Laman

Rabu, 01 September 2010

Kembali Perkasa, Rupiah di Bawah 9.000 Kamis, 2 September 2010 | 10:41 WIB

Berita Kerinci Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (2/9/2010) pagi menguat menembus angka Rp 9.000 per dollar AS, karena pelaku aktif membeli rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 32 poin menjadi Rp 8.998-Rp 9.008 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.030-Rp 9.040. Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, kenaikan rupiah itu dipicu membaiknya laju inflasi Agustus 2010 yang di luar perkiraan semula. Laju inflasi Agustus 2010 masih di bawah angka 1 persen hanya 0,76 persen. Faktor utama penyumbang inflasi Agustus 2010, menurut dia adalah kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang memberi andil terbesar. "Kami memperkirakan rupiah masih akan bergerak naik lagi, karena pelaku pasar sangat antusias menyambut laju inflasi Agustus 2010 yang masih di bawah angka satu persen," ucapnya. Ia mengatakan, pelaku pasar aktif membeli rupiah, setelah dua pekan lalu terpuruk hingga jauh di atas Rp 9.000 per dollar. "Meski demikian, Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar menjaga kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat," katanya. Menurut dia, kenaikan rupiah kemungkinan bertahan lama terjadi dalam satu dua hari saja, apabila tidak ada faktor positif lain dari eksternal kemungkinan akan kembali terkoreksi. "Namun Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial untuk melakukan investasi, karena itu investor akan tetap berada di pasar menempatkan dananya," katanya. Ia mengatakan, Indonesia berdasarkan asumsi makro Anggaran Pendapatan & Belanja Negara menargetkan pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6,3 persen lebih tinggi dibanding 2010 hanya 5,8 persen. "Karena itu pelaku asing diperkirakan dalam waktu lama masih bermain di pasar menempatkan dananya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar