Laman

Senin, 16 Agustus 2010

TKW DI MALAYSIA DI SIKSA MAJIKAN SEMBUNYI DALAM PETI ES

Berita Kerinci Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, DN, menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) di Malaysia. Tak tahan mendapat siksaan di Malaysia, DN melarikan diri kembali ke Indonesia pada awal Agustus. Ia terpaksa bersembunyi dalam peti es di kapal agar tak ketahuan polisi Malaysia. Kisah tragis DN diungkapkan oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatim, Mohammad Cholily, Minggu (15/8/2010), di Jember. Menurutnya, DN disiksa sepanjang perjalanan saat berangkat dari Indonesia menuju ke Malaysia melalui jalur darat dan laut, April lalu. "Korban dipukuli oleh pelaku trafficking karena menolak dibawa dan dipekerjakan di Malaysia. Bahkan saat di Malaysia korban dipaksa untuk menikah dengan seseorang yang tidak dikenal," kata Cholily. Cholily menceritakan, DN dibawa tetangganya yang bernama Sugiono pada 15 April 2010, kemudian dipekerjakan ke Malaysia. Tetapi kepergian DN ke Malaysia, kala itu, tidak diketahui oleh pihak keluarga. Menurut Cholily, DN akhirnya nekat pulang ke Kabupaten Jember karena tidak tahan mendapat perlakuan kasar dari pelaku trafficking. Ia dipaksa bekerja tanpa mendapat upah. "Korban trafficking itu juga dijual kepada seseorang yang bernama M Darmawan Saputra alias Aril di Malaysia, kemudian DN dipaksa menikah dengan Aril," paparnya. Saat di Malaysia, DN beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan oleh Aril. Bahkan DN pernah terpaksa lari ke hutan di kawasan Serawak Malaysia selama dua hari. "DN tidak makan selama dua hari saat korban bersembunyi di hutan. Alhamdulillah ada orang yang bersedia menolong dan memulangkan korban ke Jember," ujarnya. Cholily melnjutkan, DN sudah pulang ke Jember sejak awal Agustus 2010 dengan kondisi yang memprihatinkan karena pakaiannya compang-camping dan pendengarannya tidak normal lagi. Juga, ada sejumlah bekas luka di bagian tubuhnya. Selama perjalanan pulang dari Malaysia menuju ke Surabaya melalui jalur laut, DN bersembunyi dalam peti es di kapal. Hal ini terpaksa dia lakukan supaya tidak diketahui oleh polisi Malaysia. "Saya mendesak aparat kepolisian untuk menangkap pelaku trafficking yang sudah melakukan penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap DN sehingga korban trauma," tandas Cholily. Informasi yang diperoleh Surya, kasus DN sekarang ditangani oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Jember di Bidang Tindak Pidana Tertentu (Tipiter). Kasat Reskrim Polres Jember AKP Nurhidayat ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar