Laman

Senin, 04 Oktober 2010

DARI BESI TUA JADI JUTAWAN

Berita Kerinci Berawal dari usaha kecil yang dibantu satu orang karyawan, akhirnya berkembang dengan omzet ratusan juta rupiah. Saenun (36), pengusaha industri kerajinan kuningan dan alumunium kini telah mempekerjakan 10 orang karyawan. Hasil industrinya berupa aksesoris besi kuningan dan alumunium berbentuk cincin teralis, tombak pagar, kunci pintu, engsel, grendel pintu, hak angin, dan brass.
“Setelah itu terus berkembang dan tahun 2004, usaha telah memiliki izin. Dulu juga mendapat bantuan pinjaman dari kemitraan salah satu BUMN seperti Pertamina dan dan hibah dari pemerintah,” terangnya. Dengan usaha yang semakin berkembang pesat telah mampu membangun rumah dan gedung SD.

Ia mengatakan, untuk Pasar Jambi hampir seluruhnya toko bangunan telah dipasok. Saingan produk Saenun hanya datang dari pulau Jawa. “Usaha ini hanya satu-satunya di Jambi,” terangnya.

Persaingan produk dari luar hanya berupa grendel, kunci pintu dan engsel. Sedangkan untuk cincin teralis, tombak pagar dan aksesoris teralis hanya ia sendiri yang memasok di Jambi. “Hampir seluruh pembuat teralis dan pagar aksesorisnya buatan dari sini,” terang perajin yang juga berprofesi sebagai guru ini.

Banyaknya pembeli juga datang dari luar daerah. Untuk luar daerah, dipasok sendiri dengan cara pemesanan terlebih dahulu. Cara lain dipasok agen yang membeli barang dalam jumlah besar. “Pembeli dari luar daerah pesan dahulu, bagi yang telah biasa (membelia/pelanggan), tinggal pesan nanti dikirim dengan pembayaran lewat rekening,” terangnya.

Pembelian secara langsung, cukup datang ke toko atau rumah. Menurut Saenun, pelanggannya cukup banyak datang dari kalangan pengembang perumahan. “Biasnya pengembang perumahan pesan dalam jumlah besar,” terangnya.

Bahan baku didapat dari besi tua dan bekas yang didapat dari penjual barang rongsokan. Kaleng minuman, piston kendaraan bermotor, besi kanvas rem, almunium, velg bekas, dan sebagainya. Barang-barang bekas ini diolah kembali menjadi barang yang bernilai. “Semuanya mudah didapat di penjual barang bekas, kita bisa pilih untuk diolah lagi menjadi ini,” terangnya, sambil menunjukkan kunci pintu cantik dai bahan kuningan.

Produksi sebulan mampu menghasilkan seratus buah lebih dalam berbagai bentuk. Harga aksesoris teralis mulai Rp 2.000 hingga Rp 250 ribu, sedangkan kunci pintu mulai Rp 35.000 hingga Rp 400 ribu per set. Dalam satu bulan, diakuinya omzet bisa mencapai lebih dari seratus juta rupiah.

“Kalau membeli besi bekasnya sesuai kebutuhan saja. Untuk pembuatan hiasan brass, kita jarang karena permintaannya sedikit dan kurang menguntungkan,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar