Laman

Kamis, 12 Agustus 2010

WARGA DESA DI KERINCI TERANCAM KELAPARAN

Berita Kerinci SUNGAI PENUH, Ratusan kepala keluarga (KK) di enam desa dari tiga kecamatan Kabupaten Kerinci terancam kelaparan menyusul banjir yang merendam rumah dan sawah mereka, Senin (26/7). Korban banjir khawatir rusaknya ratusan hektare sawah yang siap panen membuat mereka terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci sejak Minggu (25/7). Sebanyak enam desa yang digenangi banjir tersebut, tiga desa diantaranya berada di Kecamatan Sitinjau Laut, yakni Desa Semerah, Pondok Beringin, dan Bunga Tanjung. Sementara dua desa berada di Kecamatan Keliling Danau, yakni Desa Punai Merindu, dan Desa Pondok Siguang. Sedangkan satu desa lainnya berada di Kecamatan Danau Kerinci, yaitu Desa Tanjung Tanah. Bupati Kerinci H Murasman, saat meninjau lokasi banjir, langsung menginstruksikan kepada instansi terkait agar segera mengatasi banjir tersebut. "Dinas Sosial saya minta segera membagikan tenda dan bahan makanan kepada warga," kata Murasman. Selain itu, Bupati juga berjanji akan menurunkan alat berat, untuk membuka pintu pembuangan air yang saat ini sudah menyempit. "Saya minta camat dan kades segera melakukan musyawarah. Saluran air yang sempit akan kita buka," imbuh Murasman. Pada saat kunjungan tersebut, ia juga mengingatkan petugas penjaga pintu air untuk bekerja sungguh-sungguh. Ia mengatakan, selain sempitnya saluran pembungan, penyebab terjadinya banjir juga disebabkan tidak dikontrolnya pintu air. "Jika tidak mau bekerja sebaiknya mundur saja. Bagaimana tidak banjir jika air yang mengalir dari arah mudik jauh lebih besar jika dibandingkan dengan aliran sungai yang ada," tegasnya. Selain itu, Murasman juga meminta Bapeda dan Dinas Kesehatan, untuk segera memindahkan lokasi bangunan Puskesmas ke wilayah yang lebih tinggi. "Ini kan soal kesehatan. Bagaimana pasien bisa sehat jika lokasinya seperti ini. Saya minta camat segera cari lokasi yang lebih tinggi untuk membangun puskesmas," pungkasnya. Semerah Parah Banjir terparah terjadi di Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut. Banjir menggenangi 115 rumah milik warga, sehingga menyebabkan puluhan warga harus mengungsi ketempat yang lebih aman. Pantauan terakhir, ketinggian air mencapai setengah meter. "Ya, puluhan warga harus mengungsi karena rumahnya direndam banjir. Jika malam ini hujan masih turun, maka jumlah rumah yang terendam banjir akan bertambah," ujar Kepala Desa Semerah, Zulkifli, saat di konfirmasi,Berita Kerinci Senin (26/7). Menurut Zulkifli, sejak beberapa tahun terakhir, desanya memang sudah menjadi langganan banjir. Dalam satu tahun, bisa terendam sampai lima kali. "Bulan Maret lalu, banjir juga sempat menggenang," kata Zulkifli. Saat ini katanya, warga yang rumahnya terendam banjir, membutuhkan bantuan tenda dan bahan-bahan makanan mengingat stok makanan serta peralatan memasak sudah terendam banjir. "Kita berharap Pemkab bisa segera menurunkan bantuan, terutama tenda dan bahan makanan, sehingga warga yang mengungsi bisa segera mendapat pertolongan. Biasanya, jika kondisinya sudah seperti ini, banjir bisa menggenangi rumah sampai sepuluh hari," jelasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Pondok Bering, Durmawel. Ia juga mengakui sekitar 60 rumah di desanya juga ikut terendam. "Rata-rata rumah yang berada disepanjang aliran sungai ikut terkena banjir," tegasnya. Kepala Desa Punai Merindu, Kecamatan Keliling Danau, Mhd Rijal, saat dikonfirmasi mengatakan banjir menggenangi 48 rumah yang ada di desanya. "Warga yang rumahnya terendam, sampai saat ini masih bertahan di rumahnya masing-masing. Jika ditinggalkan, warga khawatir terjadinya pencurian," katanya. Sementara Kades Pondok Siguang, Bustaman, mengatakan terendamnya badan jalan di desa tersebut dikarenakan saluran irigasi yang tidak berfungsi, sehingga aliran air terganggu. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya sampah di saluran irigasi. Untuk itu, pihaknya berharap agar ada bantuan dari Pemkab Kerinci melalui Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kabupaten Kerinci, melakukan perbaikan saluran irigasi. Lain lagi dengan Kepala Desa Simpang Empat, Mat Arham. Ia mengatakan, sekitar 80 rumah terendam banjir akibat hujan yang mengguyur daerah tersebut, sehingga banyak warga yang mengungsi kerumah warga yang rumahnya berada di daerah lebih tinggi. Dikatakannya, akibat banjir tersebut dikarenakan batas sungai sudah dangkal sehingga air yang melewati sungai tidak teratur lagi dan naik kepermukaan serta dapat menenggelamkan rumah yang ada di sepanjang jalan Simpang Empat. "Banjir diakibatkan sungai sudah dangkal, dulu sungai tersebut kedalamannya mencapai empat meter, tapi sekarang sudah dangkal tidak sampai satu meter lagi," terangnya.Sementara itu, Amran, Kepala Desa Tanjung Tanah ketinggian banjir mencapai 1 meter.

1 komentar:

  1. Sgriu la kayo pemerintah naluok jalet kluwa jangka panjang, jangia kayo asik bgaya dg baju dinas be ...

    BalasHapus