diatur dan ditempatkan sesama jenis makanan dan minuman, bukan diletakkan bersamaan dengan bahan beracun seperti obat anti nyamuk dan lainnya. Itu yang kita lihat di lapangan tadi. Kita sudah sarankan ke pemilik toko, sebab itu beresiko terhadap penggunanya atau konsumen,’’ jelasnya.

Asmidar mengatakan, teguran baik secara lisan dan tertulis sudah disampaikan. “Nanti jika kita masih menemukan produk kedaluarsa dijual, kita akan proses secara hukum,” tandasnya.

MANTAN BUPATI KERINCI FAUZI SI'IN AKAN DI PERIKSA KEMBALI OLEH KAJARI

Berita Kerinci

RADARJAMBI - Penanganan kasus dugaan korupsi dana APBD Kerinci tahun 2008 senilai Rp 3,9 miliar, masih terus berlanjut. Saat ini, penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi yang menangani kasus ini, tengah berupaya untuk merampungkan berkas.

Guna merampungkan berkas pemeriksaan tersebut, beberapa waktu belakangan ini, penyidik kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, untuk menambah keterangan. Bahkan mantan Bupati Kerinci, Fauzi Siin, yang merupakan salah seorang tersangka dalam kasus ini, juga kembali akan diperiksa.

Hal ini dikatakan Ramli Taha, SH, penasehat hukum Fauzi Siin, saat dikonfirmasi koran ini di Kejati Jambi kemarin (14/10). Dikatakannya, ia kemarin telah menemui pihak Kejati Jambi, untuk menanyakan sampai sejauh mana penanganan kasus tersebut.

"Saat ini penyidik tengah merampungkan pemberkasan. Terkait hal itu, penyidik masih akan melakukan sejumlah pemeriksaan, salah satunya terhadap klien kita (Fauzi Siin, red)," jelas Ramli.

Hanya saja Ramli tidak bisa memastikan kapan pemeriksaan tersebut akan dilakukan. Kepada koran ini ia hanya mengatakan, jika pemeriksaan terhadap kliennya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. "Mengenai jadwalnya, itu tergantung penyidik," katanya.

Bahkan Ramli menambahkan, pihaknya justru mendorong agar penyidik segera menuntaskan penanganan kasus ini. Menurut Ramli, pihaknya meminta agar penanganan kasusnya segera dituntaskan, agar tidak menimbulkan kesan-kesan negatif ditengah masyarakat, apalagi belakangan ini sering terjadi aksi demo yang salah satunya mempertanyakan penanganan kasus ini.

"Kita berharap kasusnya segera dituntaskan, dan ditingkatkan ke pengadilan. Kalau memang penyidik masih akan melakukan pemeriksaan lagi, maka kita selaku penasehat hukum siap menghadirkan beliau (Fauzi Siin, red)" bebernya.

Ditanyakan mengenai upaya untuk menjaminkan pengembalian kerugian negara, Ramli mengatakan pihaknya telah menyiapkan hal tersebut. Dikatakannya, jaminan yang akan diberikan bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan jaminan aset. "Jika nantinya setelah di persidangan majelis hakim menyatakan terbukti bersalah, maka jaminan aset tersebut tinggal dilelang untuk membayarkan kerugian negara," pungkasnya.

Selain Fauzi Siin, dalam kasus ini penyidik Kejati Jambi juga telah menetapkan Syamsurizal, mantan bendahara pengeluaran Setda Kabupaten Kerinci, dan juga Sukur Kelabrajo (SKB), selaku amntan kuasa pengguna anggaran, sebagai dua orang tersangka lainnya dalam kasus ini. Belum lama ini, penyidik juga telah melakukan pemeriksan lanjutan terhadap Syamsuriza, guna melengkapi keterangannya. Sedangkan SKB, saat ini ditahan di Rutan Sungaipenuh, karena divonis bersalam dalam kasus bantuan sosial (Bansos) Kabupaten Kerinci.