Seperti dilansir situs The Standard, gara-gara razia tersebut, dua gerai ritel di Hong Kong, ParknShop dan Wellcome, pun menarik semua produk Indomie dari rak-rak penjualannya. Akibat penarikan tersebut, beberapa warga Hong Kong mengatakan akan membeli merek lain. Namun tenaga kerja asal Indonesia di sana tetap akan mengkonsumsi Indomie karena menurut mereka mie instan ini rasanya enak dan harganya murah. Paket berisi lima bungkus Indomie dijual sekitar 10 dollar Hong Kong, sedangkan merk lain harganya antara 15 hingga 20 dollar Hong Kong. Menanggapi penarikan indomie dari sejumlah gerai di Hong Kong, importirnya di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan Indomie aman dimakan dan masuk ke Hong Kong melalui saluran impor yang resmi. Pusat keamanan makanan Hong Kong telah melakukan pengujian terhadap Indomie yang beredar di negara tersebut dan tidak memenuhi standar. "Produk beracun yang ditemukan di Taiwan diduga diimpor secara ilegal," demikian dinyatakan Fok Hing, Senin (11/10/2010). Sebelumnya, produsen Indomie, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga meyakini bahwa produk yang dirazia bukan Indomie yang ditujukan untuk pasar Taiwan. Pemerintah Taiwan mengumumkan penarikan produk Indomie hari Jumat setelah dua bahan pengawet terlarang, methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid, ditemukan. Bahan itu biasa dipakai dalam industri kosmetik dan dilarang dipakai dalam makanan di Taiwan, Kanada, dan Eropa. Bahan pengawet itu bisa menyebabkan mual-mual dan bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan metabolic acidosis, kondisi di mana pencernaan terlalu asam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar