Laman

Kamis, 22 April 2010

POLITIK BELAH BAMBU OLEH MBUT SYAMSUL BAHRI JG

Para Competitor pasangan calon gubernur Jmabi 2010 sudah melakukan sosialisasi yang Intensif persaingan antar kompetitor dalam setiap Kota dan Kabupaten dalam Provinsi Jambi semakin hangat dan dinamis, dalam artian masih dalam koridor dan tatanan kewajaran, baik dalam pelaksanaan rapat akbar, acara lain, maupun perang opini di media massa sudah menjadi dinamika Pil”gub”kada Jambi, namun perebutan wilayah gemuk dan wilayah yang memiliki keterkaitan emosional pemilih dalam paguyuban yang signifikan di Propinsi jambi menjadi rebutan yang sangat hangat. Pada akhir bulan Maret dan awal bulan April 2010, terutama masyarakat Kerinci yang saat ini terbagi (dua) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, baik dalam wilayah administrative maupun yang berada di luar wilayah adminstratif yang dikenal dengan paguyuban Himpunan Keluarga Kerinci atau Ikatan keluarga Kota Sungaipenuh di Prop Jambi, hal ini dibuktikan dengan dimuatkan beberapa opini yang terkesan mengangkat atau menyudutkan tokoh Kerinci seperti partai golkar dengan Bupati Kerinci, pasangan HBA-FU dengan SMJ (Sudirman M. Johan) selaku salah satu bacagub dari Kerinci, pasangan MM-Hick dengan M. Rahman selaku wakil Bupati Kerinci Opini tersebut mengalahkan perhatian masyarakat akan Baliho HBA-FU, pemasangan photo Zulkifli Nurdin pada baliho HBA-FU di kota Bangko, terkesan tidak menjadi berita atau opini hangat dalam Pil”gub”kada Jambi saat ini, ini sebuah fakta bahwa nilai jual masyarakat Kerinci sebagai indicator kemenangan pasangan dalam Pil”gub”kada Jambi semakin nyata, tentunya masyarakat Kerinci sangat menyadari hal itu dan juga menyadari kondisi yang tercipta saat ini, sebuah grand design scenario untuk memecah suara Kerinci dalam Pil”gub”kada Jambi, dengan memanfaatkan moment dan peluang yang ada sebagai bagian dari startegi “Politik Belah bambu” Saat ini masyarakat dan tokoh Kerinci dalam pengujian yang sangat berat, baik sebagai tokoh untuk kepentingan Prop jambi terutama Kerinci, atau sebagai individu hanya mementingkan kepentingan kelompok atau pribadi, Momentum Kongres masyarakat Kerinci bersatu yang dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2009, merupakan kongres yang sangat monumental mengingatkan kepada tokoh-tokoh Kerinci di Nusantara, bahwa “kita ado anak Jantan yang jantan” sebagai langkah awal untuk memperkuat kebersamaan dan kesatuan Kerinci masa yang akan datang, dan akan memberikan harapan yang diharapkan memiliki kekuatan legitimasi bagi masyarakat, agar selanjutnya refresentatif masyarakat kerinci lebih diperkuat Kongres tersebut melahirkan Kesepakatan masyarakat Kerinci bersatu, tanggal 9 Januari 2009 merupakan dokumen yang di tanda tangani oleh 3 (tiga) tokoh terbaik Kerinci yang akan diberikan kesempatan untuk ikut menentukan sikap dan tindak lanjut adalah Drs. H.M. Rahman, MM (bacawagub), Prof DR Sudirman M Johan, MM (bacagub), Ir H. Ami Taher (bacawagub) dengan catatan siapa yang telah mendapat perahu atau mendampingi siapa, yang lain harus mendukung, dan ditanda tangani oleh semua peserta dan tokoh Kerinci, serta di syahkan oleh Bupati kerinci dan Walikota Sungaipenuh. Kesepakatan tersebut telah dipertegas oleh Ketua Kerapatan Adat Alam Kerinci (LKAK), Dpt. H. Husni Hasan, SE dalam Jambi Expres pada tanggal Jumat, 09 April 2010 10:42, dengan judul Lembaga Adat: Dukung ZA-AMI, Harga Mati, yang menyatakan bahwa “….Majunya Ami Taher yang merupakan putera Kerinci satu-satunya yang tampil di ajang Pilgub Jambi kali ini harus diberikan apresiasi yang tinggi. Jadi sebutnya, tidak ada kata lain selain all out mendukung pasangan tersebut. ‘’Kita sepenuhnya mendukung pasangan ini, dan tidak ada kata lain, ini saatnya berbuat,’’ ujar Hoesni kemarin kepada harian ini, karena sudah 53 tahun menunggu waktu untuk tampil di Provinsi Jambi, baru kali ini ada tokoh Kerinci yang muncul.....” Apa yang tercipta saat ini dalam opini di media dan masyarakat adalah sebuah startegi untuk memecah belah Kerinci dalam “politik membalah bamboo”, dan memang semua orang menyadari bahwa kekuatan basis masa Kerinci sangat menentukan, maka salah satu strategi adalah memecah Kerinci. Dan itu semua disadari oleh tokoh Kerinci, sangat memahami kapasitas dan kedudukan Drs. M. Rahman sebagai warga Kerinci, jelas sikap warga tercermin dalam hasil kongres Kongres Masyarakat kerinci bersatu pada tanggal 9 Februari 2010 yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh beliau dan beliau adalah pejabat publik selaku wakil Bupati Kerinci, yang harus netral dalam Pil”gub”kada Jambi. Begitu juga apa yang disampaikan oleh Prof Dr. Sudirman M Johan, MA, jelas beliau adalah salah satu tokoh Intelektual dan satu-satunya tokoh yang berani menyatakan diri sebagai bakal calon gubernur Propinsi Jambi, jelas salah satu motivasinya adalah untuk membangun Jambi terutama Kerinci, karena belum mendapatkan perahu, beliau tidak bisa ikut sebagai competitor Pil”gub”kada Prop jambi, tidak mungkin akan keluar dari apa yang disepakti dalam Kongres Masyarakat Kerinci bersatu pada tanggal 9 Februari 2010, dan itu diyakini oleh seluruh masyarakat Kerinci, seorang guru besar di sebuah Perguruan Tingg berbasis Islam, dan seirang tokoh kerinci dan tokoh muhammdiyah, tidak mungkin akan berbuat seperti itu untuk tanah kelahiran beliau beserta anak dan cucu beliau serta keluarga beliau. Next >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar