Blogger Bisa Salah Langkah Setelah Membaca Statistik
Hayo, jujur, seberapa terobsesinyakah Anda pada berbagai macam statistik yang ada pada blog Anda? Seberapa sering mengecek nilai Page Rank? Memelototi angka-angka di Sitemeter, Google Analytics, dan lain-lainnya?
Untuk apakah data-data statistik tersebut Anda perlukan? Tentu demi mencari langkah-langkah perbaikan dan strategi ke depan agar blog Anda makin bagus dan bagus lagi, bukan?
Salah Membaca Statistik
Tetapi, kesalahan dalam membaca dan memanfaatkan data statistik juga bisa berakibat fatal. Kenapa? Karena sangat terobsesi pada deretan angka bisa membuat Anda tak rasional lagi. Saya akan ambil contoh diri sendiri.
Kemarin, saya membuka Analytics. Angka menunjukkan bulan ini hanya ada 13. 000 pengunjung, turun 16% dari jumlah bulan lalu. Apa yang ada di pikiran saya? Saya tidak begitu risau. Alasannya, bulan ini saya tidak begitu banyak menulis, bulan ini banyak hari libur, orang-orang merayakan Lebaran, atau mungkin beberapa tulisan saya turun peringkat di Google. Naik turunnya pengunjung blog saya sangat dipengaruhi oleh Google, karena 80% datang dari Search Engine.
Nah, paling saya akan berusaha menulis lagi dengan lebih baik, dan tak lupa meningkatkan kuantitas. Sampai di situ tak ada masalah. Beda dengan cara saya membaca data yang kedua.
Data kedua adalah soal jumlah pengunjung baru dan lama. Data dari Analytics terbaca, secara stabil selama beberapa bulan, 90% adalah pengunjung baru, dan hanya 10% saja yang merupakan pengunjung lama, yang sudah pernah datang, dan berkunjung lagi. Apa yang saya lakukan dengan hasil data seperti itu?
Selama ini saya salah mengambil keputusan dari membaca data 90% pengunjung baru. Yang paling utama adalah tentang berubahnya isi blog ini jadi makin campur-campur nggak karuan. Pembenaran saya: “Toh, 90% pembaca blog ini orang baru.” Jadi saya berpikir, mereka datang ke sini bukan karena mereka puas dengan tulisan saya, dan berniat untuk kembali (lagi) suatu saat nanti.
Padahal, masih ada 10% pembaca yang harus “dipikirkan” keberadaannya. Mereka yang datang berkali-kali ke blog ini. Apakah mereka puas? Ataukah datang karena terpaksa (saya berkunjung duluan)? Apa yang mereka cari ketika berkunjung lagi ke blog ini, dan apakah mereka menemukan yang dicari? Akankah mereka tetap akan datang lagi?
Terjebak Kesalahan
Ternyata tidak mudah ya jadi blogger. Saya mungkin terjebak pada pemikiran “bagaimana menarik perhatian pembaca baru” daripada “menjamin kepuasan pembaca lama”.
Itu contoh kejadian di saya. Bisa jadi Anda punya cerita berbeda. Sampai frustasi karena statistik tak kunjung membaik, mungkin? Atau malah jadi berhenti ngeblog karena kebanyakan membaca untuk bisa menghasilkan uang melalui blog, syarat-syarat statistiknya terlalu tinggi dan susah untuk dicapai? icon lol Blogger Bisa Salah Langkah Setelah Membaca Statistik
Ayo, boleh berbagi pengalaman lho di kolom komentar, bagaimana statistik blog mempengaruhi cara dan pengambilan keputusan terhadap blog. Mari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar