BERITA KERINCI by: TONI.S
Kamis, 16 Desember 2010 14:43 WIB
Semarang
Sejumlah informasi pada dokumen yang dirilis situs Wikileaks tidak mengganggu hubungan bilateral Republik Indonesia dengan beberapa negara tetangga, termasuk China.
"Sampai saat ini tidak ada informasi yang krusial untuk ditanggapi dan hubungan Indonesia dengan China tetap berjalan baik," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Semarang, Kamis, usai mengikuti upacara pelantikan perwira polisi du sana bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah menjaga komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan beberapa negara yang disebutkan dalam dokumen Wikileaks, agar tidak berakibat buruk terhadap hubungan antarnegara.
"Kita percaya pemerintah kedua negara tetap saling mengedepankan komunikasi langsung yang bersahabat dan mengutamakan kepentingan kedua belah pihak," ujarnya.
Wikileaks melansir sebuah kawat rahasia dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing, tertanggal 5 Maret 2007, berisi percakapan aWakil Menteri Luar Negeri China, Cui Tiankai dan Direktur Jenderal Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, Hu Zhengyue, dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Eric John.
Materi percakapan di antaranya menyinggung pandangan pemerintah China terhadap Indonesia termasuk isu peningkatan gesekan horizontal antaretnis dan pemeluk agama serta mendorong sekulerisasi muslim di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar