Laman

Kamis, 07 Oktober 2010

BANGLADESH di hantam badai besar 200 nelayan tewas

Berita Kerinci
SERAMBI/FERDI NAZIRUN SIJABAT
ILUSTRASI - Dua warga Bangladesh yang terdampar di perairan Ujong Bak U, Sabang, Aceh, 7 Januari 2010 lalu. Penduduk negeri miskin itu belakangan semakin banyak yang nekad ke Australia via Indonesia.

Sedikitnya 200 nelayan Bangladesh hilang setelah 15 kapal penangkap ikan terbalik di Teluk Bengali pada saat badai, menurut beberapa operator kapal, Kamis (7/10/2010).

Dinding air yang dibangkitkan oleh angin kencang juga telah membanjiri wilayah pantai, memaksa sekitar 150.000 orang melarikan diri dari rumah mereka.

Sentakan badai dalam dua hari terakhir telah mengirim gelombang-gelombang air setinggi lima kaki (1,5 meter) melabrak beberapa kota dan desa di sepanjang pantai negara itu yang terletak rendah. Tapi sejauh ini belum ada laporan mengenai korban pasti.

Gelombang air itu melanggar tanggul, menghanyutkan rumah, membanjiri jalan, memutuskan aliran listrik dan pohon, memencilkan beberapa desa dan membuat ribuan orang tak memiliki rumah.

Beberapa pejabat cuaca mengatakan sentakan badai itu, yang diakibatkan oleh topan tropis yang terbentuk di Teluk Bengali, mungkin akan menghebat dan bergerak dari utara ke baratlaut.

Badai-badai yang bermula di laut telah menewaskan banyak warga Bangladesh hampir setiap tahun. Sekitar 3.500 orang tewas akibat topan Sidr pada November 2007 dan ratusan orang yang lain tewas ketika topan Aila menghantam pada 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar