Senin, 14 Juni 2010
PENGERJAAN JALAN ASAL JADI WALIKOTA SUNGAI PENUH ENGAN BERSUARA
JANGAN ANDA LUPA TANGGAL 19 JUNI PILKADA JAMBI PILIALH NOMOR 1 ZULFIKAR ACHMAD-AMI TAHER CALON PEMIMPIN TERBAIK PROVINSI JAMBI
SUNGAI PENUH, Proyek jalan yang dikerjakan asal jadi dalam wilayah Kota Sungai Penuh sejauh ini belum dibongkar. Padahal sebelumnya Walikota Sungai Penuh Hasvia, dan pihak Dinas Pekerjaan Umum berkomitmen akan melicinkan jalan dalam Kota Sungai Penuh. Bahkan, warga menuding mereka tidak menepati janji.
"Ya, saat ini kami menagih janji walikota. Sampai saat ini janji mereka belum terbukti, karena masih banyak jalan yang dinilai tidak layak namun belum juga dibongkar kontraktor," ujar warga Pondok Tinggi yang enggan namanya disebutkan.
Ia menilai, Pemkot Sungai Penuh tidak tegas terhadap kontraktor yang mengerjakan jalan dalam kota. Padahal, saat meninjau jalan di lapangan, mereka sudah perintahkan pembongkaran jalan, namun sampai saat ini perintah tersebut tidak diindahkan kontraktor.
"Sepertinya perintah walikota tidak didengarkan kontraktor. Hal tersebut terbukti dengan tidak adanya perintah wako yang dituruti kontraktor. Jalan-jalan yang dinilai tidak layak belum juga dibongkar," katanya.
Pantauan di lapangan, beberapa titik yang harus dilakukan pembongkaran, antaranya Jalan M Koehkoeh, Jalan Desa Aur duri wilayah Depati Payung dan Jalan Sisinga Mangaraja, pasar Sungai penuh. Namun sampai sekarang jalan tersebut belum dibongkar.
Sementara beberapa titik yang sudah dibongkar dan dilakukan pengaspalan ulang, di antaranya beberapa jalan di wilayah desa Sungai Jernih dan jalan Simpang Raya, Sungai Penuh.
Toni Efrial, Kades Pondok Agung, saat dikonfirmasi mengungkapkan, masyarakat wilayah Depati Payung tetap akan memantau pelaksanaan pengerjaan jalan. "Tokoh masyarakat telah sepakat untuk menuntut janji yang dilontarkan oleh Walikota," ungkap Toni.
Terkait masalah pembangunan jalan dalam wilayah Kota Sungai Penuh, Ikhsan M Daraqtuni, Direktur LSM Jamtosc juga telah melaporkan dugaan-dugaan ketimpangan di lapangan yang dilakukan oleh rekanan pelaksana.
Menurut Ikhsan, dirinya telah menyurati Walikota Sungai Penuh, untuk melakukan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan pembangunan dalam wilayah kota Sungai Penuh.
"Dalam laporan kita, bidang irigasi hampir 80 persen tidak mempergunakan papan merk, sehingga kuat dugaan pelaksana sengaja untuk menutupi dari pantauan massa dan hasil pengerjaannya terkesan asal-asalan,"jelasnya.
Selain bidang irigasi, LSM Jamtosc juga melaporkan tentang dugaan ketimpangan pengaspalan jalan, "Khusus Jalan Sisinga Mangaraja, yang harus dibongkar ulang, karena aspal yang dihamparkan, suhunya di bawah 90 derajad.Wakil Ketua DPRD Kota Sungai penuh, Yuzarlis, juga sudah sepakat dengan apa yang kami laporkan," tambah Ikhsan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada walikota dan dinas PU untuk lebih tegas terhadap kontraktor pelaksana. "Inikan demi pembangunan dalam wilayah kota Sungai penuh, dan hasil yang maksimal", pungkas Ikhsan
Hardizal, Ketua Komisi III, DPRD Kota Sungai Penuh, saat dihubungi diruang kerjanya kemarin, menegaskan, pihaknya tetap komit dengan apa yang telah kita sampaikan. "Kita tetap komit, kalau dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, kita akan perintahkan kontraktor untuk membongkar dan pengaspalan ulang", tegas Hardizal.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di
Label:
KERINCI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar