BERITA KERINCI
Akibat Penerimaan CPNS tidak Fair !
KERINCI – Demo tuntutan ratusan mahasiswa agar dibentuk pansus oleh DPRD terkait penerimaan CPNS 2010 Kabupaten Kerinci di depan Gedung DPRD kemarin (05/01) berlangsung ricuh.
Ratusan mahasiswa yang terdiri, PMII, HMI, Gempur, IMM BEM STIT dan BEM STAIN Kerinci ini meminta agar mengusut dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan seleksi CPNS Kerinci.
Aksi demo ratusan mahasiswa kemarin, juga mendapat pengawalan ketat petugas keamanan dari Polres Kerinci dan Sat Pol PP. Demo yang berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, mulai memanas saat terjadi adu mulut antara para pendemo dengan petugas keamanan, saat para pendemo berusaha menerobos barikade petugas untuk masuk ke pekarangan kantor DPRD.
Aksi dorong-dorongan terjadi antara sejumlah demonstran dan petugas keamanan. Sementara itu, sejumlah mahasiswa lain, berusaha memasuki ruang Kantor DPRD Kerinci melalui pintu samping .
Kericuhan tidak dapat dihindari, dimana terjadi baku hantam antara petugas Sat Pol PP dengan mahasiswa yang mencoba menerobos masuk. Namun hal ini tidak berlangsung lama.
Ketua PMII Kerinci, Rinaldi mengatakan, aksi demonstrasi kemarin menuntut tiga hal, pertama soal CPNS Kerinci, kemudian hasil audit BPK tahun 2009, dan proyek fiktif 2010.
“Tiga hal itu tuntutan kita, dan kita minta yang pertama adalah dibentuknya pansus CPNS tahun 2010. Jika terbukti ada penyimpangan, kita minta Dewan mendesak Bupati Kerinci untuk mundur,” tegasnya
Mahasiswa yang melakukan aksi demo kemarin menilai, perekrutan CPNS Kerinci belum lama ini serat dengan permainan uang, bahkan hingga ratusan juta lebih. Hal ini dinilai sangat merugikan bagi orang-orang yang punya kemampuan, tetapi tidak punya uang.
“Untuk apa kuliah, kalau yang lulus CPNS hanyalah orang yang punya uang,” sebut Rinaldi.
Ditambahkannya, dugaan adanya penyimpangan dalam penerimaan CPNS tersebut, terlihat dari adanya beberapa nama peserta yang usianya sudah diatas 35 tahun. Namun masih dinyatakan lulus CPNS.
Tidak hanya itu, kelulusan CPNS 2010 juga diwarnai dengan banyaknya anak pejabat yang dinyatakan lulus, dan mayoritas lulusan berasal dari wilayah Siulak. “Murasman Bupati Kerinci, bukan Bupati Siulak,” katanya lagi.
Dalam aksinya kemarin, mahasiswa menyatakan tidak akan meninggakan gedung DPRD dan mengancam akan tidur di lapangan Kantor DPRD, jika pansus masalah CPNS ini tidak segera dibentuk.
“Kita akan menunggu sampai pansus terbentuk, dan kami akan melakukan aksi demo ini hingga tiga hari berturut,” kata Rinaldi.
Situasi yang sempat terkendali kembali memanas, saat mahasiswa mengetahui Bupati Kerinci, Murasman, berusaha meninggalkan gedung DPRD Kerinci melalui pintu belakang. Hal ini dikarenakan Bupati menolak bertemu dengan mahasiswa.
“Ya, Bupati keluar lewat pintu belakang karena ada urusan lain,” ujar salah seorang staf Bupati Kerinci.
Mengetahui Bupati meninggalkan Kantor DPRD melalui pintu belakang, mahasiswa yang sudah lama menunggu di depan Kantor DPRD, kembali tersulut emosinya. Mahasiswa berusaha menghadang Bupati Kerinci yang ingin meninggalkan kantor DPRD Kerinci.
Namun upaya mahasiswa tersebut dihadang oleh petugas keamanan, sehingga terjadi aksi saling dorong antara petugas degan mahasiswa. Aksi saling dorong tersebut bahkan berujung dengan aksi kejar-kejaran antara petugas keamanan dengan mahasiswa, yang berusaha untuk menghalangi kepergian Bupati.
Sementara itu, untuk mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa kemarin, diterjunkan tidak kurang sebanyak dua Peleton Satpol PP, 200 orang petugas kepolisian dan dua Pelton personil TNI.
Hal ini diungkapkan Kapolres Kerinci, AKBP Hastho Rahardjo, melalui Kabag Ops Polres Kerinci, Kompol Budi S. “Sesuai surat pemberitahuan yang disampaikan kepada kita, masa berjumlah 500 orang. Namun pantauan di lapangan, jumlah masa sekitar 700 orang. Sementara petugas keamanan terdiri dari Satpol PP sebanyak dua Pelton, 200 orang polisi dan dua Pelton TNI,” jelas Budi.
Ketika ditanya, apakah kehadiran TNI atas permintaan polisi, Budi mengatakan kehadiran personil TNI bukan atas permintaan Polres. “Itu sebagai bentuk antisipasi,” pungkas Kabag Ops.
Dua Peleton Personil
Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa di Kantor DPRD Kerinci kemarin, juga mendapat pengawalan dari personel TNI, dari Kodim 0417 Kerinci. Sebanyak dua pelton personel TNI dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi kemarin.
Personel TNI yang diturunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi kemarin, masih ditambah dengan dua peleton Satpol PP, dan petugas kepolisian dari Polres Kerinci. Semuanya kerahkan untuk mengamankan aksi demo mahasiswa yang berlangsung di DPRD Kabupaten Kerinci.
“Untuk mengamankan aksi demonstrasi hari ini (kemarin, red), kita mengerahkan sebanyak 200 orang personel, dan satu unit mobil water canon untuk antisipasi,” kata Kompol Budi S, Kabag Ops Polres Kerinci saat dikonfirmasi.
Sementara itu, koordinator lapangan dari pihak Satpol PP, Syarjoli mengatakan, pihaknya mengerahkan dua peleton personel untuk mengamankan aksi demo kemarin. Untuk berjaga-jaga,
anggota Satpol PP yang diturunkan tersebut, juga dibekali dengan tameng dan tongkat.
“Untuk keamanan, anggota kita bekali dengan tameng dan tongkat,” kata Syarjoli.
Ditegaskannya, pihaknya akan selalu siap untuk mengamankan aksi demonstrasi, meski akan berlangsung selama tiga hari berturut turut. “Kita akan selalu siap untuk pengamanan aksi demo, walaupun akan berlangsung selama tiga hari seperti surat pemberitahuan yang disampaikan pihak mahasiswa,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar