Laman

Selasa, 27 April 2010

PENYELUNDUPAN

SIDOARJO, KOMPAS.com — Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan, impor ilegal adalah salah satu bentuk kejahatan ekonomi. Tanpa pengawasan yang ketat, produk-produk dalam negeri akan terancam. "Tindakan impor ilegal merupakan tindakan tidak beretika dan tak bermoral. Ini adalah bentuk perang baru. Kasihan para petani ketika mereka akan menjual hasil panenan, gudang-gudang sudah penuh. Barang mereka pun akhirnya tak laku," katanya saat pemusnahan produk impor di Sidoarjo, Selasa (27/4/2010). Tindakan impor ilegal merupakan tindakan tidak beretika dan tak bermoral. -- Soekarwo Tim Pengendalian dan Pengawasan Makanan dan Minuman Impor atau TP2MMI Jatim memusnahkan barang-barang impor, antara lain, 163,5 ton bawang merah impor asal Thailand, lima kilogram benih tanaman hias asal Taiwan, lima kilogram benih sayur asal Taiwan, 40 kilogram benih jagung asal Thailand, 50 kilogram benih padi asal China, dan delapan dus makanan, obat-obatan, dan lampu asal China. Dalam waktu dekat, barang-barang impor ilegal lain juga akan dimusnahkan, yaitu dua kontainer pakaian bekas asal Malaysia dan 67 kontainer cengkeh asal Zanzibar, Afrika. Menurut Soekarwo, agar produk dalam negeri terlindungi, maka persyaratan ekspor maupun impor harus adil. "Jika persyaratan ekspor sangat rumit maka hal serupa juga harus diterapkan pada impor. Setiap barang impor yang masuk ke Indonesia harus sesuai standar nasional Indonesia (SNI)," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar