Laman

Minggu, 24 Oktober 2010

KATOLIK: FRANS MAGNIZ SUSENO SEKARANG NYAMAN DI ISLAM

Berita Kerinci
Minggu, 24 Oktober 2010 | 17:42 WIB
Franz Magnis Suseno.

Berkeyakinan Kristen Katholik rupanya sempat membuat budayawan Franz Magnis Suseno merasa asing dengan lingkungan agama mayoritas di Indonesia, yakni Islam. Namun, begitu keran dialog itu mengucur dan mulai bermunculan tokoh pluralitas seperti Gus Dur dan Nurcholis Majid yang merangkul setiap kelompok masyarakat yang ada, Romo Magnis kini merasa Islam dekat dengan dirinya.

"Dulu saya yang agamanya Kristen Katholik sempat merasa asing dengan Islam, tidak takut, hanya asing berada di lingkungan Islam. Sepertinya itu tertutup untuk saya. Tapi setelah ada Gus Dur dan Nurcholis Majid, akhirnya saya dekat dengan kaum Muslim dan selalu disambut hangat dan nyaman tiap berada di lingkungan Islam, terutama NU (Nahdlatul Ulama)," ujar Romo Magnis pada Dialog Agama dalam Menyikapi Kekekerasan, Minggu (24/10/2010) di DPP PKB, Jakarta.

Dia mengungkapkan, kini Islam lebih terbuka. "Teman-teman Muslim pulalah yang bertahun-tahun mendukung kami. Kami merasa aman banyak yang melindungi yang lemah dan dari kelompok yang lebih kecil," lanjut Romo Franz.

Menurutnya, sikap damai dan menghormati identitas manusia inilah yang seharusnya berkembang di tengah masyarakat karena pada dasarnya hidup di dunia tidak lepas dari izin Tuhan. Kalaupun ada konflik, itu merupakan hal biasa. Namun, hal itu juga harus dipecahkan dengan damai, bukan berdasarkan ancaman, apalagi kekerasan.

"Sebenarnya hubungan antaragama di Indonesia itu baik, tapi ada kelompok yang tidak merasa terikat dengan rasa hormat sehingga akhirnya menghalalkan cara kekerasan," ucapnya.

Karena itu, menurut Romo Franz, negaralah yang wajib menjamin hukum ketertiban dan menghilangkan kekerasan. "Bangun rasa tenggang rasa dan negarawan wajib mengerjakan bagiannya menghukum masyarakat yang melakukan kekerasan ini yang belum ada saat ini," tandas Romo Magnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar