Laman

Selasa, 19 Oktober 2010

MURID MADRASAH BUNUH BALITA SETELAH DI PERKOSA MAYAT NYA DI BUANG KE KEBUN

Berita Kerinci

MUARATEBO - Seorang murid salah satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN/setingkat SD) di Tebo, Af (11), membuat geger warga se-kabupaten tersebut. Bocah yang masih ingusan itu ternyata sudah tega membunuh. Dia dilaporkan telah menghabisi nyawa seorang balita, Ms (3). Yang lebih mengejutkan lagi, sebelum membunuh, Af diduga terlebih dulu memperkosa korban yang masih tetangganya itu.

Peristiwa yang terbilang langka --anak-anak membunuh—ini terjadi di Desa Sungai Keruh, Kecamatan Tebo Tengah, Sabtu (16/10) lalu. Namun, baru terungkap, kemarin (17/10). Informasi yang diperoleh Jambi Independent menyebutkan, perbuatan Af itu terkuak setelah mayat Ms ditemukan pagi kemarin.

Mayat balita itu ditemukan dalam keadaan tanpa busana, di kebun salah seorang warga Desa. Sebelumnya, Ms dilaporkan hilang oleh orang tuanya, Sabtu lalu. Kecurigaan warga langsung mengarah kepada Af, karena pada pukul 17.00, Sabtu (16/10) lalu, ada yang melihat murid kelas 3 MIN, membawa korban ke kebun salah seorang warga untuk mencari durian.

Namun, hingga malam tidak kembali ke rumah. Menurut warga, saat bertemu dengan Af, dia sempat mendengar rintihan tangis bocah. Namun, saat ditanya ketika itu pelaku mengaku mencari durian. Warga pun tidak menaruh curiga karena pelaku mengaku bersama adiknya.

Kepala Desa Sungai Keruh Harmalini, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian pembunuhan tersebut. ”Memang benar, kemarin ditemukan mayat bocah berumur tiga tahun di kebun salah seorang warga. Kuat dugaan bocah tersebut dibunuh,” katanya.

Menurut Harmalini, pelaku pembunuhan tersebut sudah diamankan di kediamananya. “Untuk menghindari amukan massa, dia langsung menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut,” jelasnya kemarin.

Hingga malam tadi, belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Kasat Reskrim Polres Tebo IPTU Ernis Sitinjak belum mau memberikan keterangan dengan alasan kasus tersebut masih dalam tahap pengembangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar