BERITA KERINCI
Rosmina (75), tidak dapat diselamatkan dalam peristiwa kebakaran di rumahnya. Nenek ini tewas terpanggang, Sabtu (19/2/2011) pukul 04.00.
Rosmina (75) tinggal di rumah yang berada di RT 13 nomor 58 Kelurahan Kenali Asam Atas, Kecamatan Kotabaru. Rumah itu berdekatan dengan rumah cucunya, melisa.
Kebakaran pertamakali diketahui cucu korban Melisa yang tengah hamil. Saat subuh ia terkejut mendengar suara kaca pecah. Melisa melihat keluar melalui jendela, tapi tidak ada yang mencurigakan. Namun, ia merasa terkejut karena suasana di luar rumahnya terang, padahal saat itu mash subuh dan listrik sedang padam.
Melisa kemudian keluar rumah dan melihat rumah neneknya sudah terbakar. "Kejadian baru diketahui pukul 04.30. Malam itu listrik sedang padam, dan cuacanya hujan. Saat diketahui, warga api sudah membesar. Namun, sayang Bu Purba (panggilan Rosmina, ed) tidak bisa diselamatkan. Tapi, anaknya Yanto yang tidur di kamar belakang rumah bisa diselamatkan," kata Erwin Sahrial, Lurah Kenali Asam Atas, saat ditemui dirumah korban Sabtu (19/2/2011).
Menurut keterangan dari keluarga korban seperti dituturkan Erwin Sahrial, biasanya korban tidur di rumah anaknya yang berada di samping rumah korban. Tapi, malam itu korban tidur di rumahnya.
"Waktu keluarga dan warga akan menyelamatkan Bu Purba, api sudah besar. Setelah dicari di kamar depan, tempat Bu Purba biasa tidur, ternyata tidak ada. Lalu warga langsung menyelamatkan Yanto yang berada di kamar belakang rumah," kata Lurah Kenali Asam Atas.
Kapolsek Kotabaru Kompol Agung W Nugroho melalui Kanit Reskrim Iptu Ivan Wahyudi AMD Ik, mengatakan, dugaan sementara kebakaran terjadi akibat arus pendek. Namun, untuk memastikannya, kata Kanit pihaknya masih menunggu hasil dari tim identifikasi Polresta Jambi.
"Di rumah itu hanya ada dua orang. Korban dan anaknya Yanto. Setelah api berhasil dipadamkan pukul 06.30, korban baru bisa ditemukan dan sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi terbakar," kata Ivan. Ivan menambahkan, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pertamina ikut membantu memadamkan api.
maaf ya mas
BalasHapussaya komentari ni,
saya salah seorang dari pihak keluarga yang mendapat musibah seperti yang diberitakan di atas(dan tidak semuanya benar).
sbelumnya saya mau nanya,
ini izin berita dapat darimana?
ada izin g untuk publikasi?
ada izin wawancara g? soalnya dari pihak keluarga gag ada satu pun yang dimintai izin untuk wawancara.
kedua itu berita di atas tidak semuanya benar ya, jadi selain izin sebaiknya cari tau dulu fakta yang sebenarnya biar gag ada yg salah kaprah.
ketiga ni yg paling krusial,
kalo emang gag dapat gambar kejadian ti tkp mending gag usah dipajang gambarnya,
itu jelas2 bukan rumah yg kna musibah seperti berita di atas.
sekian terima kasih.
semoga media massa semakin punya etika dan lebih profesional.