Laman

Kamis, 29 Juli 2010

CIRI-CIRI LAKI-LAKI ANDROPAUSE

PASANGAN mulai sering terlihat panik, gelisah, dan cepat marah? Itu tanda-tanda pasangan mengalami fase andropause. Menurut Tim Mitra Inti, dalam kehidupannya kaum pria juga dapat mengalami suatu gejala yang mirip seperti menopause pada wanita, meskipun tidak sama persis. Gejala yang disebut andropause itu dipengaruhi oleh proses menua. Dalam bukunya berjudul ”Kesprohilic, A-Z Tanya Jawab Seputar Masalah Seksual”, andropause merupakan sindroma klinik yang ditandai dengan perubahan fisik dan emosional yang dihubungkan dengan proses menurunnya kadar hormon, seperti hormon pertumbuhan, dan khususnya hormon testosteron dalam kosentrasi yang bermakna. Dengan demikian, fungsi seksual maupun festilitas (kesuburan) tidak berhenti sama sekali pada laki-laki yang mengalami gejala andropause, namun terjadi penurunan secara bertahap. Sebenarnya andropause itu hanya istilah. Andro berarti pria dan pause berarti berhenti. Apa yang terjadi sebenarnya tidak persis sama seperti menopause, penghentian fungsi gonad (ovarium/testis). Kalau pada perempuan tidak lagi menstruasi. Pada pria terjadi penghentian fungsi tersebut, hanya penurunan. Namun dampaknya tak hanya pada fisik dan psikis saja, namun juga pada fungsi seksual pria. Meski demikian, andropause masih bisa diantisipasi untuk meminimalkan keluhannya, terutama sejak usia muda. Kapan dan apa gejala andropause? Dari penelitian diketahui gejala andropause mulai dapat terjadi pada laki-laki saat memasuki usia 40 tahun. Penurunan kadar testosteronnya terjadi bertahap, bertahun-tahun, seiring dengan usia yang terus menua. Kadar testosteron yang menurun tersebut menyebabkan kondisi fisik dan performa seksual pria perlahan merosot. Hal itu akhirnya diikuti pula dengan keluhan psikis, meski tidak khas. Gejala fisik, misalnya mudah letih dan mengantuk berlebihan, rasa sakit atau kaku pada otot persendian dan tulang, Mr P mengecil, penurunan tenaga dan kekuatan otot, pertumbuhan janggut dan kumis berkurang, penurunan frekuensi ereksi pada pagi hari, hingga menurunnya gairah seksual. Akibatnya, pria menjadi mudah marah, depresi, panik, gelisah, sulit tertidur, juga merasa tertekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar