Laman

Senin, 14 Juni 2010

MOBILISASI PEMILIH WASPADA TAPAL BATAS

Intensif di Tapal Batas Panitia pengawasan pemilihan Umum (Panwaslu) provinsi Jambi mulai petakan wilayah pengawasan. Empat daerah tapal batas masuk dalam daftar intensif pengawasan. Dikhawatirkan terjadi mobilasi massa untuk mencoblos di Jambi. Itu yang akan kita crosscek lagi sebab takutnya mereka terdaftar di DPT,” ungkap Salahuddin, Ketua Panwas Prov Jambi Kamis (10/6). Keempat daerah tapal batas yang bakal diintensifkan antara lain Jangkat, Lubuk Linggau dan Sarolangun, Damasraya dan Pulau Berhala. Untuk daerah Jangkat (Sungai Lisai) yang berbatasan dengan Bengkulu Utara saat ini daerah tersebut sudah tidak bergabung lagi dengan provinsi Jambi. Tapi pada pemilu sebelumnya, Sungai Lisai masuk daerah teritorial Provinsi Jambi. "Pada Pileg dan Pilpres masyarakat setempat ikut memilih untuk suara Jambi, namun setelah lepas dari wilayah provinsi Jambi, otomatis masyarakatnya tidak lagi memilih untuk gubernur ini," katanya, Dikhawatirkan adanya eksodus pemilih dari provinsi tetangga yang dimanfaatkan untuk mencoblos pada pemilukada 19 Juni mendatang. Panwaslu setempat sudah dipesan untuk mengecek ulang status DPT masyarakat tersebut. Selain daerah Sungai Lisai, daerah lubuk linggau yang berbatasan dengan Sarolangun juga menjadi sorotan. "Damasraya dengan Bungo dan Pulau Berhala dengan Kepulauan Riau," ujarnya. Mustaqim, Ketua KPU Tanjab Timur saat dikonfirmasi terkait kemungkinan eksodus warga provinsi lain ke pulau berhala membantahnya. Sebab, untuk sampai ke pulau Berhala warga kepulauan Riau harus melalui laut lepas dan jarak yang ditempuh juga cukup jauh dengan kapal atau speedboat. "Mustahil mereka mau mempertaruhkan nyawa hanya untuk memilih kandidat yang ada di Jambi. Disamping itu, transfortasi ke pulau tersebut juga sangat sulit," kata Mustaqim. Diposkan oleh RADAR JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar