London- Bank dituduh menutupi kegagalan dalam pengamanan kartu ATM. Mereka juga diduga membungkam ilmuwan Cambridge University yang memaparkan masalah fatal di chip dan PIN kartu ATM.
Asosiasi Kartu Inggris (UK Cards Association / UKCA) yang mewakili bank-bank terbesar di Inggris, mengaku keberatan atas penelitian yang menunjukkan betapa mudahnya benda seharga 20 poundsterling (Rp 280 ribu) dapat digunakan oleh penipu untuk membeli barang tanpa memasukkan nomor indentifikasi pribadi di meja kasir.
Ketua UKCA Melanie Johnson mencoba menghentikan penerbitan penelitian yang memalukan itu.
Namun, Cambridge University tampaknya akan melanjutkan publikasi penelitian yang dianggap sejajar dengan studi yang dihasilkan oleh Sir Isaac Newton dan Charles Darwin.
Ilmuwan di Cambridge mulai mencari kelemahan dalam sistem perbankan setelah beberapa pengguna mengatakan bahwa kartu mereka dicuri dan PIN mereka berhasil digunakan. Sayangnya, pihak bank membantah fenomena itu.
Ilmuwan Omar Choufary menggambarkan bagaimana pembuatan perangkat yang mampu mengelabui mesin pembaca PIN dan chip sehingga tidak ada proses validasi PIN. Perangkat sebesar kotak rokok itu dapat disembunyikan di lengan. Saat kartu dimasukkan ke dalam mesin PIN dan chip, perangkat itu akan menggunakan energi listrik untuk memastikan kartu tersebut diterima.
Johnson sempat menulis surat kepada pihak media kampus untuk menghapus seluruh detil perangkat yang dibuat Choudary dari situs mereka. Johnson mengatakan bahwa publikasi itu di luar batas pengungkapan yang wajar dari sebuah situs. Apalagi, mereka terlalu banyak menyampaikan detil bagaimana sistem PIN dan chip dimanipulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar