Laman

Senin, 14 Juni 2010

JANGAN LAGI BAWA PLAT MERAH KE KAMPANYE GUBERNUR JAMBI

JANGAN ANDA LUPA TANGGAL 19 JUNI PILKADA JAMBI PILIALH NOMOR 1 ZULFIKAR ACHMAD-AMI TAHER CALON PEMIMPIN TERBAIK PROVINSI JAMBI Hati-hati bagi warga berstatus PNS yang hendak menghadiri kampanye kandidat calon gubernur. Segala fasilitas yang dimiliki seperti mobil plat merah tidak diperkenankan dibawa ke arena kampanye. Selain itu, identitas PNS seperti seragam juga tidak diperkenankan. Bila kedapatan, pangkat akan diturunkan satu tingkat. Tak sampai disitu, seorang PNS juga tidak diperkenankan menggunakan memakai atribut kandidat tertentu, baik berupa baju bergambar kandidat, alat peraga kampanye, bahkan pin bergambar kandidat tertentu. Sanksinya sama, karena sama-sama melanggar kode etik, yakni penurunan pangkat satu tingkat. Hal itu diungkapkan Salahudin, Ketua Panwaslukada Provinsi Jambi ketika berkunjung ke Kabupaten Batanghari, Selasa (8/6). Dikatakannya, PNS harus benar-benar bersikap netral dan hanya bisa menunjukkan keberpihakannya saat berada di bilik suara. "Tidak ada larangan PNS menghadiri kampanye. Jadi sah-sah saja bila PNS menghadiri kampanye kandidat manapun, karena memang PNS juga memiliki hak untuk pilih. Namun mereka harus bersih dari atribut kampanye," tuturnya kepada Tribun, kemarin. Ia mengatakan, bila ada masyarakat menemukan oknum PNS menggunakan atribut kampanye calon tertentu, atau membawa aset negara saat menghadiri kampanye, supaya melaporkannya kepada Panwaslukada atau kepada Panitia Pengawas Lapangan. "Nanti akan ditelusuri laporan itu. Bila memang terbukti, PNS itu akan mendapatkan sanksi,” katanya. Sementara itu, disinggung masalah banyaknya anak-anak yang ikut dalam kampanye Cagub-cawagub, Salahudin mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan untuk menghadapi hal tersebut. "Dalam peraturan memang dijelaskan tidak diperkenankan melibatkan secara aktif bagi warga negara yang tidak memiliki hak pilih, termasuk anak-anak,” ujarnya. Namun, temuan di lapangan, lanjutnya, anak-anak tersebut bukanlah diundang tim kampanye kandidat, melainkan datang sendiri atau dibawa orang tuanya. "Disitu kesulitan kita. Anak-anak itu juga tidak dilibatkan aktif dalam kampenye itu," katanya. Ia berharap supaya orang tua punya kesadaran untuk tidak membawa anaknya pada saat mengikuti kampanye, dan ada himbauan dari tim kampanye supaya pendukungnya tidak membawa yang tidak memiliki hak pilih. Diposkan oleh RADAR JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar