Laman

Senin, 16 Agustus 2010

RAPBN 2011 TIDAK FOKUS

Berita Kerinci Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menganggap pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2011 tidak fokus. Menurut Harry, pemaparan SBY tidak fokus terhadap reformasi birokrasi yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah dalam memperbaiki kinerja aparatur negara. "RAPBN 2011 masih belum fokus pada reformasi birokrasi. Dalam pidato tersebut tidak ada ulasan reward and punishment terhadap kinerja aparatur negara. Harusnya itu ada," kata politisi Partai Golkar ini, Senin (16/8/2010) malam. Menurutnya, seharusnya ada satu pasal yang mengatur reward and punishment dan setiap kwartal itu harus diumumukan UKP4. "Sehingga kita bisa tahu kinerja tiap-tiap kementerian, bagi yang tidak bagus kinerjanya maka harus diberi rapor merah," ujarnya. Selain itu, ia pun memberikan apresiasi terhadap mulai membesarnya anggaran untuk daerah dalam RAPBN 2011 meskipun baru mencapai 30 persen dari keuangan pusat. "Kita pun melihat semangat pemerintah untuk membesarkan keuangan daerah, itu sesuatu yang baik," jelas Harry. Dalam memanfaatkan utang negara yang lebih produktif, Harry menilai sebaiknya pemerintah mengurangi pembiayaan program-program yang menggunakan dana hasil utang negara. "Kita setuju dengan pola pengelolaan utang untuk hal-hal yang bersifat program, tetapi yang harus diperbesar adalah penggunaan utang untuk proyek-proyek pembangunan," tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar