Laman

Senin, 14 Juni 2010

DEBAT TERAKHIR KANDIDAT DI METRO TV JAKARTA 15 JUNI 19.00 WIB

Debat kandidat Gubernur dan wakil Gubernur Jambi akan di tayang kan secara lansung Oleh Stasiun Tv METRO TV secara langsung Tanggal 15 Juni jam 19.00 wib. Pascapelaksanaan pembacaan visi misi dan debat antar kandidat yang diadakan komisi pemilihan umum (KPU) tuai beragam komentar. Dua lembaga pelaksana pemilukada Gubernur Jambi justru menilai pelaksanaan harus dibenahi. Yasir Arafat, Ketua KPU Provinsi Jambi menilai, penyampaian visi misi dan debat masih harus dibenahi. Terutama sikap penghargaan terhadap kandidat lain yang sedang berbicara untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya. "Secara keseluruhan baik. Hanya saja, tim pendukung yang harus lebih ditertibkan,” ujar Yasir kepada RADAR JAMBI Kamis (3/6). Kekecewaan Yasir tersebut sangat beralasan. Sebab, selama berjalannya penyampaian visi misi dan debat kandidat, tim kampanye lebih menguasai suasana. Mereka berteriak-teriak dan saling adu tanding yel-yel yang ada. Bahkan saling sibuk sendiri dengan berfoto-foto di tempat mereka masing- masing. Ke depannya, perlu dilakukan persiapan yang matang agar substansi acara benar-benar tercapai. Kita mengadakan acara tentu punya tujuan. Tujuan itu bukan untuk mendengar teriakan tim pendukung, tapi pemikiran dan gagasan para kandidat,” ungkapnya. Salahuddin, Ketua Panwaslu yang juga secara langsung mengikuti acara tersebut jelas-jelas mengungkapkan kekecewaannya. Baginya acara tersebut harus benar-benar dipersiapkan dengan matang oleh KPU. Sebab, apabila hal tersebut terulang, maka tujuan dari acara tersebut tidak akan tersampaikan kepada masyarakat. Tujuan dari debat itu agar gagasan dan pemikiran mereka didengar oleh masyarakat. Tetapi bila ribut sendiri-sendiri, siapa dan apa yang bisa ditangkap,” katanya, Penilaian Salahuddin itu cukup berasalan, dalam debat yang diadakan di Ratu Convention Center (RCC) pada pukul 20.00-22.00 WIB yang memenuhi ruangan hanya teriakan dan adu yel-yel antar suporter. Bahkan, panelis, Prof Aulia Tasman sampai tiga kali menghentikan guna menenangkan superter masing-masing. Ini patut diperhatikan juga oleh tim kampanye. Hendaknya membawa mereka yang lebih intelek dan memahami berada di forum apa,” ujar Salahuddin. Ansori, salah seorang peserta yang mengaku tidak terlibat mendukung salah satu kandidat yang ikut menghadiri acara debat juga menyayangkan suasana yang penuh keributan. Baginya suasana seperti itu sangat mengganggu apa yang ingin disampaikan kandidat. Terutama dalam konsentrasi dan penciptaan suasana. Alangkah lebih bersahaja bila debat berjalan dalam suasana tenang dan harmonis. Cukup tepuk tangan saja, tidak perlu berteriak-teriak,” ungkapnya. Menurutnya, dalam situasi yang lebih tenang, masyarakat akan lebih mengetahui kemampuan diri kandidat yang akan maju tersebut. Terutama dilihat dari kecakapannya menjawab pertanyaan dan membuat pertanyaan. Diposkan oleh RADAR JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar