Laman

Sabtu, 05 Februari 2011

BELUM ADA WARGA KERINCI YANG KENA FLU BURUNG


BERITA KERINCI

Belum Ada Warga di Jambi Terduga Flu Burung
MINGGU, 06 Februari 2011 03:52 WIB 0 Komentar 0 0


Buzz up!
JAMBI--MICOM: Pemerintah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi menyatakan hingga saat ini belum ada warga di daerah itu yang diduga terindikasi terserang virus H5NI atau avian influnza (flu burung) menyusul kematian ribuan ekor ayam milik warga di lima desa.

"Memang benar sepekan ini ditemukan 4.164 ekor ayam milik warga mati mendadak dengan tanda-tanda terkena penyakit flu burung, namun hingga saat ini belum ditemukan ada warga yang terindikasi telah tertular," kata Bupati Kerinci H Murasman melalui Kabag Humas Amri Swarta, di Kerinci, Kamis (3/2).

Ia mengatakan, dari Puskesmas-Puskesmas yang ada di dua kecamatan tempat ditemukannya dugaan penyakit tersebut, belum ada warga atau pasien dengan tanda-tanda tertular flu yang diduga flu burung tersebut.

Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit umum daerah juga tidak melaporkan hal tersebut. "Jadi, untuk sementara kesimpulannya belum ada warga yang diduga telah tertular. Faktanya selain empat ribu lebih ayam yang mati mendadak tersebut tidak warga yang terkena," tegas Amri.

Ia juga menegaskan, pihak Pemkab melalui Disnak dan Diskes belum bisa menyimpulkan apakah kasus matinya ribuan ayam warga di Kecamatan Keliling Danau dan Danau Kerinci dikarenakan virus flu burung atau bukan. "Belum bisa disimpulkan, baru dugaan saja, karena kita memang tidak memiliki peralatan untuk mendiagnosa. Hanya saja saat ini warga terutama yang memiliki atau memelihara ayam diminta tetap waspada dan selalu membersih diri setelah bersentuhan dengan unggas," katanya.

Adapun desa-desa yang didapati matinya unggas jenis ayam secara mendadak tersebut adalah desa Sleman di Kecamatan Danau Kerinci, serta Desa Sebukar, Semerah, Tanjung Muda, Koto Baru Hiang dan Pendung Tengah di Kecamatan Sitinjau Laut.

Ayam yang mati itu meliputi ayam potong, ayam petelur dan ayam kampung, yang mati mendadak secara massal sejak sepekan terakhir. Dua Kecamatan dan lima desa yang terserang wabah flu burung itu kini menjadi perhatian serius Dinas Peternakan setempat untuk melakukan pembinaan pada warganya supaya memusnahkan ayam yang teridentifikasi terular penyakit berbahaya tersebut.

Sejak ditemukannya kasus tersebut Pemkab sudah melakukan pemeriksaan dan pengecekan ke desa-desa bersangkutan, bahkan diakuinya sedikitnya telah 500 ekor ayam warga terpaksa dimusnahkan demi mencegah meluasnya serangan yang diduga flu burung tersebut. Petugas Dinkes dan Disnak telah membersihkan Desa Sebukar dan Semerah.

Ia juga mengakui sampai saat ini masih banyak warga yang tidak bersedia memusnahkan ayamnya, namun secara persuasif Dinas Peternakan terus memberikan penyuluhan dan pembinaan.

Warga diminta mengubur atau membakar ayam yang mati dan tidak membuang ayam yang mati ke sungai dan ke jalan seperti yang sebelumnya sering dilakukan, demi mencegah meluasnya kasus tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar