Laman

Rabu, 09 Februari 2011

KINCAI LEGEND

BERITA KERINCI
: panggilan untuk masyarakat Kerinci.

Kata Kerinci pertama kali dikenal pada awal tahun Masehi. Kata “Kerinci” diinterpretasikan pada banyak teori, baik yang dihasilkan melalui penelitian hingga cerita yang berkembang di masyarakat yang tidak memiliki argumen yang jelas. Teori-toeri berikut menjelaskan arti kata Kerinci:
  1. Keadaan wilayah Kerinci yang dibatasi oleh Bukit Barisan, hutan yang lebat, medan yang berat dan binatang buas, membuat anggapan orang terhadap Kerinci sebagai daerah yang tertutup, sehingga Kerinci dikiaskan dari arti kata 'Kunci.'
  2. Bila ditinjau dari segi bahasa, Kerinci berasal dari kata “kerin” dan “ci”. Bahasa Austronesia yang masuk ke India (Sanskerta) kata “krin/kerin” atau “khin” berarti hulu, sedang kata “ci” atau “cai” berarti sungai, sehingga Krinci atau Kerinci mengandung arti hulu sungai, bila dilihat dari letak Kerinci yang berada di daerah pegunungan dan merupakan hulu-hulu sungai yang mencakup Sungai Batang Merangin, Sungai Batang Asai, dan lainnya.
  3. Mc Kinnon (1992) menyebutkan bahwa kata Kerinci diduga berasal dari kata “Kurinci” (bahasa Tamil) yang berati sebuah daerah pegunungan, dengan alasan orang India dari suku bangsa Tamil (Hindu) pada awal abad pertama Masehi telah berhubungan dengan penduduk yang berdiam di pedalaman dan disepanjang Pantai Barat dan Timur Sumatra yang saat itu tidak jauh dari Kerinci. Dalam perniagaan, bangsa Tamil memanggil orang-orang dari dataran tinggi pegunungan dengan sapaan Kurinci.
Kondisi alam Kerinci menyebabkan daerah ini dikelompokkan menjadi Kerinci Rendah dan Kerinci Tinggi. Kerinci Rendah berada pada bagian timur pegunungan Bukit Barisan (sekarang Kabupaten Merangin), sedangkan Kerinci Tinggi yang sekarang Kabupaten Kerinci merupakan daerah-daerah yang berada pada bagian barat pegunungan Bukit Barisan

KEPALA DAERAH YANG MENERIMA CPNS DENGAN SOGOKAN AKAN SEGERA DI KPK KAN

BERITA KERINCI




KPK Garap Kasus Pemerasan CPNS

Rabu, 9 Februari 2011 | 21:28 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap juga membidik kasus-kasus terkait korupsi atau pemerasan dalam proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia. KPK menjadikan penerimaan CPNS ini sebagai fokus untuk kajian sistem untuk disebarluaskan pada masyarakat.

"Untuk penerimaan CPNS tahun ini menjadi fokus KPK untuk dijadikan kajian sistem dan disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila ada yang diperas gara-gara rekrutmen CPNS silahkan dilaporkan ke KPK maka akan kita pantau," ungkap wakil ketua KPK, M. Jasin, Rabu (09/02/2011).

Menurut Jasin, saat ini sudah ada pihak-pihak penyelenggara negara yang melaporkan hal tersebut. Namun, Jasin tidak membeberkan instansi dan lokasi yang dimaksudkannya. "Daerah dan pusatlah yang banyak," jawabnya singkat.

Hasil kajian sistem, lanjut Jasin, mengacu secara nasional dan kasus-kasus yang menjadi target yang ditangani KPK tidak termasuk dalam fokus kajian sistem. KPK juga melakukan sisi penindakkan terhadap kasus dalam penerimaan CPNS tersebut. Jasin menyebut sudah ada beberapa kasus yang masuk penindakan tapi masih dirahasiakan.

JEMBATAN SELAT SUNDA SIAP DI BANGUN

BERITA KERINCI

 

Jembatan Selat Sunda
Siapa Bangun Jembatan Selat Sunda?
Jembatan selat Sunda akan dibangun oleh sebuah konsorsium yang melibatkan berbagai pihak.

Jembatan Selat Sunda (PT Bangungraha Sejahtera Mulia )


Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) akan dikerjakan badan baru yang dibentuk oleh pemerintah, yaitu Badan Usaha Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda. Badan itu terdiri dari konsorsium berbagai pihak yang akan mengerjakan proyek senilai US$15 miliar atau Rp135 triliun.

"Pada 2011 ini, semua hal yang terkait pembentukan badan kawasan sudah harus selesai, dibentuk Badan Usaha Kawasan Strategis Infrastruktur Jembatan Selat Sunda," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai Rapat Koordinasi di kantornya, Jakarta, Selasa 11 Januari 2011.

Menurut Hatta, badan usaha ini adalah semacam konsorsium yang berisi lembaga-lembaga seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten dan BUMD Lampung, BUMN serta mitra-mitra yang mungkin diundang untuk membantu pembangunan proyek tersebut.

Disamping badan usaha tersebut, pemerintah juga bakal membentuk badan pelaksana yang dipegang oleh pemerintah. Di atas semua badan tersebut akan dibentuk sebuah dewan yang akan mengurus kebijakan menyangkut pembangunan jembatan tersebut.

Hatta mengatakan, sampai saat ini pembangunan JSS diharapkan dilakukan melalui mekanisme kerjasama swasta dan pemerintah (Public-Private Partnership-PPP). Namun, penekanan dari pelaksana pembangunan tersebut akan dititikberatkan pada BUMN atau BUMD.

"Kalau APBN tidak kuat, besar sekali. Itu semua dilakukan badan usaha. Badan pelaksana lebih ke regulasi," katanya.

Pada bagian lain, Hatta mengatakan draft peraturan presiden (Perpres)
pembentukan dewan dan badan pelaksanaan akan segera dikeluarkan presiden dalam seminggu mendatang.

"(Jika) semua selesai, maka Pemda Lampung dan Banten sebagai inisiator segera membentuk konosorsium dengan BUMD, BUMN, dan mitra strategis," katanya.



Baja Domestik Cukup Bangun Jembatan Sunda
Kebutuhan baja akan dipenuhi PT Krakatau Steel Tbk dan industri baja lain.

Jembatan Selat Sunda

Menteri Perindustrian MS Hidayat optimistis industri baja dalam negeri memenuhi pembangunan Jembatan Selat Sunda. Kebutuhan baja akan dipenuhi PT Krakatau Steel Tbk dan industri baja lain.

Menurut MS Hidayat, kebutuhan baja jembatan Selat Sunda belum dihitung secara tuntas, karena seluruh desain dan penghitungannya belum selesai.  Jika pembangunannya dimulai 10 tahun lagi, ia memperkirakan industri baja nasional sudah cukup.

Saat ini, Hidayat mengaku kebutuhan baja nasional mendekati 10 juta ton per tahun, sedangkan industri dalam negeri hanya mampu menyumbang empat juta ton.
Dia memperkirakan, kekurangan itu bisa dipasok dari Krakatau Steel dan Posco yang bisa menghasilkan tiga juta ton lagi dalam tiga tahun ke depan.
"Ada investasi dari China juga mau masuk, kami lagi panggil mereka untuk masuk. Mencukupilah dalam lima tahun," kata Hidayat.

Seperti diketahui, rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda dipastikan bakal membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar sebagai bahan dasar  konstruksi jembatan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan baja itu diperlukan industri baja baru.

Berdasarkan studi awal PT Bangungraha Sejahtera Mulia, Jembatan Selat Sunda akan terdiri dari lima seksi. Seksi dua dan empat masing-masing berupa jembatan ultra panjang dengan panjang bentang utama 2.200 meter.
Seksi satu, tiga dan lima berupa rangkaian jembatan kantilever seimbang (series of balanced cantilever bridges) dengan panjang bentang tipikal masing-masing 200 meter.

Tinggi jembatan untuk tiang tertinggi sepanjang 400 meter. Jembatan itu terdiri dari 108 buah jembatan kecil/kantilever. Semua bahan itu terbuat dari baja.

Untuk memenuhinya, menurut Direktur Utama PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) Agung Prabowo, kapasitas produksi baja di Indonesia yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan JSS.

"Kita perlu industri baja baru. Bahkan, pada saat jembatan dibangun, seharusnya pabrik baja baru sudah ada," ujarnya kepada .


Krakatau Steel Siap Pasok Baja Jembatan Sunda
Keuntungannya, lokasi KS dekat dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Jembatan Selat Sunda

PT Krakatau Steel siap memasok kebutuhan baja terkait rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Kebutuhan JSS terhadap baja sangat besar dan diperkirakan tidak cukup dipenuhi dari industri dalam negeri.

Menurut Direktur Pemasaran Krakatau Steel Irvan Hakim, kesiapan itu dikarenakan lokasi pabrik Krakatau Steel cukup dekat dengan kawasan pembangunan jembatan.

Bahkan, kata dia, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi hingga 300 ribu ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra tersebut.

"Apalagi bangun jembatan tidak hanya satu tahun, kami siap untuk itu," kata dia di Jakarta, Rabu, 8 Desember 2010.

Perseroan belum dapat memastikan berapa kebutuhan baja untuk JSS. Kebutuhan Rp100 triliun yang disampaikan selama ini masih dinilai kasar.
"Kami menunggu hasil finalnya dulu," tambahnya.

Seperti diketahui, rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dipastikan bakal membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar sebagai bahan dasar konstruksi jembatan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan baja itu diperlukan industri baja baru.

Berdasarkan studi awal PT Bangungraha Sejahtera Mulia, JSS akan terdiri dari lima seksi. Seksi dua dan empat masing-masing berupa jembatan ultra panjang dengan panjang bentang utama 2.200 meter. Seksi satu, tiga dan lima berupa rangkaian jembatan kantilever seimbang (series of balanced cantilever bridges) dengan panjang bentang tipikal masing-masing 200 meter.

Tinggi jembatan untuk tiang tertinggi sepanjang 400 meter. Jembatan itu terdiri dari 108 buah jembatan kecil/kantilever. Semua bahan itu terbuat dari baja.


Dana Siapa Bangun Jembatan Selat Sunda?
Jika sudah terwujud, sumber pendapatan jembatan Selat Sunda bukan hanya dari jalan tol.


Jembat Selat Sunda

Biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang membutuhkan dana minimal Rp100 triliun tak bisa ditutup jika hanya mengandalkan tarif tol. Namun diperlukan juga semacam sumber pembiayaan lain.

"Dari hasil Pra Feasibility Study kita memperoleh hasil dengan nilai investasi US$10 miliar, itu tidak bisa dikembalikan semata-mata hanya mengandalkan tarif tol saja," kata Direktur Utama PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) Agung Prabowo, kepada VIVAnews.

Rencananya, jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra ini akan dibangun mulai 2013-2014. Dperkirakan pada 2020, pembangunan salah satu jembatan terpanjang ini sudah tuntas.

Dia mempunyai ide, bisa menggunakan konsep memadukan pembangunan kawasan. Hal itu dikarenakan pembangunan infrastruktur selalu akan memicu pertumbuhan ekonomi. Jika hal itu diatur dengan baik maka akan menambah keuntungna untuk ikut serta dalam pembiayaan investasi ini.

Agung mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan pembangunan area yang ditawarkan ke investor. Konsepnya, "bukan membangun jembatan tapi membangun kawasan. "Di dalam kawasan itu ada Jembatan Selat Sunda, nah satu paket itu kita racik sama-sama untuk menarik sebanyak mungkin bahwa investasi ini sangat menarik," katanya.

Dia mencontohkan untuk pengembangan pariwisata, komersial, industri, semacam kawasan khusus yang mandiri. Pihak swasta diberikan semacam konsesi untuk mengelola wilayah yang telah ditawarkan,"Misalnya itu build operation transfer, jadi setelah BEP tercapai, akan kembali ke pemerintah" katanya.

Sementara untuk pendanaan lain, banyak perusahaan yang berkepentingan seperti Perusahaan Listrik Negara, Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia akan tertarik untuk berkolaborasi. "Kalau kita dengar BUMN merupakan kerja bareng dengan BUMN, BUMD ini sangat terbuka sekali," ujarnya.


Jembatan Selat Sunda Butuh Industri Baja Baru
Pasokan baja yang ada belum mampu mencukupi kebutuhan Jembatan Selat Sunda.

Jembatan Selat Sunda

Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dipastikan bakal membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar sebagai bahan dasar konstruksi jembatan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan baja itu diperlukan industri baja baru.

Berdasarkan studi awal PT Bangungraha Sejahtera Mulia, JSS akan terdiri dari lima seksi. Seksi dua dan empat masing-masing berupa jembatan ultra panjang dengan panjang bentang utama 2.200 meter. Seksi satu, tiga dan lima berupa rangkaian jembatan kantilever seimbang (series of balanced cantilever bridges) dengan panjang bentang tipikal masing-masing 200 meter.

Tinggi jembatan untuk tiang tertinggi sepanjang 400 meter. Jembatan itu terdiri dari 108 buah jembatan kecil/kantilever. Semua bahan itu terbuat dari baja.

Untuk memenuhinya, menurut Direktur Utama PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) Agung Prabowo, kapasitas produksi baja di Indonesia yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan JSS.

"Kita perlu industri baja baru. Bahkan, pada saat jembatan dibangun, seharusnya pabrik baja baru sudah ada," ujarnya kepada VIVAnews.

Dia mengharapkan pemerintah mengantisipasi hal ini, sehingga pada saat pembangunan kebutuhan itu sudah tersedia.

Karena itu, dia menyambut baik masuknya perusahaan asal Korea, Posco ke Krakatau Steel. "Semoga ini bisa mengantisipasi kebutuhan karena akan menambah kapasitas baja," katanya.

Agung berharap pembangunan jembatan yang akan menjadi ikon Indonesia ini benar-benar berasal dari dalam negeri. Sebisa mungkin pembangunan itu tidak mengimpor bahan baku yang dibutuhkan. Namun jika memang nantinya tidak ada pasokan langkah impor mau tidak mau harus ditempuh.

"Kami ingin kalau nanti jangan sampai impor. Supaya ini nilai tambahnya benar-benar diserap dari sini. Oleh karena itu jembatan ini seharusnya dipikirkan lebih luas, bagaimana pemerintah menyiapkan ini," tambahnya.


Konstruksi Tahan Gempa Jembatan Selat Sunda
pemrakarsa jembatan tersebut menyiapkan desain agar bangunan ini tahan gempa.

Pembangunan konstruksi Jembatan Selat Sunda (JSS) akan dirancang tahan gempa hingga 9 Scala Richter. Harapan tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Lalu bagaimana rancangan jembatan tahan gempa yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra ini?

Direktur Utama PT Bangungraha Sejahtera Mulia Agung Prabowo, pemrakarsa Jembatan Selat Sunda menjelaskan soal konstruksi jembatan anti gempa tersebut. Bangungraha adalah unit usaha yang terkait Grup Artha Graha milik pengusaha Tomy Winata.

"Bagian bangunan yang dirancang anti gempa terletak pada bagian tiang yang paling tinggi. Tiang tersebut terbuat dari baja," ujar Agung.

Dalam pembangunan itu, akan dibuat model di laboratorium yang juga diberi goncangan seperti gempa."Nanti kita akan beri beban misalnya berapa skala richter. Akan ada instrumen yang mencatat struktur itu sampai seberapa besar terjadi deformasi," ujarnya kepada VIVAnews.

Pengukuran itu untuk mengetahui sampai berapa besar kekuatan goncangan yang menyebabkan jembatan bisa patah. Metode itu juga dilakukan untuk menguji kekuatan angin.

Menurut Agung, sebagai negara dengan risiko gempa, yang penting adalah bagaimana hidup bersama gempa. Seperti di Jepang, bangunannya tahan gempa seperti gedung dan jembatan. "Untuk itu pentingnya teknologi yang memungkinkan untuk itu," ujarnya.

Kawasan selat Sunda selama ini dianggap sebagai wilayah rawan gempa. Selain tak jauh dari gunung Krakatau, kawasan ini juga berada dekat dengan patahan atau sesar aktif selat Sunda. Di wilayah ini sering terjadi gempa dengan kekuatan rata-rata 5 - 7 SR.

Berdasarkan catatan sejarah, pada 27 Agustus 1883, pernah terjadi gempa besar akibat letusan Gunung Krakatau yang memicu tsunami 35 meter dan menewaskan 36 ribu jiwa di Jawa bagian barat, dan sebelah selatan Sumatera.

Tetapi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Surono pernah menegaskan aktivitas Anak Gunung Krakatau tidak akan membahayakan Jembatan Selat Sunda. Intensitas Krakatau selama 10 tahun terakhir selalu aktif sehingga tidak menyimpan potensi letusan yang dahsyat.

"Gunung api di Jawa lebih galak dibandingkan Sumatera, dan selat Sunda merupakan tempat transisi," kata dia.

Surono memprediksi, dalam kurun waktu 200 tahun ke depan Anak Gunung Krakatau tidak akan meletus dahsyat, sehingga tidak akan mengganggu pembangunan dan aktivitas jembatan. Krakatau, menurut dia, memiliki periodesasi letusan dahsyat selama 1500 tahun. "Letusan dahsyat terakhir 1883," ujar Surono.

MERAMPAS HARTA MILIK PEJABAT YANG KORUPSI

BERITA KERINCI

Lawan Korupsi
Rampas Harta Ilegal Pejabat Negara!
Senin, 24 Mei 2010 | 22:53 WIB




Anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa.

  Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) mendorong segera diterbitkannya peraturan pembuktian terbalik pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Dengan peraturan ini, kekayaan pejabat negara bisa dirampas oleh negara sepanjang ia tidak bisa membuktikan asal-usul kekayaannya.

“Jadi, apabila tidak bisa dibuktikan harta-harta itu didapat dengan cara yang legal maka negara dapat merampas,” kata anggota Satgas PMH Mas Achmad Santosa seusai diskusi di Gedung Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Jakarta, Senin (24/5/2010).

Menurut pria yang akrab dipanggil Ota ini, sistem pembuktian terbalik pada harta kekayaan diberlakukan tanpa harus ada tindak pidana yang disangkakan pada penyelenggara negara. “Non conviction make,” ujar Ota.

Untuk mewujudkan sistem ini, Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme harus segera direvisi karena undang-undang ini yang mengatur tentang sistem pelaporan harta kekayaan.

Sesuai tertuang dalam undang-undang ini, setiap penyelenggara negara wajib untuk melaporkan harta kekayaan saat memulai dan mengakhiri jabatan. Namun, tidak ada sanksi bagi penyelenggara negara yang menolak untuk melaporkan harta. Selain itu, tidak ada aturan apabila laporan yang disetor ke KPK adalah palsu.

Ota menjelaskan, sistem pembuktian terbalik pada harta kekayaan pejabat negara telah diberlakukan di banyak negara. Maka, Indonesia bisa mencontoh atau mengadopsi sistim serupa yang telah berjalan di negara atau konsep Asset and Income Declaration yang dicanangkan oleh United Nations Convention Against Corruption. “Akan efektif karena di negara-negara lain telah diterapkan,” tandasnya.

Pengamat hukum dari Universitas Trisakti, Bambang Widjojanto, menyatakan, Indonesia memang memerlukan sistem ini untuk memberantas korupsi dan mafia hukum.

Menurut tim pengacara Bibit dan Chandra ini, sistem ini bisa berjalan apabila Indonesia telah memberlakukan single identity number (SIN). Dengan demikian, tidak ada kerancuan dalam identitas dan penelurusan kepemilikan sebuah harta kekayaan.

“Kalau targetnya memberantas mafia hukum untuk jangka pendek, SIN ini bisa diterapkan pada kalangan yang rentan terhadap mafia hukum, misalnya diberlakukan untuk penegak hukum, pegawai pajak atau pengacara,” ujar Bambang.

KPK juga harus menyempurnakan formulir LHKPN sehingga tidak ada kerancuan tentang nilai harta. Selain itu, KPK harus membentuk sistem pengaduan yang tepat. “Misalnya nilai rumah yang dipakai apakah nilai pasaran atau NJOP (nilai jual obyek pajak),” terangnya.

Bambang menyatakan bahwa pemberlakuan sistem ini akan membuka masalah baru, yaitu setiap orang bisa menuduh orang lain mendapatkan harta dengan cara korupsi. “Apalagi polisi kita belum bersih nanti malah menjadi peluang markus,” ucapnya.

Sistem ini membutuhkan peran serta dan dukungan dari masyarakat dalam melaporkan harta kekayaan pajabat yang didapat secara ilegal. Apabila tidak ada perlindungan, masyarakat akan enggan untuk melaporkan karena rentan dikriminalisasi. “Jadi, harus dibentuk sistem pengaduan yang tidak memudahkan seseorang untuk menuduh sekaligus melindungi whistle blower,” pintanya.

Menanggapi usulan ini, Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa KPK mendukung usulan Satgas itu. Bahkan, KPK sempat mewacanakan hal yang sama beberapa waktu sebelumnya. "Itu adalah bagian dari situ juga. KPK sangat mendukung. Saya kira itu sangat efektif. Apalagi LHKPN itu, tidak ada sanksi pidananya," ujar Johan.

Awasi Kewajaran Harta Pejabat

Pelaporan harta kekayaan pejabat penting bagi pencegahan korupsi. Dengan melihat laporan sebelum menjabat, bisa dinilai kewajaran harta pejabat tersebut selama dan setelah menduduki jabatan tersebut.

Koordinator Tasik Corruption Watch Dadih Abdulhadi mengatakan hal itu terkait dengan pengumuman harta kekayaan calon bupati-wakil bupati Tasikmalaya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat berdasarkan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (9/12).

”Seharusnya setiap tahun publik bisa memantau perkembangan kekayaan pejabat sehingga bisa menilai sendiri apakah wajar atau tidak. Misalnya, dengan gaji sekian juta sebulan, apakah wajar pejabat memiliki kekayaan berlimpah, seperti mobil dan rumah mewah,” tutur Dadih.

Di samping menjadi salah satu instrumen pencegahan korupsi, informasi harta kekayaan pejabat bisa digunakan untuk melihat rekam jejak pejabat itu.

Dadih menilai, harta yang terlalu banyak dan terlalu sedikit sama-sama patut dicurgai. Apabila harta seorang pejabat terlalu banyak, bisa digugat dari mana asalnya dan bagaimana pejabat itu memperolehnya.

”Kalau hartanya terlalu sedikit, dari mana ia memiliki dana untuk membiayai kampanye? Bisa saja pejabat tersebut memiliki ketergantungan pada bantuan finansial pihak lain,” katanya.

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya Deden Nurul Hidayat mengatakan, berdasarkan laporan harta kekayaan dari KPK, bisa dilihat bahwa kandidat bupati dan wakil bupati Tasikmalaya memiliki modal untuk berkompetisi dalam pilkada.

Deden menambahkan, dari delapan pasangan kandidat bupati-wakil bupati Tasikmalaya, beberapa di antaranya, yang berlatar belakang pejabat publik, pernah menjalani pemeriksaan harta kekayaan oleh KPK. Mereka adalah Endang Kusaeni, Achmad Saleh, Harmaen Muchyi Wiratanuningrat, Tachman Iding Husein, Ending Hidayat, dan Asep Achmad Djaelani.

Terkaya

Berdasarkan hasil laporan KPK, Ucu Asep Dani yang berpasangan dengan Achmad Saleh memiliki harta kekayaan terbanyak, yakni Rp 8.505.618.049. Achmad Saleh, pasangannya, memiliki kekayaan Rp 684.132.300.

Kandidat bupati dengan jumlah kekayaan paling sedikit ialah Subarna, yaitu Rp 187.154.000. Pasangan Subarna, Dede T Widarsih, yang merupakan pengusaha angkutan, tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 1.086.906.061.

Adapun kandidat petahana, Endang Hidayat, memiliki kekayaan senilai Rp 4.650.636.256. Calon wakil bupati pasangannya, Asep Achmad Djaelani, yang juga mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, memiliki kekayaan Rp 911.284.085.

Harta kekayaan Uu Ruzhanul Ulum, yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, tercatat Rp 2.332.000.000. Pasangan wakil bupatinya, Ade Sugianto, mempunyai kekayaan Rp 2.125.769.700.

KPK juga memeriksa kekayaan empat pasangan kandidat lain, yaitu Endang Kusaeni (Rp 421.941.942)-Suparman (Rp 1.885.932.000), Endang Hidayat (Rp 527.933.200)-Akhmad Juhana (Rp 252.881.230), Harmaen Wiratanuningrat (Rp 262.561.367)-Tachman Iding Husein (Rp 217.152.592), dan Ade Sumia (Rp 286.211.530)-Nandang Ma’mur (Rp 371.149.840).



TUNISIA
Perang Melawan Rezim Korupsi

Para pejabat polisi pun ikut meneriakkan slogan saat mereka berdemonstrasi di Tunis, Sabtu (22/1). Polisi Tunisia, yang sebelumnya dikenal dengan tindakan kerasnya untuk menerapkan kebijakan represif pemerintahan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali, justru ikut bergabung dengan pengunjuk rasa guna menurunkan Presiden Ben Ali dari jabatannya.

KESAN begitu keluar dari Bandar Udara Internasional Chartage di ibu kota Tunisia, Tunis, suasana kota tampak sepi. Maklum, hari Minggu adalah hari libur bagi warga Tunisia dan umumnya negara-negara Maghrib Arab.

Taksi yang membawa Kompas dari bandar udara ke pusat kota praktis mulus tanpa hambatan. Namun, ketika tiba di Jalan Habib Burguibah yang merupakan jantung kota Tunis, krisis negara mulai dirasakan.

Patroli helikopter terbang rendah berputar-putar di sekitar pusat kota. Tank, kendaraan panser, dan truk militer dengan pasukan siap siaga bertengger di sepanjang Jalan Habib Burguibah.

Para tentara itu dengan senjata lengkap hanya kelihatan angker dari jauh saja. Mereka hanya menonton para pengunjuk rasa yang berjubel di sepanjang Jalan Habib Burguibah. Para tentara itu tampak membiarkan saja para pengunjuk rasa yang berhasil menjatuhkan rezim kuat Ben Ali pada Jumat pekan lalu.

Tak pelak lagi, Jalan Habib Burguibah serta-merta menjelma menjadi mimbar bebas, di mana rakyat Tunisia kini bebas berteriak, mengeluarkan pendapat, bahkan mencaci maki pemerintah. Hal itu tidak pernah terjadi sejak Tunisia meraih kemerdekaan dari kolonial Perancis tahun 1956. Panorama itu juga tidak ditemukan di negara-negara Arab lain yang berada di bawah pemerintahan otoriter.

Rakyat Tunisia begitu tampak seperti keluar dari penjara karena selama di bawah pemerintahan dua presiden, yakni Presiden pertama Habib Burguibah (1956-1987) dan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali (1987-2011), mereka hidup terkekang. Rezim Ben Ali terkenal sebagai rezim paling represif di dunia Arab terhadap teknologi informasi karena membatasi penggunaan jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Tunisia pun kini tak ubahnya seperti negara di Eropa, di mana rakyatnya menikmati kebebasan luar biasa. Tunis juga serta-merta ibarat seperti kota London dan Paris, di mana rakyatnya bebas berunjuk rasa dan mengeluarkan pendapat.

Sebagian besar dari para pengunjuk rasa yang melalukan orasi pada Minggu kemarin adalah pegawai pemerintah rendahan. Mereka memanfaatkan hari Minggu sebagai hari libur untuk turun ke jalan.

Ada pegawai dari dinas kebersihan pemerintah daerah kota Tunis yang mengenakan seragam hijau muda. Ada pegawai imigrasi rendahan yang mengenakan seragam biru. Ada pula para sopir bus kota. Ada juga rombongan massa dari kota Sidi Bouzid (265 kilometer arah selatan kota Tunis) yang masuk ke kota Tunis untuk menggelar unjuk rasa. Kota Sidi Bouzid adalah tempat meletusnya intifadah rakyat Tunisia pada pertengahan Desember lalu.

Mereka melakukan unjuk rasa dengan membawa spanduk atau pamflet yang bertuliskan ”Jatuhkan pemerintah korup”, ”Kami menolak pemerintah lama”, dan ”Seret sisa-sisa pejabat korup”.

Salah seorang pengunjuk rasa dari pegawai imigrasi yang mengaku bernama Mohamed Dawes mengatakan, harus segera dibentuk pemerintah penyelamat nasional yang betul-betul memihak rakyat.

”Saya menolak pemerintahan yang terdapat figur-figur pengkhianat,” tegas Dawes.

Seperti dimaklumi, figur-figur di dalam pemerintahan baru yang ditolak keras rakyat adalah PM Mohamed Gannouchi, Presiden ad interim Fouad Mebazza, dan Menlu Kamel Merjan.

Gannouchi dalam upaya menenangkan rakyat telah menegaskan bahwa ia akan mundur dari dunia politik pascapemilu parlemen dan presiden nanti. Namun, penegasan Gannouchi itu tidak menyurutkan gerakan rakyat yang menolak dia.

Melihat sebagian besar pengunjuk rasa berasal dari pegawai pemerintah, itu menunjukkan bahwa pemerintah kini dirongrong dari dalam.

Ironisnya, jika mereka melakukan mogok kerja, hal itu pasti akan membuat roda pemerintahan lumpuh.

Pemerintah sendiri menyerukan agar semua sendi negara, sekolah, kementerian negara, rumah sakit, dan lain-lain, bekerja normal lagi mulai Senin (24/1) ini. Namun, belum diketahui, sejauh mana elemen-elemen negara mematuhi seruan pemerintah itu. Situasi Tunis, ibu kota Tunisia, tampak masih jauh dari normal lagi secara penuh dalam waktu dekat. (Musthafa Abd Rahman dari Tunisia)


Mafia Pajak
Dari Mana Harta Bahasyim?

Vonis majelis hakim terhadap terdakwa Bahasyim Assifie meninggalkan tanda tanya besar, dari mana harta sebesar Rp 60,9 miliar dan 681.147 dollar AS milik Bahasyim. Hakim menyakini harta itu hasil dari tindak pidana selama bekerja di Direktorat Jenderal Pajak.

Dari harta yang tersimpan di rekening atas nama istri dan dua putri Bahasyim itu, penyidik Polri hanya dapat membuktikan adanya korupsi senilai Rp 1 miliar. Hakim menilai Bahasyim terbukti menerima gratifikasi senilai Rp 1 miliar dari pengusaha Kartini Mulyadi saat menjabat Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jakarta Tujuh tahun 2005 .

Selama persidangan, tak terungkap siapa saja yang mengalirkan dana ke 10 rekening di Bank BCA dan BNI milik Bahasyim sejak tahun 2004 hingga 2010. Tak terungkap pula dari mana saja setoran tunai hingga miliaran rupiah yang dilakukan Bahasyim.

Bahasyim mengklaim hartanya itu berasal dari berbagai bisnis, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, Bahasyim tak mampu menunjukkan bukti-bukti bisnisnya saat proses pembuktian terbalik di pengadilan. Hakim tak mengakui dokumen-dokumen milik Bahasyim lantaran hanya menunjukkan nilai keuntungan usaha. Menurut hakim, dokumen itu dibuat sepihak dan tidak didukung dokumen lain seperti lazimnya orang berbisnis.

Lidik ulang

Firdaus Ilyas, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar dilakukan penyelidikan ulang terhadap kasus Bahasyim. Penyelidikan dapat dilakukan oleh tim investigasi gabungan dari KPK, PPATK, Polri, dan Kejaksaan yang tengah menyelidiki kasus mafia pajak Gayus HP Tambunan.

"Itu harus ditelaah kembali bersama-sama. Kepolisian dan kejaksaan belum berhasil membongkar sumber dana yang masuk ke rekening milik Bahasyim. Di pengadilan, aliran dananya juga tidak dibuka semua," ucap Firdaus ketika dihubungi Kompas.com, Jumat ( 4/2/2011 ).

Dikatakan Firdaus, pengungkapan sumber dana penting lantaran terdapat celah besar kebocoran keuangan negara di keberatan dan banding. "Nilai kasus dalam keberatan dan banding antara Rp 16 triliun sampai Rp 17 triliun pertahun. Negara bisa saja kehilangan antara Rp 10 triliun sampai Rp 13 triliun pertahun karena pola-pola permainan seperti Bahasyim dan Gayus," jelas dia.

"Bahasyim mewakili otoritas di keberatan dan banding sedangkan Gayus bagian dari operator lapangan. Kalau kita lihat statistik, keberatan dan banding yang dikabulkan rata-rata sekitar 80 persen. Jadi, buka kembali data-data pajak di Ditjen Pajak. Pajak PT SAT (Surya Alam Tunggal) aja bisa dibuka," terang Firdaus.