Laman

Selasa, 27 April 2010

CAGUB TAK AMBIL PUSING

Ditulis oleh dip/cr01 Kamis, 22 April 2010 10:54 Pasangan cagub-cawagub tidak terlalu risau oleh ulah sejumlah kader dan pengurus partai pengusungnya yang membelot ke kandidat lain. Entah menyadari peran partai tidak terlalu signifikan atau memang tidak mau ambil pusing. Sekretaris Tim Kampanye Madjid Miaz-Abdullah Hich (MM-Hich), M Khoiri, menegaskan bahwa pembelotan beberapa orang kader dan pengurus PAN ke HBA-Fachrori tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka. Dia menilai itu suatu dinamika dalam berpolitik dan harus ditanggapi dengan pikiran dingin. “Kita memahami itu sebagai sebuah dinamika dalam politik,” ujarnya. Cagub, kata dia, juga tidak mau turut campur dengan urusan kader partai pengusung yang membelot. ‘’Kita menyerahkan penyelesaian persoalan itu sepenuhnya kepada parpol yang bersangkutan, karena parpol memiliki mekanisme sendiri dalam menyelesaikan masalah internalnya,’’ katanya. Meski demikian, menurut dia, pembelotan itu menjadi catatan bagi cagub dan tim sukses partai koalisi lainnya. ‘’Kejadian itu menjadi bahan evaluasi kita. Kemudian, dicarikan solusi untuk menguatkan posisi di dalam,” katanya. Ridwan Ketua Tim sukses ZA-Ami menyayangkan jika ada kader atau pengurus partai yang membelot. Seharusnya, kata dia, apapun keputusan DPP Partai harus diikuti kader partai sampai ke tingkat paling bawah. “Kader dan pengurus wajib melaksanakan keputusan partai, tidak ada negosiasi lagi, apap pun dalihnya,” tandasnya. Beruntung, kata dia, sampai saat ini kader-kader 21 parpol pendukung ZA-Ami tidak ada yang mendukung cagub lain. “Kita himbau agar jangan ada kata lain, selain ZA-Ami,” ujarnya. Terpisah, Ketua Tim Sukses Pemenangan Safrial-Agus Setyonegoro (SAS), Lukman Djafrie, mengakui ada salah satu kader partai pengusung SAS yang mendukung kandidat lain. Namun, menurut dia, pembelotan itu tidak berpengaruh signifikan terhadap SAS. Karena, yang lari dari keputusan partai itu bukan pengurus. Sebagai ketua tim sukses, dia berharap partai yang bersangkutan segera menyelesaikan masalah itu dengan kadernya yang keluar dari keputusan partai. Sementara itu, Ketua Team Sukses Pemenangan Pasangan HBA-Fachrori, Asnawi Nasution, menegaskan tidak ada pengurus maupun kader partai pengusung pasangan tersebut yang membelot ke pasangan cagub lain. Menurut dia, sejak awal hingga sekarang, tim sukses sangat solid dan mempunyai komitmen tinggi mengantarkan HBA-Fachrori mencapai “kursi BH 1” pada pilgub 19 Juni mendatang. Seandainya, ada yang membelot, Asnawi mengaku akan megkonfirmasikan hal itu kepada ketua partai untuk segera mengambil suatu tindakan tegas. ‘’Kalaupun ada yang membelot, tidak akan mempengaruhi perolehan suara HBA-Fachrori pada Pilgub nanti,” katanya. Dia yakin figur HBA yang sangat populer di kalangan masyarakat akan mendongrak perolehan suara secara murni. Terpisah, Suwarno Soerinta, kader PDI Perjuangan yang mendukung HBA mengatakan, pilihannya ke HBA karena yang bersangkutan memiliki karisma, aura dan merupakan pemimpin yang sidik, amanah dan fatanah. “Tidak ada cacatnya selama jadi bupati dan sekda,” katanya. Alasan lain, Suwano mengaku tidak mau memilih cagub yang akan kalah. Ketika ditanya, apakah ada deal tertentu, dijanjikan mendapat proyek misalnya. Menurut Sowarno dia bukan kontraktor. Dan, selama menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi dia juga mengaku tidak pernah main proyek. “Saya hanya ingin ada perubahan di Jambi, menjadikan Jambi Emas,” katanya. Apakah ada bermasalah dengan Partai? Dia mengaku tidak masalah dengan internal partainya. Dia hanya tidak ingin mendukung calon yang menjadi dagangan. Suwarno mengaku hingga saat ini masih menjadi kader PDIP, walaupun sebenarnya ada partai lain yang meminta dirinya menjadi ketua. “Sebelum dipecat Bu Megawati, saya tetap kader PDIP,” tegasnya. (dip/cr01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar