BERITA KERINCI
SUNGAIPENUH - Usai pelantikan kabinet Murasman - Rahman, Senin lalu, muncul riak-riak. Penilaian miring diarahkan ke 2 petinggi Kerinci itu. Murasman dituding lebih melirik orang Siulak dalam kabinetnya. Isu yang beredar menyebutkan, pelantikan 58 orang pejabat eselon II, III dan IV itu didominasi orang Siulak.
“Isu itu sama-sekali tidak benar. Pelantikan tidak didominasi orang Siulak. Orang Siulak cuma ada 8 orang yang dilantik. Selebihnya menyebar. Malah ada etnis Batak juga,” ujar Murasman ketika mengadakan coffe morning bersama sejumlah wartawan, di kediamannya, Jum'at (13/11).
Sesuai komitmen awal saat dilantik, Murasman dan Rahman telah berjanji akan meng-Kerinci-kan Kerinci. Artinya, seluruh pejabat akan diambil secara merata, sesuai profesionalisme dan kompetensinya.
Menurut Murasman, sebelum pelantikan banyak pejabat yang datang ke rumahnya minta jabatan. Namun hal itu tidak dilayaninya, lantaran yang menentukan penempatan pejabat adalah baperjakat. Setelah itu baru baru disampaikan ke bupati untuk diketahui.
“Yang menentukan pejabat itu ada bagiannya. Baperjakat, bukan Bupati,” tandas Murasman.
Murasman mengungkapkan, pejabat yang dilantik beberapa hari lalu belum tentu selamanya dipakai. Soalnya 2 Januari 2010 akan dilakukan lagi reshufle pejabat untuk yang terakhir kali. Sebelum dilantik para calon pejabat juga mesti menjalani fit and proper-test oleh baperjakat bekerjasama dengan Universitas Jambi (Unja). Bahkan terhadap pejabat eselon-III juga akan dilakukan uji kemampuan dan kepatutan.
“Belum tentu mereka yang dilantik kemarin akan terpakai. Kami akan lihat dulu kemampuan mereka. Kalau tidak bisa bekerja jelas tidak akan dipakai lagi nanti,” kata Murasman.
Murasman minta pada wartawan jika menemukan pekerjaan aparatur yang melanggar ketentuan agar disampaikan kepada dirinya untuk dikenakan sanksi.
“Wartawan adalah mitra pemerintah dalam membangun Kerinci. Jika menemukan pejabat yang bekerja di luar aturan segera laporkan ke saya,” tegas Murasman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar