SUASANA ramai tampak di depan gerbang maupun di dalam sekolahan yang berada di Jalan MW Maramis. Rata rata adalah orangtua ataupun utusan yang akan menjemput anaknya. Beberapa penjemput juga tampak memenuhi para penjual yang juga terdapat di samping gerbang sekolahan yang berbelakangan dengan SMP Negeri 9 Kota Jambi ini. SD Negeri 1 Kota Jambi adalah salah satu sekolah dasar yang lama di Jambi. Banyak tokoh atau pejabat Jambi yang pernah bersekolah di sini. Salah satunya adalah Sum Indra yang sekarang menjabat sebagai Wakil Walikota Jambi. "Memang para pejabat seperti Sum Indra dan Fattah. Namun setahu kabar yang saya dengar mantan Gubernur Jambi Abdurahman Sayuti pun bersekolah disini," kata Syahril Spd, Kepala Sekolah SDN 1 Kota Jambi.
Syahril mengatakan, para pejabat tersebut biasanya datang pada saat akan mengurus legalisir yang dipergunakan untuk mendaftar sebagai calon wakil rakyat. Seperti Fattah, lanjutnya, sudah beberapa kali datang untuk melegalisir ijazahnya. Menurut Syahril, sekolah ini berdiri pada 1952. Namun kepala sekolah yang kesepuluh ini merasa kurang yakin, karena tidak ada bukti otentik yang menunjukkan tanggal berdirinya. "Mungkin berkasnya hilang pada waktu perombakan sekolah ini," terkanya.
Kepsek yang sudah menjabat selama tujuh tahun ini mengatakan, dulunya terdapat empat sekolah yang berada di satu lingkungan, yaitu SDN 5, 39, 195, dan 1. Tanpa alasan yang jelas, katanya, pada 2000 sekolah ini dimarger dan dimodif menjadi satu nomor.
"Saya tidak tau sekolah yang lainnya itu dipindah atau memang sudah tidak ada lagi. Kalau bangunannya sudah berubah total, dari gedung yang terpisah pisah kini sudah menyatu," ujarnya kepada Tribun, Kamis (14/10).
Syahril mengatakan, sekolah yang terdiri dari 35 kelas ini kini menambah program program diluar kurikulum untuk meningkatkan prestasi siswannya. Seperti penambahan guru honor yang mengajar IPA dan Matematika dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Indonesia.
"Jadi pelajaran MIPA dan Matematika kami menggunakan bahasa bilingual. Tenaga pengajarnya kami pilih yang berkualitas seperti guru bilingual tamatan dari S1 IAIN jurusan bahasa inggris dan S1 Unja jurusan Pertanian. Sedangkan untuk Mipa kami memakai guru tamatan dari S1 Unsri. Pelajaran ini kami terapkan untuk mendidik siswa untuk mengikuti kejuaraan seperti O2SN," bebernya.
Selain itu, kata Syahril, pelajaran tambahan seperti ahasa Inggris, mandari, dan arab juga diterapkan di sekolah ini. Ia mengatakan salah satu yang menjadi penopang untuk lulus disekolahan ini adalah setiap siswa harus bisa mengaji dan shalat.
"Jadi kami menyediakan TPA bagi siswa yang akan belajar ngaji dan shalat. Untuk biayanya dikenakan sebesar Rp 15 ribu per bulan," katanya. Ia mengatakan, sekolah yang memiliki 31 guru PNS dan 34 honor itu hanya mengandalkan sumber dana dari dan BOS. Menurutnya, sebanyak 69 persen digunakan untuk fasilitas di sekolahan ini seperti Lab bahasa, lab komputer, lab MIPA, UKS, dan Perpustakaan. "Sedangkan 31 persen dana boss habis untuk pengoperasiannya," katanya.
Beberapa prestasi sudah diukir siswa-siswi yang berasal dari sekolahan ini, seperti baru baru ini, salah satu siswanya mewakili Provinsi Jambi dalam mengikuti perlombaan olimpiade Ipa dan Mtematika. "Siswa kami dapat perak dalam acara yang diselenggarakan di Medan pada Agustus lalu," ungkapnya bangga.
Selain itu, lanjutnya, prestasi tingkat nasional yang pernah diraih sekolah ini adalah siswa pernah memenangkan lomba lukis dan bridge tingkat nasional di Jakarta pada O2SN pada 2008. "Walaupun tidak menang, tapi sekolah sudah mewakili proovinsi dalam berkompetisi," katanya.
Syahril berharap sekolahnya bisa mendapatkan dari pemerintah sarana pendukung untuk meningkatkan prestasi dan teknologi. Seperti alat peraga untuk bidang studi MIPA yang rangkaiannya menyatu dengan global, Laptop, televisi, dan cd player. "Kami punya infokus tapi hanya satu. Kami sangat mengharapkan perangkat tersebut untuk mengembangkan prestasi siswa dalam teknologi," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar